10 - Diece 🍃

416 43 17
                                    

Jungwoo menarik paksa rose untuk keluar dari apartemen. Sekarang sudah waktu nya mereka untuk kembali ke seoul.

Tapi rose bersikukuh untuk tidak akan ikut mereka walaupun jungwoo sudah memberikan berbagai macam ancaman pada rose, tapi rose tetap tidak takut pada jungwoo.

"Mendingan lho nurut sama gue, atau gue bikin jaehyun turun tangan buat nanganin lho?" Tanya jungwoo sesantai mungkin pada rose.

Rose diam di tempatnya, dengan sekali gerakan jungwoo menarik paksa rose keluar dari apartemennya. Setelah keluar dari apartemen, jungwoo menemui jaehyun yang sudah menunggunya di lobby gedung apartemen.

"Bang jaehyun!" Jaehyun membalikan badannya dan melihat jungwoo yang datang bersama seseorang perempuan yang sangat ia benci.

Jaemin sedang di gendong oleh jaehyun, dia yang melihat rose datang bersama jungwoo pun ia langsung menyembunyikan wajah nya di perpotongan leher jaehyun.

"Lho simpen dia dimana?" Tanya jaehyun dingin sembari melirik rose yang sedang menunduk.

"Gue minta duit dong bang." Ucap jungwoo dan menghiraukan pertanyaan jaehyun sebelumnya dengan wajah memelas.

"Buat apa?!"

"Bayarin duit sewa apartemen atas nama gue, apart nya di sebelah apart yang kita tinggalin."

"Lho-"

"Iya, gue nyimpen ni mak lampir di dalem apartemen. Kan ga mungkin di suruh di luar, yang ada nanti dia kabur. Lagian ga mungkin juga kalau gue suruh satu apartemen sama kita."

"Ck, iyaiya!"

"Makasih bang, gue duluan." Ucap jungwoo dan langsung menarik rose untuk pergi ke parkiran.

Mau tidak mau jaehyun membayarkan uang sewa dua apartemen.

Untung jungwoo pinter, pinter ngabisin uang jaehyun gitu.

Jaehyun menuju resepsionis dan membayar semua tagihan apartemen yang mereka sewa. Setelah semuanya selesai, jaehyun yang masih menggendong jaemin pun berjalan menuju parkiran apartemen dan menghampiri jungwoo yang sudah diam di depan mobil.

"Gue aja yang nyetir, takut kea kemarin. Lho pegangin rose dulu di kursi belakang. Gue takut dia kabur."

Jaehyun menurunkan jaemin, lalu beralih meraih tangan rose berjaga-jaga agar rose tidak melarikan diri.

"Serius proses dia di seoul aja?" Tanya jungwoo sekali lagi pada jungwoo.

Jaehyun mengangguk. "Biar gue gampang kontrolnya."

"Yaudah cepet masuk mobil, jaemin di depan." Usul jungwoo yang kemudian mengangkat tubuh jaemin dan menggendongnya masuk ke dalam mobil.

Jungwoo mendudukkan jaemin dengan sangat hati-hati karena ia takut lukanya akan tersentuh membuat jaemin kesakitan.

Jaehyun menarik tangan rose untuk masuk mobil bersamanya dan duduk dikursi belakang.

"Jangan kesenengan lho duduk sama kakak gue, inget kata-kata gue kemarin." Sinis jungwoo lalu masuk ke dalam mobil.

Jaehyun masih menggenggam tangan rose sampai akhirnya mereka yang ada di mobil mendengar suara central lock yang berasal dari mobil, jungwoo mengunci mobilnya.

Secara otomatis, jaehyun melepaskan genggamannya pada tangan rose dan kembali bersikap seperti biasa.

Jungwoo mencondongkan tubuhnya ke arah jaemin dan memakaikan sabuk pengaman. Setelah memastikan jaemin aman, jungwoo mulai melajukan mobilnya untuk memulai perjalanannya kembali ke seoul.

Vater : His a perfect Papa || Jung Jaehyun ft. NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang