Kopiku hampir habis
Tetapi pahit dari kedukaan rasanya semakin bertambah saja.Sengaja ku pilih tempat yang berbeda, tetapi lagi-lagi ingatan tentang derita menerobos gila dalam otakku.
Bahkan Angin malam menyergapku tanpa sedikitpun kedinginan. Pelukanmu masih ada tetapi tubuhmu tak mampu lagi ku dekap.
Apa yang salah?
Orang-orang baru telah berlalu lalang, merangkul berlari dari terpuruk yang mengejarku. tetapi tetap saja, kesakitan terlanjur tumbuh menggerogoti tubuh.Matilah jiwa.
Matilah ia atas ketidakpedulianmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rindu yang Tak Terbaca
PoetryRangkaian peristiwa rindu yang tak sampai dan tak terbaca oleh tokoh utama. Luka pun datang dan menjelma aksara menjadi sajak tanda kepatahan.