Ingat-ingat saja.
Kala Romantisme kita direstui musim hujan.
Orang-orang Sepi oleh nikmat.
Tetapi kita justru berpacu dalam kenikmatan.Dingin,
Tetapi hawaku terlanjur panas di buatmu.
Kau pun begitu.
Sebab basah tubuhku oleh keringatmu.Desahanmu sangat membara.
Pertanda tak ada yang kau sembunyikan.
Terpaksa ku diamkan kau.
Dengan lumatan bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rindu yang Tak Terbaca
PoetryRangkaian peristiwa rindu yang tak sampai dan tak terbaca oleh tokoh utama. Luka pun datang dan menjelma aksara menjadi sajak tanda kepatahan.