Puppet's Terror

5 0 0
                                    

Suatu malam di salah satu tenda Valley Circus Academy, tepatnya tenda divisi puppeteer, semua anggotanya sedang melakukan latihan. Mereka semua masih kesusahan membuat boneka-boneka mereka bergerak dengan natural, sehingga mereka memutuskan latihan tambahan di jam malam Valley Circus Academy, dimana jam malam Valley Circus Academy seharusnya digunakan untuk bersantai dan istirahat.

“Huweeee, kok gk bisa-bisa, masi cem robot”, Arie mulai lelah.
“Mungkin mestinya tangan kau begini, atau begini yak”, Ais mulai keder, dah ngantok dia.
“Dah lah ku cabut duluan ke asrama yak, ngantok”, Lucas yang tidak kuat menahan kantuk lagi pun pamit duluan.

Saat berjalan, kaki Lucas tersandung sesuatu sampai terjatuh.

“ADUH” Kata Lucas kesakitan.
“Jalan liat-liat nak. Eh, opo iki?” Kata Ais yang lalu melihat sesuatu yang membuat Lucas tersandung.

Ternyata Lucas tersandung sebuah buku. Buku tersebut terlihat seperti buku sihir yang tua, dengan halaman yang tebal dan cover buku yang berdebu. Ais memungut lalu membuka buku tersebut. Naks puppeteer yang kepo pun ikut ngeliatin isi buku tersebut.

“Cara membuat ramuan cinta, cara menghilangkan benda, cara membuat roh memasuki sesuatu. Asem ini mah buku nyasar punya divisi magician. Tunggu, membuat roh memasuki sesuatu?”

Perhatian Ais tertuju pada sebuah halaman yang menunjukkan cara membuat roh memasuki sesuatu.

“Mungkin kalo bonekanya ada isinya gerakannya bisa jadi lebih natural”, kata Ais berpendapat.
“Cem bakpao ada isinya?”, celetuk Kio.
“Matamu, roh su”, ucap Ais.
“Hmm bole juga, kuy coba” , kata Lucas setuju dengan pendapat Ais

“Oke sebelumnya kita harus siap-siap. Persiapan awalnya gambar lingkaran di lantai dengan cat berwarna merah darah, siapkan objek yang ingin dirasuki, siapkan bola kaca biasa dan letakkan didekat objek yang ingin dirasuki, siapkan tumbal, tumbal bisa berupa makanan berbahan binatang, tidak harus binatang yang masih hidup”, Ais membaca langkah awal ritual memanggil roh untuk merasuki sesuatu.

Mereka pun bersiap-siap melakukan ritual untuk membuat roh memasuki salah satu boneka. Ais menggambar lingkaran merah, Arie mengambil salah satu boneka santet marionette berukuran sedang milik divisi puppeteer, Kio mencari bola kaca polosan di gudang. Namun ada yang kurang, yaitu tumbal. Dituliskan pada buku itu tumbal tidak harus hewan hidup, bisa berupa makanan. Namun tumbal berupa makanan tidak akan bisa mengsummon roh yang kuat. Tapi bukan masalah, mereka hanya butuh roh yang lemah.
“Wh*sk*s Aoi bisa kali yak jadi tumbal” ucap Kio asal.

“Yowed siapa yang mao minta? Ku masih gambar lingkaran” ucap Ais yang belum selesai menggambar sebuah lingkaran di lantai dengan cat merah.
“Ku ae, kan belom ngapa-ngapain aku” ucap Lukas yang gabut.

Lucas pun berjalan menuju asrama snake charmer.

10 menit kemudian, di depan pintu asrama snake charmer

Saat pintu asrama dibuka, terlihat Aoi dan Shirahoshi sedang lomba mukbang wh*sk*s dengan Meri sebagai juri.

“Amsik dah nyampek kaleng ke 66” kata Aoi yang maem wh*sk*s kalengan dengan semangat demi mengalahkan Shirahoshi.

“AAAAA TIDAAAAA KU KETINGGALAN JAOH” Ucap Shirahoshi yang baru nyampek kaleng ke 49.
“Hayoo maem dah cepet-cepet jangan sambil ngomong juga, ntar keseleq nangid” ucap Meri selaku juri yang resah melihat kelakuan mereka. Gimana enggak, Meri dah otw boboq syantik dua meong ini malah bangunin dengan tidak santuy, disuruh jadi juri lomba mukbang wh*sk*s mereka. Ngomong-ngomong, yang kalah harus kasih asupan ke yang menang. Jadi mereka berdua sangat termotivasi untuk menang, keduanya makan wh*sk*s kalengan dengan kecepatan yang tidak ngotak. Mana gitu dari awal lomba mukbang mulai sampek sekarang dua-duanya makannya sambil ngomong, keselek mampos dah tuh.

DARK [Season 1 Event 7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang