Literasi Allium

2 0 0
                                    

Sesampai di ruangan untuk acara pembukaan, kulihat ruangan sudah penuh oleh para peserta kegiatan workshop. Aku dan kak Nila segera mencari kursi yang masih kosong untuk kami duduk, dan terpilihlah kursi pada bagian pojok depan. Setelah duduk, ku perhatikan ada beberapa kelompok peserta yang mengenakan baju seragam. Awalnya ku pikir mereka berasal dari daerah yang sama, ternyata dugaanku salah. Mereka adalah para alumni dari sebuah kegiatan dan dipertemukan lagi dalam kegiatan ini. Cukup ramai juga peserta yang mengikuti kegiatan yang diadakan dirjen GTK Kesharlindung Dikdas ini. Acara Pembukaan di buka oleh pak Hendra, beliau aku kenal saat aku mengikuti kegiatan Finalis OGN.

Setelah acara pembukaan selesai, barulah para peserta diarahkan ke ruangan masing-masing sesuai dengan  kegiatan yang diikuti.  Aku mencari ruangan kegiatan Literasi yang ternyata berada di lantai atas dari kegiatan pembukaan. Peserta yang mengikuti kegiatan Literasi, tak ada satupun yang aku kenal. Semuanya orang-orang baru dan merupakan guru hebat dari berbagai daerah. Kegiatan langsung dimulai  sore itu  dan disambung malam dengan materi tentang dunia kepenulisan. Baik menulis sebuah karya inovatif ataupun karya tulis lainnya. Aku yang sama sekali asing dengan dunia menulis dibuat bingung dengan Kegiatan yang sedang ku ikuti. Tetapi aku berusaha untuk mengikuti acara hari itu sampai selesai dengan sebaik mungkin. Hingga berakhir sesi pada hari pertama aku belum bisa memahami apa sebenarnya kegiatan yang kuikuti ini.

Tetapi tidak demikian halnya dengan peserta lainnya. Saat sesi tanya jawab usai penyajian materi, ku perhatikan mereka sangat antusias bertanya. Sepertinya dunia menulis sudah tidak asing lagi dengan mereka. Dan ternyata sebagian besar dari mereka adalah guru penulis yang sudah menerbitkan karya berupa buku pribadi. Jauh sekali dibandingkan dengan diriku yang kemampuan menulisnya pas-pasan. Terakhir kali menulis hanya menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas)+, itupun masih ada sedikit plagiat tulisan orang lain.

Malam itu aku berkenalan dengan seorang guru yang berasal dari Bojonegoro yang sudah membuat beberapa buku tunggal dan buku gabungan bersama siswa. Dan darinyalah aku banyak belajar tentang menulis buku. Sesi materi malam itupun berakhir, aku segera beranjak kekamar dan ingin segera istirahat. Tetapi sesampai dikamar bukannya langsung tidur, aku malah asyik berbincang dengan kak Nila. Sifat kami yang sama-sama hobi ngobrol menjadikan obrolan kami panjang dan sambung menyambung. Banyak hal yang kami bahas, mulai dari keluarga sampai kegiatan yang kami ikuti. Tak terasa waktu merangkak semakin cepat, akhirnya kami putuskan untuk tidur.

Bangun pagi ini badan sudah lebih fresh dan siap untuk mengikuti workshop hari kedua. Jam baru menunjukkan jam enam lebih lima belas menit, aku dan kak Nila memutuskan untuk sarapan lebih cepat agar kami tidak mengantri. Ternyata diruang makan sudah ramai, sepertinya prinsip para peserta sama. Usai sarapan aku dan kak Nila memilih untuk naik kelantai paling atas holel Allium karena jam masuk workshop masih lama.

Di lantai atas hotel Allium kita dapat menyaksikan pemandangan kota Batam dan juga dari jauh tampak samar-samar bangunan gedung-gedung bertingkat. Itulah negara Singapura yang cukup terkenal itu. Setelah puas melihat-lihat dan berfoto, akhirnya kami kembali ke bawah untuk mengikuti kegiatan workshop masing-masing.

Sesampainya di ruang kegiatan workshop, acara belum dimulai karena memang belum masuk waktunya. Kesempatan ini kami gunakan sesama peserta untuk saling berkenalan. Pada kesempatan itu buk Emi Sudarwati menawarkan buku hasil karyanya kepada para peserta dan banyak peserta yang tertarik untuk membelinya termasuk aku. Tak lama kemudian pemateri pada sesi pertama hari itu datang keruangan dan masih melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya.

Materi sesi pertama sudah berakhir dan artinya berakhir tugas pemateri pertama yaitu bapak prof.Dr.Suhardi, M.Pd menyampaikan ilmunya kepada para peserta hari itu. Pertemuan sesi pertama diakhiri dengan foto bersama dosen UNY tersebut dan peserta.

Sesi selanjutnya adalah materi proses menulis kreatif dan praktek menulis. Sesi ini sangat menyiksaku karena aku benar-benar bingung harus membuat rancangan tulisan tentang apa. Dan aku benar-benar dibuat panik saat harus menulis minimal 8 lembar A4 tentang tulisan bacaan literasi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diampu. Untunglah temanku buk Emi Sudarwati selalu memotivasi ku dan bersedia memberikan bantuan jika ada yang tidak aku mengerti. Selain buk Emi Sudarwati ada seorang temanku lagi yang juga saling membantu yaitu buk Elsa dari Aceh. Sejak sesi kedua hari itu sampai sesi-sesi hari berikutnya aku selalu duduk diantara mereka. Satu hal yang memberikankan ku keyakinan dan kepercayaan diri menulis yaitu motivasi dari buk Emi.

"Tulis aja apa yang ada dalam pikiran kita, soal ejaan nya benar atau salah itu urusan nanti. Toh ada yang bagian editor kok," buk Emi memberikan kalimat saktinya tuk memotivasi ku.
"Iya makasih buk, nanti saya banyak tanya tidak apa-apa kan?"
"Tak papa, selagi saya bisa pasti saya bantu ⁸," jawab buk Emi sekali lagi memberikan keyakinan untukku.

Sesi praktek menulis ku ikuti dengan banyak belajar dari buk Emi dan akupun beberapa kali berganti ide cerita. Saat para peserta asyik mengerjakan tugasnya, pemateri saat itu Djujur Luciana Radjagukguk, M.Si yang merupakan dosen UNAS berkeliling diantara peserta untuk melihat hasil kerja masing-masing. Akupun menanyakan bagaiman hasil tulisanku dan tanggapan darinya sangat baik. Akupun merasa mulai tumbuh kepercayaan diri untuk menulis.

Bersambung

+++STR+++

Jejak Literasi KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang