Wings dan King berjalan menuju parkiran. Banyak sorot mata tidak senang dari murid murid yang masih tertinggal di sekolah itu.
Wings dan King menghiraukannya. Mereka menaiki motor dan melesat meninggalkan lapangan sekolah yang tak lepas dari sorotan mata mata yang masih senantiasa mengintai mereka.
Di perjalanan, angin sejuk berhembus dan matahari pun seolah bernyanyi dengan riang gembira.
Wings sangat menikmati suasana siang ini.
"Lu mau langsung balik atau mau makan dulu?" tanya King.
"Wings ikut Kakak aja." jawab Wings singkat.
"Kalo ke rumah gue lu mau gak?" tanya King sambil menggoda Wings.
"Ngapain ke rumah Kakak?" tanya Wings balik.
"Intinya lu mau makan dulu, langsung pulang, atau turun disini?" tanya King kali ini serius.
Angin yang berhembus kencang membuat pendengaran Wings terbatas. Apalagi King melajukan motornya dengan sangat laju.
"Ha? Oh iya iya," sahut Wings ngasal.
"Iya iya apaan? Gak jelas banget." omel King.
"Wings langsung pulang aja dehh Kak. Takut diomelin Mama." jelas Wings.
"Oke, siap, laksanakan."
🌿🌿🌿
Motor besar King telah mendarat dengan sempurna di halaman rumah Wings. Rumah besar berwarna coklat muda yang dipadu dengan coklat tua membuat kesan Analog di mata seorang King.
"Rumah lu estetik sekali ya teman!" ucap King kagum dan tak lepas dari tingkah laku yang membuat Wings tertawa.
"Hmm, biasa aja kali Kak itu tangan. Gak perlu tegang tegang segala," sahut Wings.
Jlebb!
King malu bukan main. Memang benar, keadaan tangannya sekarang seperti orang terkena penyakit struk.
"Ehehe. Yauda gue pulang ya. Kapan kapan gue main deh ke rumah lu." ucap King.
"Mohon maaf seribu maaf nih ye Kak. Ada yang ngajak Kakak main ke rumah Wings?" jawab Wings.
Lagi lagi King dibuat skakmat oleh seorang Wings.
"Astaghfirullah, jahat bener," sahut King sambil memeragakan gerakan orang terkejut.
"Hehehe, iya dehh. Kapan kapan main ke rumah Wings ya Kak. Ajak Kak Roy juga, tapi bilangin dulu suruh latihan vokal yang banyak baru bisa main ke rumah Wings." canda Wings.
"Ashiappp mamankkk! Yauda, gue pulang yaa. Byee."
Motor besar kepunyaan King melesat dengan lancar di komplek rumah Wings.
Kini, tinggal lah Wings seorang. Wings yang siap masuk ke dalam dunia yang penuh dengan drama ini.
Wings mengetuk pintu rumahnya perlahan.
Tok tok tok
"Assalamualaikum, Wings pulang." ucap Wings.
"Waalaikumsalam. Ehh non Wings uda pulang. Silahkan masuk non, jangan lupa ganti baju terus makan ya. Mbok uda buatin nasi goreng spesial seperti biasa untuk orang yang spesial," sahut Mbok Ijem sembari mempersilahkan Wings masuk.
"Iya, Mbok. Mama dimana ya, Mbok?" tanya Wings.
"Mama lagi di kamar, non. Sepertinya lagi nemenin Ellyn belajar." jelas Mbok Ijem.
"Owh yauda, Wings ke kamar dulu ya, Mbok." balas Wings.
"Iya, non."
Wings berjalan menuju ke kamarnya. Ia menaiki tanggal demi tangga yang luas di kamarnya. Ia mengganti pakaiannya kemudian beristirahat sejenak.
🌿🌿🌿
Hay guys! Masih kenal sama aku nggak?
Cuma mau ngucapin terima kasih untuk kalian yang masih setia nungguin Wings update lagi:>
Jangan lupa untuk vote and comment karena itu bentuk support dari kalian untuk akuu❤
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wings
Teen Fiction[ON GOING] Zalea Wings Ananta. Gadis cantik berambut coklat, bulu mata lentik, dan bola mata hitam legamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi Wings. Semenjak kepergian Papa nya sekaligus kehadiran saudari tirinya membuat kehidupannya 120° berubah d...