BAB 5

53 5 1
                                    

Wings pun berjalan mendekati Queen sambil membawa nampan yang berisi 2 porsi kebab daging dan 2 gelas  teh coklat hangat.

"Lama banget sih lu, Wings. Ada kendala apa di perjalanan tadi?" tanya Queen.

"Hehehe ... Itu tadi ada kak Flour sama temennya. Kalo gak salah nama temennya Roy," jawab Wings sambil mendudukan bokongnya di atas kursi kantin.

"Kak Flour? Maksud lo King Flourenci? Anak kelas 11 IPA-1 itu?" tanya Queen secara beruntun.

"Iya Queen bawel ... Tapi gue enaknya manggil dia kak Flour," semangat Wings sambil mencubit manja pipi Queen.

"Ekhm ... Sepertinya, temen gue satu ini sedang di dalam alam percintaan nih!" goda Queen sambil menyenggol bahu Wings.

Wings menghiraukannya. Ia lebih memilih mengedikkan bahu seraya memakan kebab daging yang ia sudah pesan sedari tadi.

🌿🌿🌿

Wings adalah seorang gadis yang polos. Baru kali ini dia merasakan jatuh cinta. Bisa dibilang, jika seorang King Flourenci adalah cinta pertamanya.

Wow!

Dilihat lihat King tampan juga. Dengan tinggi yang maksimal, kulit putih, gaya rambut yang mengikuti style jaman sekarang,  gayanya yang cool, dan terlatih dalam olahraga bola voli menambah ciri khas seorang King. Tidak salah, jika King banyak digemari oleh kaum hawa dari yang gadis sampai janda.

Yap! Sampai janda!

🌿🌿🌿

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid sibuk membereskan barang barang mereka dan segera kembali ke rumah.

Sama dengan Wings dan Queen. Mereka berjanji untuk pulang bersama hari ini. Mereka tengah bersiap untuk pulang. Tapi sayang, ternyata hari ini adalah jadwal mereka piket kelas.
Sementara Elyn. Ia sudah pulang bersama sahabat barunya tanpa berpamitan kepada Wings.

Wings, Queen, beserta temannya yang lainnya mulai memebersihkan kelasnya. Sekolah mulai tampak sepi. Hanya menyisakan murid murid yang piket dan mengikuti Ekskul.

Wings dan Queen tidak mengikuti Ekskul apapun. Alasannya pastilah karena malas.
Sungguh persahabatan yang kompak!

Wings, Queen, bersama teman yang lainnya sudah selesai membersihkan kelasnya. Penat rasanya setelah seharian bersekolah. Tapi itu 'tak membuat Wings berhenti untuk melanjutkan pendidikannya.

Wings berjalan menuruni tangga dan menuju ke pintu gerbang sekolahnya bersama Queen disampingnya. Di tengah lapangan, ia melihat anak voli sedang berlatih. Wings tampak antusias melihatnya.

"Queen! Lihat voli dulu yuk! Sekalian duduk sebentar. Capek banget gue," ajak Wings sambil memegang pergelangan tangan Queen.

Queen 'tak bisa mengelak. Yang ia perlu lakukan adalah .. pasrah.

Wings dan Queen berjalan mendekati tribun yang terletak di pinggir lapangan. Sorot mata Wings hanya fokus ke satu orang siapa lagi kalau bukan ...

"Kak Flour!" Wings terdengar antusias ketika melihat keberadaan King. Wings bersorak ria. Ia tak bosan menyemangati sang pangeran hatinya.

"Kak Flour semangat!" Wings bertepuk tangan dengan hebohnya. Sementara Queen, ia hanya diam saja dan hanya bisa memaklumi sahabatnya itu.

 WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang