Twenty

501 24 2
                                    

Mon maap ku update nya telat😊

"Kamu mau apa ga sama aku? Jawab jujur, ga boleh bohong."

"Apa sih? Udah ah aku capek mau istirahat dulu." Ucap devanda hendak pergi.

"Eits, jangan pergi dulu dong kasih aku kiss di pipi." Ucap jati sembari menunjuk pipinya pada devanda. Memang dari awal dia punya niatan untuk menjahili devanda.

Apalagi saat dia melihat wajah devanda terlihat memerah karena malu.

"Ngga ah kamu jail, aku ngga mau kasih kiss ke kamu." Jati tersenyum lalu memegang wajah devanda dan memberikan kecupan manis di dahi, pipi kanan dan kiri milik devanda.

"Kamu udah aku kasih kiss jadi sekarang gantian kamu yang kasih aku kiss." Ucapnya lagi.

Dengan terpaksa, devanda menjijit sambil memegang bahu jati karena jati memiliki tinggi di atas devanda.

Cup!

"Udah kan?" Ucap devanda sembari membenarkan seragam dinas miliknya.

"Loh? Sini nya belum." Ucap jati sembari menunjuk bibirnya.

"Ga ada ya, udah mana sini tas kamu aku bawain biar kamu ngga kecapean." Devanda langsung mengambil tas yang jati pegang dan berjalan mendahului jati yang masih terkekeh melihat kelakuan gadis cantik itu.

Jati berjalan mengikuti devanda yang sudah terlebih dahulu masuk di mobil.

"Aku yang nyetir?" Tanya jati pada devanda.

"Iya deh terserah kamu aja." Ucap devanda.

***

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mereka sampai di rumah milik devanda.

Jati memakirkan mobil devanda di garasi milik devanda.

Devanda turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah yang sangat besar itu.

"Bi!" Setelah itu muncullah seorang wanita paruh baya yang berlari kecil ke arah devanda.

"Iya non, ada yang bisa saya bantu?" Tanya bibi itu.

"Devanda minta tolong buat taruhin tas ini di kamar tamu Deket kamar devanda ya bi." Bibi itu mengangguk lalu mengambil tas yang ada di samping devanda dan membawanya ke kamar tamu.

"Kamu tinggal sendiri di rumah ini?" Devanda menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari jati.
Memang kenyataannya devanda tinggal sendiri di rumah yang cukup besar itu sejak dia menjadi polisi.

Devanda membuka baju dinasnya dan hanya menyisakan kaos berwarna coklat itu.

"Aku mau mandi dulu, sini aku tunjukkin kamarnya." Ucap devanda sambil berjalan mendahului jati.

Sementara jati mengikuti devanda dari belakang.

"Ini kamar kamu, kamar aku ada di sebelah sana. Kalo butuh apa apa bilang aja ke aku." Jati menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar itu.

Sedangkan devanda berjalan ke kamarnya lalu masuk ke dalam kamar itu.

Dia segera mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Jati duduk di pinggiran kasur sambil memikirkan siapa yang meneror devanda. Ternyata dia masih ingat dengan kata-kata devanda yang mengatakan bahwa ada seseorang yang menerornya.

Setelah beberapa menit ia melamun ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Setelah 7 menit devanda mandi dia keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah meja rias.

Dia mengambil lipbalm dan mengoleskannya pada bibirnya agar tidak terlalu kering.

Setelah selesai memakai lipbalm, dia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan.

Sesampainya di bawah devanda melihat jati yang sedang duduk di ruang tamu dengan surat di tangannya.

"Apa itu?" Tanya devanda yang membuat jati menoleh ke arahnya.

"Ga tau, aku aja baru mau buka." Setelah mengatakan itu jati langsung membuka kertas itu dan membacanya.

Selamat pagi Aiptu devanda..

Senang bisa bertemu kembali dengan anda, oh ya apa Lettu infanteri jati sudah pulang? Aku rasa di sudah pulang, aku melihat sendiri kalian turun dari mobil.

Jika Lettu infanteri jati yang membaca surat ini, hai Lettu, senang bisa bertemu dengan anda.

Saya hanya ingin anda kembali ke pelukan saya dan tinggalkan devanda, cepat tinggalkan dia dan kembalilah pada saya. Saya jamin anda akan sayang pada saya, saya akan melakukan apapun untuk mendapatkan kembali anda.

Jika anda ingin memuaskan nafsu anda, saya ada di sini. Saya akan membuat anda puas.

Kalau begitu saya akan berusaha melakukan apapun untuk mendapatkan kembali anda.

Dan untuk Aiptu devanda, ingat saya masih ada hadiah untuk anda dan ingat jika anda masih berani untuk coba-coba dengan saya, saya jamin hidup anda tidak akan lama lagi.

Lettu infanteri jati tolong pikirkan kembali tentang tawaran saya, saya hanya ingin anda kembali pada pelukan saya. Tidak banyak dan juga tidak susah, hanya itu saja keinginan saya.

Tolong, sekali ini saja biarkan Lettu infanteri jati kembali pada saya dan biarkan saya memeluknya, menciumnya, dan membuat kenangan kembali bersama dirinya.

Saya jamin setelah itu saya akan mengembalikan jati pada devanda dan saya tidak akan lagi mengganggu kehidupan kalian berdua.

Saya mohon pada Aiptu devanda untuk sekali ini saja biarkan jati bersama saya beberapa hari agar saya dan jati dapat kembali membuat kenangan.

Hanya itu permintaan saya dan saya harap Aiptu devanda mau berpikir untuk memberikan jati pada saya.

Jati kembalilah pada saya, kau pikir yang menemani mu hingga masuk ke akmil siapa? Devanda? Bukan kan jadi kembali pada saya dan tinggalkan devanda.

Terimakasih dan selamat pagi Aiptu devanda

~R~

"Kamu mau?" Tanya devanda membuka suara.

"Mau apa?" Jati menoleh ke samping dan melihat devanda yang duduk di sampingnya sembari memegang erat tangannya itu.

"Emang kamu setuju kalo aku balik sama dia? Engga kan? Terus kenapa kamu pengen aku balik ke dia lagi?" Tanya jati dengan suara yang sedikit kencang.

"Asal kamu tau ya, selama kamu di Kalimantan aku selalu dapet teror yang ga jelas gini dan sekarang kenapa kamu yang nyalahin aku.

Masalah mama sama papa aku belum kelar dan sekarang aku ditambah sama masalah lagi.

Padahal aku sama sekali ngga buat kesalahan sama dia, tapi kenapa dia teror aku? Aku salah apa sama dia? Seharusnya aku ga pernah pacaran sama kamu kalo aku selalu dapet teror dan SMS ngga jelas gini." Ucap devanda lalu meninggalkan jati yang masih mematung di tempatnya.

"Dev! Devanda!" Teriaknya sembari mengejar devanda.

"Dev, aku ngga bermaksud buat bentak kamu." Ucapnya sembari memegang tangan devanda.

"Kalo memang ga bermaksud, terus kenapa kamu nyalahin aku? Aku capek dapet teror kayak gini." Jati yang mendengar hal itu langsung memeluk devanda dengan erat.


"Aku jamin setelah kita nikah dia ga bakal ganggu kita lagi, besok aku mau kita langsung pengajuan nikah kantor sama gereja ya."



Enak bet yak ngomong nya kek ga ada beban hidup 😑

Let Me Love YouWhere stories live. Discover now