wellcome To Batam

4 0 0
                                    

Aku berangkat ke Batam lebih awal satu hari dari jadwal yang telah ditentukan. Hal ini karena dari tempat tugasku, jarak ke kota Batam hanya bisa ditempuh lewat jalur laut dan itu memakan waktu lebih kurang 6 jam perjalanan. Jadwal keberangkatannya pun hanya satu kali sehari yakni pukul 10.00 WIB. Jika aku berangkat pada hari yang ditentukan, maka aku akan terlambat dan juga akan terburu-buru. Kebetulan kakak kandungku berdomisili di Batam, jadi aku akan menginap dulu di tempatnya sebelum cek in hotel tempat kegiatan.

Perjalanan ke Batam sedikit mengalami masalah. Beberapakali speed boad yang ku tumpangi mengalami macet pada mesinnya. Perjalanan yang seharus paling lama 6 jam bertambah menjadi 8 jam. Kakak yang menunggu kedatanganku sudah gelisah di ruang penjemputan karena speed yang ditunggu-tunggu belum memasuki pelabuhan. Saat masih dalam speed bood, sinyal ponsel hilang-hilang timbul sehingga menyulitkan untuk berbagi informasi.

Akhirnya speed boad pun memasuki perairan Batam dan merapat di pelabuhan sekupang, para penumpang bersiap-siap turun. Begitu speed bood merapat, desakan penumpang ingin segera turunpun tak bisa dielakkan lagi Kakakku dan suaminya yang sudah menunggu lama menyambut dengan gembira.

Dari pelabuhan Sekupang menuju rumah kakak memakan waktu satu jam perjalanan. Saat perjalanan ke rumah kakaknya, aku menanyakan apakah hotel tempat pelaksanaan acara yang akan kuikuti itu jauh atau dekat dari kediaman beliau. Dan ternyata jaraknya lebih kurang setengah jam jari rumah. Saat menikmati perjalanan, dari jauh terlihat bacaan " Welcome To Batam" yang terpampang sangat jelas dari sebuah bukit. Saat mendekati bukit tersebut, ingin rasanya turun dari mobil dan berfoto, tetapi karena saat itu suasana magrib, terpaksa keinginan dibatalkan. Dan aku sudah berniat nanti akan mengunjungi tempat ini setelah selesai acara.

Malam itu kakakku mengajak makan diluar, untuk menikmati suasana Batam di malam hari. Dan tak lupa aku meminta kakakku untuk melihat hotel Allium, tempat Pelaksanaan kegiatanku. Setelah cukup puas menikmati makan malam dan berjalan-jalan menikmati suasana malam, kamipun kembali pulang dan aku pun minta izin kepada kakak untuk langsung istirahat di kamar karena badan rasanya sudah kelelahan. Aku ingin merilekskan tubuh dan mata, agar besok tubuh sudah fresh dan siap untuk memulai kegiatan.

Pagi hari yang cerah, disambut matahari Batam yang terasa lebih panas. Aku diantarkan oleh supir kakak menuju ke hotel Allium dikarenakan dia harus bertugas. Kakakku seorang guru mengajar bahasa Inggris di sekolah yayasan Putra Batam. Sesampai di hotel yang dituju pak supir membantu membawakan koper sampai pintu lobi kemudian diapun permisi. Saat memasuki hotel tersebut aku sedikit canggung karena tidak terbiasa dengan suasana yang terkesan elit. Hotel Allium ini tampilan dari luar biasa saja, tetapi ketika kita masuk di dalamnya akan terasa nuansa hotel kelas berbintangnya. Interior hotel yang mewah dan elegan melihatkan bahwa hotel Allium berkelas.

Saat di pintu masuk tadi seorang satpam menanyakan apakah aku perlu bantuan dan aku katakan aku memenuhi undangan workshop. Satpam tersebut mengarahkan ku ke tempat panitia yang sudah menunggu. Terlihat ramai sekali orang sedang melakukan registrasi. Akupun menunggu sampai meja panitia kosong, begitu ada seseorang yang sudah selesai registrasi aku segera mendekat. Panitia menanyakan aku memenuhi undangan yang mana. Ternyata saat itu ada tiga kegiatan yang sedang dilaksanakan yaitu workshop inobel karya terpilih untuk tingkat SMP, workshop inobel untuk tingkat SD dan workshop literasi. Aku akhirnya di arahkan ke bagian panitia yang menangani Workshop Literasi.

Selesai registrasi, melapor ke bagian resepsionis untuk mendapatkan kamar. Dan aku mendapatkan kamar di lantai 7 bersama seorang peserta workshop Inobel, kamipun saling berkenalan, beliau adalah seorang guru SMP mengajar mata pelajaran IPA yang bernama Nila Wati. Belum banyak yang kami bicarakan karena kami harus segera turun kebawah untuk makan siang dan setelah nya nanti langsung mengikuti acara pembukaan.

Masuk ke ruang makan disajikan dengan berbagai macam variasi menu dan semuanya sangat menarik untuk dicicipi sehingga akupun dibuat bingung harus makan yang mana. Saat sedang menikmati makan aku perhatikan seperti ada seorang pemuda yang mengamatiku, tepatnya berdiri dideretan menu makanan yang tersaji. Aku perhatikan orang tersebut, ingatankupun mencoba mengingat seseorang. Sepertinya aku mengenalnya tapi lupa-lupa ingat. Sosok seorang pemuda yang berumur sekitar 30 tahun itu mendekatiku
" Maaf, ini buk Susi kan?", Pemuda itu menyapaku sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
"Ini Rama buk, siswa ibuk waktu SMP dulu," ujarnya lagi seakan tau kalau aku sedang berfikir siapa dia
"Oh iya, baru ibu ingat, Rama yang dulu kecil orangnya," kata ku spontan sambil menjabat tangannya .
"Sekarang sudah tinggi dan gagah lagi."
"Ah ibuk bisa saja," ujar Rama malu-malu
"Apakah Rama kerja di sini?" Tanyaku
"Iya buk, Rama yang menghandel acara Kesharlindung Dikdas ini."
"Jika ibuk ada perlu sesuatu jangan sungkan-sungkan bilang saja,"
"Baik buk, silahkan lanjutkan makannya, Rama mau cek ruangan pembukaan lagi," ujar Rama dan segera berlalu.

Rama salah satu siswaku saat SMP dulu, siswa yang pendiam dan penurut. Ternyata dia bekerja di hotel tempat pelaksanaan workshop literasi dan sepertinya memegang jabatan penting. Setelah sekian tahun tidak pernah bertemu dan akhirnya bertemu di suatu kegiatan. Sudah dari awal aku mendaftar, Rama melihatku tetapi karena ada yang sedang dikerjakannya dia belum sempat menyapaku. Aku dan kak Nila bergegas menyantap makan siang karena terdengar peserta lain mengatakan bahwa pembukaan akan segera dimulai dan seluruh peserta harus berkumpul. Untuk pembukaan awal semua peserta workshop dari setiap jenis digabungkan dalam satu ruangan. 

+++STR+++

Jejak Literasi KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang