Penyerangan

0 0 0
                                    

Pagi ini semua unit sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Terlihat beberapa orang mondar-mandir mengangkat barang untuk memperbaiki tenda dan beberapanya lagi sibuk menyiapkan diri untuk kegiatan yang akan berlangsung. Tapi tidak dengan Adel yang masih tertidur di kasurnya. Dengkuran kecil yang terdengar dari mulut anak itu membuat tidurnya kelihatan sangat nyenyak.

Tentu saja Adel tak akan dibiarkan begitu saja. Melihat raut wajah Kashi yang sangat berbeda dari biasanya, sangat lah mencurigakan.

Kashi menyusul ke kamar untuk membangunkan Adel yang masih tertidur.

Kashi masuk tanpa ragu kemudian berbisik ke telinga Adel.

"Anakku, selamat pagi" senyuman yang mencekam dan udara yang masuk ke telinga nya itu membangunkan Adel yang tertidur pulas.

"YA??!~ Ah! Ohok... selamat pagi mak Kashi... hehe" Adel yang langsung terduduk dari tidurnya sangat terlihat kacau.

"Bagus ya Adel? Udah jam segini masih tidur... cepat beberes, dan bersiap" Kashi tersenyum manis sambil memegang kayu panjang.

"UEE.. BAIK MAK, AMPUNI AKU" Adel yang terkaget langsung berlari bangun dari kasurnya dan bersiap untuk kelapangan.

Mandi kilat, pakai seragam, dan tidak lupa meminum susu. Kemudian Adel langsung keluar menyusul anggota yang lain.

Misha yang terlihat bersemangat seperti biasa melambaikan tangan dari jauh.

"Pagi Adel-channn~" Sapaan yang sudah akrab didengar dengan senyuman cerah itu menyambut pagi Adel yang kacau.

"Pagii juga om Misha!" Adel berlari ke arah anggota lain yang sedang berkumpul.

"Eits, Adel kamu jangan langsung kesini. Lari dulu keliling lapangan selama 30 menit biar segar." Kashi tersenyum manis.

"Ehh.. baikk..."

Adel langsung menuju lapangan dan mulai berlari. Walau tidak berlari dengan cepat Adel bisa kuat hingga 30 menit tanpa henti.

Waktu terus berjalan, matahari sudah naik tepat di atas kepala.

"Panasnya~" Adel mengeluh keras sambil bersandar di bawah pohon, dia mengibas-ngibaskan tangannya dengan cepat.

"Adel, nanti tangan kamu sakit kalau begitu, ini ambil kertasnya untuk dijadikan kipas." Akane menyerahkan selembar kertas yang ia bawa.

"Wahh, terima kasih Akane, kamu terbaik deh." Adel mengambil kertas tersebut dan melipatnya menjadi sebuah kipas. Kemudian dia mengipaskannya ke dekat wajah agar tak gerah.

"Uhuhuhu sejuknya." Adel langsung berbaring di tanah. Akane hanya tersenyum melihat tingkah Adel.

Matahari sudah bergeser, tetapi Alyss, Misha, Kashi, dan yang lainnya sama sekali tidak kelihatan. Akane yang terlihat khawatir berdiri dan ingin mencari mereka.

"Eh Akane mau kemana?" Adel terduduk dan melihat ke arah Akane.

"Ayo kita cari yang lain Del, perasaanku tidak enak." Akane berjalan terlebih dahulu.

"Ah, Akane tunggu!" Adel berdiri dan langsung berlari mengejar Akane.

"Perasaan ku juga tidak enak Akane, kita harus berjaga-jaga sebelum masuk ke dalam tenda."

Akane mengangguk setuju, kemudian mereka masuk ke dalam tanpa ragu. Melihat sekeliling, tak ada satu orang pun yang terlihat di dalam tenda, rasanya sangat aneh, padahal ini masih siang hari.

Kemudian kami berdua berpencar untuk mencari semua orang.

"Aduh ini siapa sih yang ulang tahun, kok pada engga ada orang, suprise kali ya? Eh tapi kan setahuku engga ada yang ulang tahun deh." Adel bergumam layaknya orang stres.

DARK [Season 1 Event 7]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang