02

232 59 12
                                    

VOTE


" ini rumah eyang putri?" Tanya Jaemin setelah turun dari taxi

" iyaa sayang ayo masuk bantu ayah mu sana dulu turunin barang"

" ndaa mauuu---" rengek Hayul sambil menangis minta turun dari gendongan Seulgi

" eh eh tadi pintar loh kenapa gini sayang?" Seulgi menenangkan anaknya

Hayul memukul-mukul wajah Seulgi. Sabar

" kenapa Seul" tanya mamah Jimin keluar dari rumah

" gk tau mah, rewel mungkin capek seharian diperjalanan"

" baru pertama kali kan pergi jauh, gk ppa. Ayo masuk. Jaemin adeknya di liat"

" iyaa oma" sahut Jaemin

Seulgi menuruni Hayul yang sudah berlari kearah taxi itu tadi

" yookk---" Hayul sudah kembali duduk di dalam taxi

" emangnya Hayul mau kemana. Main ayok aja."

" uyang--"

" pulang? Baru juga sampai minta pulang. Abang lagi gk pengen main, capek mau tiduran didalam. Ayok kita bobo-bobo di dalam"

" turun yo sayang, bapaknya mau pergi itu" Jimin menggendong anaknya dengan paksa

Terserahlah mau nangis keras kaya gimana si Hayul. Kalau kebiasaan diturutin terus ntar malah ngelunjak. Badan juga pada capek semua.

__________________

" mamah kenalin ini anak aku Jimin, dia sekarang sudah nikah sama Seulgi punya anak 2 laki-laki semua, Jaemin sama Hayul" mamah Jimin memperkenalkan anggota keluarganya

" halo eyang, maaf baru kesini" ucap Jaemin sambil mengelus kaki eyang putrinya

Jaemin merasa kasihan dan juga takut melihat eyangnya ini, kaki, tangan, badannya kurus, kepalanya besar dan yang membuat takut adalah rambutnya panjang hitam legam hingga kepinggang

Mmmm....
Jawab eyang putri, tanpa melirik sama sekali, sibuk menatap langit-langit rumah

" oma, aku mau mandi dulu yaa terus tidur"

" iyaa sayang. Istirahat aja dulu sana"

Jaemin cepat pergi meninggalkan kamar eyang putrinya

Sekarang gantian Jimin yang duduk didekat neneknya

" Mah, sebenarnya oma sakit apa?" Tanya Jimin

" gk tau juga Jim. Sudah semua dokter mamah datangin, sama dokter pribadi keluarga Seulgi yang hebat juga, gk mempan ke oma, semua bilang gk ada penyakitnya--- ini salah mamah, selama ini gk pernah ada untuk oma."

" husttt gk boleh ngomong gitu mah, faktor usia aja mungkin oma jadi sakit begini" Jimin menggenggam tangan mamahnya

" seharusnya dulu oma ikut kita aja yaa ke Kota. Ternyata mamah dulu jahat banget Jim. Mamah gk pernah berbakti sama oma, walaupun bukan oma yang melahirkan mamah---"

Iya eyang putri atau oma ini adalah orang tua tiri mamah Jimin.

" semenjak mamah ninggalin oma dan opa di sini, tapi mereka masih ngirimin mamah uang Jim. Mamah jahat bangett hikss---"

" udah mah" Jimin langsung memeluk mamahnya

Tokk.... tokkk....

Mereka berdua langsung menoleh kearah pintu, dan mendapatkan Seulgi tengah membawakan minuman untuk mereka

Seulgi datang dengan senyuman penenangnya

" diminum Mah, Mas" Seulgi meletakan teh hangat dan kopi

" sayang seharusnya kamu istirahat, kenapa repot-repot sih" omel mamah Jimin

" buat minum gk repot kok mah"

" anak-anak mana?" Tanya Jimin

" Hayul habis nyusu tidur, Jaemin habis mandi ikutan tidur dikamar"

" ohh iyaa suruh aja Jaemin tidur dikamar mamah, supaya kalian bertiga dikamar itu"

" iyaa mah, nanti aku bicarain sama anaknya. Aku mau mandi dulu sekaligus istirahat" ucap Jimin sambil membawa cangkir kopinya

" kamu sudah makan sayang"

" belum---"

" mamah udah masak, ayo makan dulu yok"

" ini gk ppa oma ditinggal"

" gk ppa. Ayok"


___________________



" bunda-bunda cepat kunci pintunya" seru Jaemin

" husttt, kamu gk liat adek lagi tidur. Bunda capek tau nidurin dia tadi, rewel"

" badannya gk anget kan?" Tanya Jimin

" enggak kok, tapi yaa gitu nangis minta pulang"

" Jae, tidur sama oma sana! Disini gk muat buat berempat"

" gk mau ah Yah. Kasur nya aja bawa sini, gk ppa kok aku tidur dibawah. Rumah eyang seremin. Aku aja tadi takut mandi"

" yaudah nanti ayah tanya ke oma, ada kasur lebihan apa gk. Kamu jangan ngomong kaya gitu, gimanapun eyang putri itu omanya ayah"

" tapi sumpah ayah, baru kali ini aku takut. Kalau boleh Jaemin ngomong nih yaa. Eyang itu udah nunggu harinya aja lagi---"

Pletak.....
Jimin melemparkan tutup gelasnya kearah Jaemin

" keadaan kaya gini bukan becandaan Jae" tegur Jimin

" yaudah maaf. Aku mau tidur lagi aja" Jaemin membaringkan badannya dibelakang Seulgi sambil memeluk bundanya

Jimin ikut berbaring juga disebelah Hayul. Akhirnya mereka tidur berempat.


Tbc

Komen kritik dan saran

H O M E -2 (Seulmin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang