Di balik jendela kesunyian pada rumahku yang telah kau tinggalkan, aku menatap pada setiap langkahmu sembari membuka setiap kenang yang kau tanggalkan.
Aku membayangkan mata yang di dalamnya hidup segala pengharapanku.
Kutatap dengan lamat dan ku nikmatinya dalam setiap jeda-jeda percakapan kita.Tiba-tiba semuanya sayup.
Aku mendengar gemerisik angin dan samar-samar suara nafasmu.
Sesuatu yang hangat kemudian sampai dan menggapai bibirku.Sebodoh ini aku mengenangmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rindu yang Tak Terbaca
PoetryRangkaian peristiwa rindu yang tak sampai dan tak terbaca oleh tokoh utama. Luka pun datang dan menjelma aksara menjadi sajak tanda kepatahan.