14

158 49 7
                                    

VOTE

Kriettttt.....

Pintu terbuka dengan sendirinya, Seulgi dan mertuanya kaget dengan tubuh bergetar, lidah kelu tidak bisa berkata apa-apa. Mereka hanya pasrah dengan keadaan ini semua, terlihat sebuah bayangan yang ingin masuk ke kamar mereka dan .....

" Astagfiirullah.... "

Tiba-tiba Jimin masuk ke kamar mereka dengan wajah yang masih tegang, dia menghampiri Seulgi dan Mamahnya yang berada diatas kasur, menunggu dengan penuh ketakutan.

" mas, kamu bikin kami takut" Seulgi langsung mencubit lengan Jimin

" aku juga takut sayang. Melihat wajah Oma buat aku serasa mati..." bibir Jimin bergetar

Seulgi memeluk Jimin. Dengan sedikit keberanian Seulgi menuju dapur untuk mengambilkan Jimin minum

" mas minum dulu" ucap Seulgi sambil menyodorkan gelasnya

" Jim, gimana tadi?" Tanya Mamahnya

" Oma, mau semua cucu dan cicitnya ngumpul semua Mah, yang dari keluarga kita"

" emang kenapa Mas? "

" nanti kamu bakalan tau juga. Mas, mau nelpon Jungkook, Mah tolong telpon Joy yaa suruh kesini"

" Jungkook ngapain kamu telpon? Diakan sepupu aku" ucap Seulgi

" suruh dia antar Jaemin sayang---"

" Jimin, anak mu itu bisa nebeng Joy sama suaminya. Kenapa malah ngerepotin Jungkook" sahut Mamahnya

" ohh iyaa ya lupa. Habis lupa, yang keluarga kita Joy malah yang banyak bantu Jungkook sepupu Seulgi. Semoga kita bisa balas budi ke Jungkook, bentar lagikan dia pindah sama istrinya" jawab Jimin yang dapat anggukan dari Mamahnya dan juga Seulgi

.

.

.


Sore hari, hampir menjelang magrib. Jaemin, Hayul, Joy beserta suaminya Hoseok, baru tiba.

" kok desanya sepi Jae?" Tanya Joy

" dulu banyak kok kak yang masih duduk-duduk di pinggir jalan, sambil nunggu azan magrib. Tapi sekarang udah enggak. Kata ayah pernah bapak-bapak gitu di ikutin arwah Eyang" jawab Jaemin dengan tetap memainkan gamenya

" kak Joy kok jadi takut sih"

" Eyang makannya banyak loh kak, hati-hati aja giliran kakak yang dimakan" canda Jaemin

" biasanya yaa Jae. Orang yang masih singel dimakan paling pertama" timpal Hoseok

" wahh ngaco lo bang"

Dan tibalah mereka dirumah Eyang. Hayul langsung berlari menghampiri bundanya

Seulgi langsung memeluk erat Hayul.

" cucu--" ucap Hayul

" apa Hayul mau cucu? Adek aja gimana?" Tanya Jimin

" Susu mas, jangan aneh-aneh deh pikirannya" kesal Seulgi

" bundaaa---" rengek Jaemin lalu memeluk bundanya

" hadehh, yang dicari bundanya. Udah lupa kalo punya ayah"

" ingat dong sama uangnya" canda Jaemin

" kamu kasih makan gk adenya?" Tanya Seulgi

" ya iyalah bunda, kalo gk. Enggak bakalan Hayul kesini. Ikut Eyang bisa-bisa dia hhee---"

Jimin langsung memukul pundak Jaemin. Hayul makin memeluk erat Seulgi, lalu menciumi pipi bundanya

" kangen yaa sama bunda?" Tanya Seulgi dan Hayul mengangguk

" kalau sama ayah?" Tanya Jimin

Hayul malah membuka kedua telapak tangannya. Jimin tidak mengerti

" apa ini Jae?" Tanyanya pada Jaemin

" minta uang Yah--" jawab Jaemin

" kenapa diluar sih kalian berempat, cepat masuk! Oma Gina nungguin" ucap Mamah Jimin

" ehh iya. Ini masuk" jawab Jimin

Lalu mereka berempat masuk kedalam rumah

.

.

.

Malam datang, seperti malam sebelumnya, mereka sudah berkumpul beserta Oma Gina.

" bang, gue takut---" ucap Joy kepada Jimin

" gk usah takut. Lo harus bisa. Cuma bilang lo udah maafin Oma, dan minta dia untuk pergi" jawab Jimin

Joy melotot kearah Jimin, bisa-bisanya abangnya ini menyaran kan hal seperti itu untuk dikatakan pada arwah

___________________

Mereka sudah menyiapkan sebakul nasi dan lauk.

Cklek
Pintu terbuka sedikit.

" Jimin, cepat kamu temani adik mu, biar cepat selesai" ucap Oma Gina. Karena Joy dan suaminya Hoseok adalah orang yang sangat penakut

Dengan langkah ragu dan sedikit bergetar, akhirnya Jimin menemani duo pengecut itu masuk kedalam kamar Oma

Seulgi sempat sedikit melihat kedalam kamar itu, merasa terkejut dan juga syok. Terlihat tatapan tajam Oma, walau mata itu hanya sebelah yang terlihat, mulut yang menyeringai.

Pintu tertutup saat Jimin, Joy dan Hoseok masuk.

" Ya allah semoga setelah ini, kau ampuni segala kesalahan Oma" batin Seulgi berdoa

Sedikit terdengar percakapan mereka di dalam.


" O--oma pulang lah, aku sudah memaafkan Oma--" ucap Joy sambil memeluk lengan suaminya

Menatap Oma pun enggan, Joy sangat amat takut.

" iyaa Oma, tolong jangan ganggu kami lagi dan warga kampung ini" lanjut Jimin

" tolong lah Oma, semua urusan Oma di dunia ini akan kami selesaikan" timpah Hoseok

" benar bu, pulanglah. Aku dan cucu-cucu mu ini sudah memaafkan ibu, kami sudah ikhlas. Maka pulanglah dengan tenang" ucap Mamah Jimin

Hening

Selang beberapa menit, mereka keluar dari kamar Oma.

Walau wajah mereka sangat pucat, akhirnya sudah terlaksana. Oma Gina menyodorkan minuman yang sudah dibacakan ayat-ayat suci, untuk segera mereka berlima minum.


Tbc

Komen kritik dan saran

H O M E -2 (Seulmin) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang