13

165 46 9
                                    

VOTE

Ke esokan harinya.....

Mereka memutuskan untuk menemui Oma Gina lagi. Di perjalanan, terlihat warga bergerombol di salah satu rumah warga. Karena penasaran Seulgi dan Jimin mampir sebentar.

" ada apa?" Tanya Jimin

" itu, si Jisoo syok karena tadi malam melihat arwah penasarannya Oma Soyeon" jawab warga itu tanpa melihat siapa yang bertanya

Jimin terkejut dan merasa sedih. Kenapa bisa neneknya meninggal setragis ini?

Mereka mendengar lagi bahwa Oma menemui beberapa warga, dan minta di kembalikan barang yang mereka ambil.

Seulgi semakin terkejut, saat ingin mendengarkan lagi Jimin sudah menarik Seulgi agar menjauh dari ibu-ibu itu

.

.

.


Rumah Oma Gina .....

" Oma, gimana ini? Kata warga, Oma Soyeon sudah menjadi arwah penasaran." Tanya Jimin langsung keinti pembicaraan

Oma Gina menghela nafas

" maaf nak, itu konsekuensinya bila melakulan hal yang seperti Oma mu lakukan. Oma sudah sering memperingatkan, apalah daya Oma mu saat itu cukup keras kepala."

" jadi apa yang harus kami lakukan Oma?" Tanya Jimin

" biasanya arwah itu akan pergi setelah 41 hari. Karena mencari orang-orang yang ingin dimintai permohonan maaf" Jelas Oma Gina

" Oma, apakah malam ini kita akan tetap mengadakan tahlilan?" Tanya Seulgi

" iyaa, kita akan tetap mengadakannya. Walau yang datang cuma sedikit. Tapi, sebaiknya acara dilakukan sore hari saja! Biar yang lain bisa pada datang" usul Oma

" iyaa Oma" sahut Seulmin berbarengan

Setelah dari Oma Gina, mereka segera pulang dan membantu Mamah untuk menyiapkan acara tahlilan Oma.

.

.

.


" AAAA---" teriak Mamah Jimin

Seulmin segera berlari menuju sumber suara

" kenapa Mah?" Tanya Jimin

Mamah Jimin menunjuk kasur Oma, dan betapa kagetnya disana....

" Ya allah, ini barang-barang yang sudah aku bagi-bagi ke warga" ucap Seulgi

" mungkin yang dikatakan mereka itu benar. Bahwa Oma, mengunjungi warga satu persatu untuk memintai kembali, barang yang sudah kita sedekahkan." Gumam Jimin lagi

Mereka segera memeriksa barang-barang tersebut. Sangat kotor dan menjijikan, penuh lumpur dan lendir.

" mas, gimana ini?" Tanya Seulgi

" betar, aku ambil karung dulu---"

Jimin segera menuju dapur, dan kembali membawa karung beras

" kalian keluar aja, biar aku yang beresin semua. Lanjutin masaknya buat tahlilan"

Mamah Jimin dan Seulgi hanya mengangguk, dan pergi menuju dapur.

___________________


" Assalamualaikum---"

" Waalaikumsalam"

Ibu-ibu tetap datang untuk membantu keluarga Jimin menyiapkan makanan untuk acara nanti sore. Bersama dengan Oma Gina

Oma Gina meminta, nasi sebakul dan lauk-pauk dipisahkan.

" untuk apa bu?" Tanya Mamah Jimin

" makanan ini disimpan dikamar ibu mu! Nanti kalau diantara kalian ada yang berani ngomong saat ibu mu datang. Katakan saja" ucap Oma Gina

Kemudian Oma Gina menyimpan makanan itu kedalam kamar Oma

" dengar yaa, kalau ibu mu datang. Tanyakan apa maunya" ucap Oma Gina lagi

" iyaa---" jawab mamah Jimin

_________________

Malam menjelang, mereka menunggu kedatangan Oma dengan penuh ketengangan dan juga cemas. Seulgi makin mengeratkan pelukan dilengan Jimin.

Seulgi melirik jam dinding, sudah menunjukan pukul sebelas malam.

" mas, coba kamu intip kamar sebelah" suruh Seulgi

" yaudah lepas dulu, gimana mau ngintip"

" gk mau mas, aku takut"

" terus yang mau ngintip siapa? Mamah" ucap Jimin yang membuat mamahnya kaget

" kamu lah, kamu kan laki. Masa nyuruh mamah" kesal Mamah Jimin

" iyaa ini, istri aku gk mau lepasin gimana"

" sini Seul, pelukan sama mamah"

" gk mau, mamah penakut juga"

Pada akhirnya dengan bujuk rayu Jimin, Seulgi melepas pelukannya.

Sedangkan Jimin masuk ke kamar sebelah, yaitu kamar Oma

Perasaan harap-harap cemas menghampiri Seulgi dan Mertuanya. Karena Jimin tak kunjung keluar dari kamar itu.

Sepuluh menit berlalu, Jimin belum juga keluar

" Mah, aku mau susul Jimin" ucap Seulgi

" jangan nak, mamah takut disini" jawab mertuanya

" tapi bagaimana dengan mas Jimin?" Tanya Seulgi

Saat mereka dalam kebingungan, antara menyusul Jimin atau tidak. Tiba-tiba....


Tbc

Komen kritik dan saran

H O M E -2 (Seulmin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang