4 - Quattro 🍃

564 48 16
                                    

"Woo, lho bisa mulai kerja hari ini. Tapi kalau mau mulai besok juga gapapa, kan baru pulang malem siapa tau masih cape"

"Hehehe, besok aja bang. Biar gue sama duo kurcil dulu, jadi ga usah di titip di rumah mama sama papa. Ya kan? Hehe"

"Terserah lho aja, sarapan dulu sono gue udah masak. Gue mau bangunin jeno jaemin dulu"

"Eh bang, lho bisa masak? Seriusan? Ga gosong sama item-item gitu kan?"

"Tanya sekali lagi gue gibeng lho, ya jelas bisa lah. Kalau gue ga bisa masak jeno jaemin mau makan apa? Tiap hari gue kasih makan di luar gitu? Yang ada kebiasaan nanti pengen makan diluar terus"

"Hehehe, kan nanya doang bang"

"Mandi dulu sono"

"Lho mau bangunin jeno jaemin?"

"Hmm, kan tadi udah ngomong"

"Sama gue aja" Jungwoo lari keluar kamar menuju kamar jeno jaemin untuk membangunkan mereka.

"Kebakaran!! Jeno jaemin cepetan bangun!! Kebakaran!!!" Jeno yang tidur di pinggir terkejut dan jatuh kelantai, sedangkan jaemin menangis.

"Hahaha, kena!" Jungwoo tertawa puas setelah melihat reaksi mereka berdua.

"Om woowoo!! Cakit tau!!!" Jeno bangun dan duduk di pinggiran kasur.

"P-papa!!" Jaemin menangis tambah kencang membuat jaehyun yang berada di kamar sedang mengganti baju menjadi terkejut dan masuk ke dalam kamar jeno jaemin.

Jaehyun masuk dengan tangan masih memegang dasi yang hendak ia kenakan. "Kenapa? E-eh kenapa nangis?" Jaehyun duduk di pinggir kasur di sebelah jeno dan mengelus rambut jaemin.

"O-om woowoo ja-jahat pa" Ucap jaemin terbata-bata karena dia masih menangis.

Jaehyun melihat jungwoo yang sedang tertawa sekilas. "Jahat kenapa?"

"M-maca t-tadi──"

"Jaemin, cama jeno aja" Potong jeno yang mendapat anggukan dari jaemin.

"Tadi pa, om woowoo bangunin kita cambil teliak-teliak kebakalan, kan kita kaget pa" Jaehyun lagi-lagi menatap jungwoo yang sedang tertawa terbahak-bahak.

"Abis nya pules bang tidur nya, muncul ide setan kan"

Jaehyun bangun dari duduknya menuju jungwoo yang masih berdiri. "Nih makan ide setan" Jaehyun menjewer telinga jungwoo sedangkan jungwoo nya hanya meringis sakit dan meminta di lepaskan.

"Bang ampun elah, santai bang. Bang!! Woy lepas!!" Jungwoo berusaha untuk melepaskan tangan jaehyun dari telinganya sedangkan jeno jaemin yang tertawa sekarang.

"Baguc pa! Jangan lepac" Teriak jeno.

"Hihihi, telinga om woowoo melah" Jaemin masih tertawa.

Jaehyun melepaskan jewerannya dari telinga jungwoo dan segera keluar dari kamar jeno dan jaemin.

"Enak kan om?" Tanya jeno sambil sedikit tertawa.

"Enak ape nye, udah lah. Bye!" Jungwoo keluar dari kamar jeno dan jaemin.

Jeno dan jaemin pun keluar dari kamar mereka menuju lantai bawah. Jeno dan jaemin menghampiri jungwoo yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Om.."

"Hmm?"

"Makan yuk om"

"Duluan aja sono"

"Om malah?"

"Nggak"

"Iya malah!"

"Nggak!"

"Kalo nggak malah, kenapa gitu?"

Vater : His a perfect Papa || Jung Jaehyun ft. NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang