Kembalinya Sang Penakluk Hati

73 52 50
                                    

"Guyss, kelas kita bakal kedatangan murid baru"

"Yaelah murid baru doang, gue kira Pak Jokowi. Mau minta sepeda gua"

"Ihh Ardan mah, gue kan serius !"

Masih pagi tapi sudah terjadi kegaduhan di kelas, gara-gara Yanti yang bawa berita kalau bakal ada murid baru di kelas 11 IPA 1. Zoya tak menghiraukan keributan di kelasnya ia masih sibuk berkutat dengan buku kimia yang tengah ia pegang. Iya Zoya memang penggemar kimia bukan hanya kimia, dia itu suka belajar sains di saat remaja lain mengidola bts dan black pink Zoya malah mengidolakan Albert Einstein dan Marie Curie.

Terdengar suara hentakan sepatu berbarengan dengan terbukanya pintu kelas menampakkan Bu Karina guru kimia sekaligus wali kelas di kelas 11 IPA 1.Seperti biasa ritual siswa jika ada guru yang masuk ke kelas maka mereka akan berdiri dan mengucapkan salam.

"Selamat pagi Bu"

"Pagi nak, silahkan duduk"

"Ohh ya hari ini kelas kita kedatangan murid baru, ibu tebak pasti kalian udah pada tahu" Bu Karina berucap sambil menyipitkan matanya curiga ke arah Yanti sementara yang dilihat hanya cengengesan saja.

"Mana orangnya Bu ? Kok gak keliatan" Kali ini Reza ikut menimpali

"Tadi ada di belakang ibu, bentar coba ibu cek dulu" Bu Karina kembali menuju pintu mencoba mencari keberadaan si murid baru

"Maaf Bu tali sepatu saya lepas" Terdengar suara berat dari arah luar kelas yang membuat para siswa menjadi penasaran, mereka bahkan mendongak ke jendela untuk mengetahui siapa pemilik suara itu.

"Wahhh ganteng banget, kayak oppa Korea"

"Minggir gih ! Gue juga mau liat"

"Ck gantengan juga gue"

Bisik-bisik kembali terdengar dari mulut siswa. Zoya hanya menghela nafas pasrah melihat tingkah teman-temannya.

"Nahh ini dia murid barunya"

"Silahkan kamu perkenalkan diri kamu dulu "

Zoya membelalakkan matanya kaget melihat objek yang tengah berdiri di depan kelasnya. Bagaimana tidak, orang itu adalah cinta pertama Zoya bahkan sampai sekarang ia belum bisa melupakannya.

"Zo itu kan Abi bukannya dia sekolah di kota ya" Monika berbisik ke arah Zoya namun Zoya masih menatap lurus ke depan tak menghiraukan ucapan Monika.

"Ihh Zoya !" Monika mencubit lengan kiri Zoya, yang membuat Zoya menahan jeritannya.

"I-i-iya itu Abi" jawab Zoya terbata

"Lo kenapa Zo"

"Ehh gak papa kok"

"Selamat pagi temen-temen, kenalin aku Abimana Pramudya kalian bisa panggil aku Abi. Aku pindahan dari SMA Cakrawala. Semoga kita bisa menjadi teman akrab" Ucap Abi memperkenalkan dirinya seraya tersenyum menampakkan lesung pipinya yang menambah ketampanan Abi.

Para perempuan menatap kagum ke arah Abi, sedangkan yang pria pada mendengus kesal melihat cewek-cewek terpesona dengan ketampanan Abi. Abi sudah duduk di bangkunya namun Zoya masih tak berkutik di tempatnya.

"Zoya kamu kenapa ?" Melihat perubahan raut wajah Zoya, Bu Karina bertanya pada Zoya

"Saya kenapa ? e-enggak papa kok bu"

"Duduk zo ! Lo kenapa sih kayak liat setan aja lo" Monika memperingatkan Zoya

Sedari tadi Zoya tak bisa fokus mendengarkan materi yang dijelaskan oleh gurunya. Entah kenapa jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya apa sebegitu besarnya dampak kehadiran Abi bagi Zoya.

Ternyata Bukan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang