Mati Jiwa Mati

119 8 2
                                    

Kopiku hampir habis
Tetapi pahit dari kedukaan rasanya semakin bertambah saja.

Sengaja ku pilih tempat yang berbeda, tetapi lagi-lagi ingatan tentang derita menerobos gila dalam otakku.

Bahkan Angin malam menyergapku tanpa sedikitpun kedinginan. Pelukanmu masih ada tetapi tubuhmu tak mampu lagi ku dekap.

Apa yang salah?
Orang-orang baru telah berlalu lalang, merangkul berlari dari terpuruk yang mengejarku. tetapi tetap saja, kesakitan terlanjur tumbuh menggerogoti tubuh.

Matilah jiwa.
Matilah ia atas ketidakpedulianmu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak Rindu yang Tak TerbacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang