Bising kendaran berlalu lalang tak juga mengusik tidurnya. Bahkan terik mentari yang kini mulai meninggi seakan tak memberinya efek untuk sekedar menggeliat lucu di balik selimut tebal itu.
Ting tong!
Yah, itu semua terasa damai sebelum seseorang terus menerus menekan bell apartemen dengan brutal.
Haruto mengerjap beberapa kali, otaknya di paksa bekerja saat itu juga. Siapa kiranya yang menekan bell apartemen sampai seperti itu? Mengganggu tidurnya saja.
Haruto menuruni kasur yang cukup besar itu, kakinya yang putih nan panjang itu berjalan menjauhi kamar, di akhiri dengan suara pintu yang tertutup pelan.
Haruto berdiri di depan sebuah layar yang mana benda itu menunjukkan keadaan di luar apartemen. Masih sembari mengusap kedua matanya yang terasa berat untuk di buka, namun rentetan suara bell terus memaksanya untuk bangun.
Iris gelap itu menatap benda di depannya, dari raut wajahnya terlihat ia tidak menyukai apa yang baru saja di lihatnya.
"Pergilah, junkyu masih tidur." Suara serak nan berat itu mengalun penuh intimidasi untuk seseorang di balik pintu.
Sudah hal yang biasa jika haruto mengakhiri harinya di apartemen Junkyu, teman masa kecil jeongwoo yang saat ini berada di balik pintu.
Pun dengan jeongwoo yang selalu menemukan Haruto di apartemen calon pendamping hidupnya itu.Dan hal aneh lainnya, mereka harus terus terhubung karna junkyu.
Jeongwoo-si penekan bell- tersenyum ramah, tanpa peduli dengan perkataan haruto yang seperti mengusirnya. Dengan tangan kiri yang di masukkan kedalam saku celananya, dan tangan kanan nya melambai di depan kamera kecil tak lupa senyuman yang menurut haruto idiot itu menghiasi wajahnya, si pria berkulit Tan itu menyapa.
"Ah- haruto rupanya, bisa bukain pintu?"
Haruto mendesis pelan. Kantuknya yang tadi menggebu-gebu itu lenyap entah kemana. Mood paginya harus rusak karna laki-laki berkulit Tan itu.
Jeongwoo masih berdiri di balik pintu, senyum manis itu masih menghiasi wajahnya. Nampak bahwa ia akan menunggu haruto membukakan pintu untuknya.
"Pergi sana." Usir Haruto sekali lagi.
Jeongwoo mendesah, senyuman manis itu berganti dengan mimik serius, "Gue harus masuk." Jeongwoo menekankan kata harus menatap lurus ke kamera kecil itu seakan ia berhadapan dengan haruto yang sesungguhnya.
Dentingan jam mengalun, dengan berat hati haruto membukakan pintu setengah, kepalanya menyembul keluar, membuat jeongwoo sedikit tersentak namun dengan cepat kembali mimik wajahnya berubah menjadi datar. atensinya beralih dari ujung kaki sampai kepala si lelaki berdarah jepang itu.
Half naked.
Mendesah, jeongwoo dengan berani menatap manik haruto yang hitam itu. Ia seperti menahan kesal karna harus melihat pemandangan di hadapannya itu. Meskipun ia sudah terbiasa dengan haruto yang selalu menginap di apartemen Junkyu, tak berarti ia terbiasa dengan haruto yang bertelanjang dada dan hanya di balut boxer shinchan nya itu.
Jeongwoo pun mengetahui fakta bahwa junkyu sering melakukan itu bersama haruto, hampir setiap hari dan hal itu semakin membuat sesuatu dalam dirinya marah. Ingin rasanya ia segera menghabisi pemuda dihadapannya ini, Jeongwoo mengulas senyum, mahakarya nya akan bertambah, tentu saja!
Haruto mengernyit bingung melihat jeongwoo tiba-tiba tersenyum aneh.
"Sinting,""Mana mungkin ada orang gila yang menjadi dokter bedah di rumah sakit besar seperti aku, haha."
"Ha.Ha.Ha."
Jeongwoo berdecak, "buka pintunya cepat!"
"Ada apa, @#$_(_)_)&)(*."
suara itu tentu milik Junkyu yang terdengar tidak jelas di telinga kedua laki-laki yang tengah memperebutkan pintu apartemennya.
Dengan langkah gontai, junkyu berjalan menghampiri haruto dengan mata setengah terpejam.
"Lo harusnya tidur, babe." Haruto menyusul junkyu, merengkuh bahu si pemilik apartemen dengan lembut.
"Gausah ngatur, deh," junkyu dengan bibir yang terlihat bengkak itu seperti tengah bergumam, haruto terkekeh, itu adalah perbuatannya. Jeongwoo harus melihatnya saat itu juga.
Bisa di bilang penampilan junkyu saat ini sangat menggoda untuk kedua laki-laki itu, terlebih beberapa kancing piamanya telah tertanggalkan akibat ulah haruto semalam.
"Junkyu," jeongwoo menghampiri sang pemilik nama, berada di sebelah kanan junkyu yang berlawanan dengan haruto.
"Baru bangun?" Lanjutnya, dengan senyum ramah.
Mengangguk sebagai jawaban, "ada perlu apa, woo?" Mencoba membuka kedua matanya untuk melihat teman masa kecilnya itu.
"Wih, mau ngapel kemana lu?" Junkyu menunjukan sederetan gigi putih nan rapih miliknya begitu melihat penampilan Jeongwoo, kaos hitam dengan di padukan celana jeans, sangat cocok untuk laki-laki bermarga park itu.
"Harum banget."Tersenyum karna merasa senang telah di puji, lantas jeongwoo mengusap pucuk kepala junkyu sayang. Tentu itu membuat laki-laki bermarga Kim itu sedikit terkejut namun bukan berarti tidak nyaman. Haruto mendengus, "Lo mau ngapain kesini?" Haruto mencoba mengalihkan perhatian, ia tidak bisa melihat keduanya berinteraksi lebih jauh.
Jeongwoo menatap Haruto sekilas, "Ah, benar! Kyu, ayah ingin bertemu dengan mu."
Junkyu mengernyit, ayah yang di maksudkan jeongwoo adalah paman park, ayah jeongwoo sendiri.
"Sekarang??"
Jeongwoo mengangguk, "kayanya dia minta kita buat segera menikah."
Bak petir di siang bolong, baik junkyu maupun haruto saling membeku. Mengabaikan apa yang junkyu rasakan, haruto malah terus menatap jeongwoo dengan tidak sukanya. Jeongwoo hanya tersenyum, senyuman itu nampak berbeda dari yang biasa haruto lihat.
Haruto mendesah saat junkyu mengalihkan pandangan padanya, hingga kejadian saling bertatapan itu tak terelakan. "Kalo bokap lo mau liat lo nikah, ya nikah aja. tapi kenapa harus dia?" Haruto sungguh tidak habis pikir, apa kiranya yang ada di pikiran ayah laki-laki berkulit tan itu.
Jeongwoo menggeleng pelan, "yang gue percaya cuma dia. gada lagi."
Junkyu memperhatikan kedua nya, ia tidak bodoh hanya untuk sekedar menyadari situasi dimana ia lah tokoh utama dalam situasi ini.
"Jauhin junkyu," Haruto berujar dengan rendah tanpa menoleh ke arah jeongwoo.
"Gue yang harusnya bilang kaya gitu,"
"Huh?"
"jauhin Kim Junkyu,"
------------------------------------------------
BersambungRebutan ceritanya;-;;
Hi? Lanjut? Skip?
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsidere ft. hrkywoo
Short Storytentang jeongwoo dan pikiran gilanya untuk mendapatkan kim junkyu. boyxboy harukyuwoo junkyu!uke design by obrienscew