Yang puasa aku saranin baca abis maghrib ya!
-Keesokan harinya Earth terlihat sedang menangis di dalam bathtub dengan posisi yang cukup mengenaskan, banyak luka diarea tubuhnya apa lagi dengan rantai yang terpasang dikakinya.
Semalam Ayah menghukumnya dengan mencelupkan seluruh badan Earth dalam Air dingin dan membuat Earth susah bernapas didalamnya.
Earth juga sempat pingsan tetapi sang Ayah hanya membiarkannya saja.
Sekarang Earth hanya menatap kosong, badannya sedikit menggigil karena dari semalam ia berada di bathtub itu, bagaimana ia mau keluar?
Kakinya saja dirantai dengan erat oleh sang ayah.
Hiks
Hiks
"Ta-takut, Earth ta-kut hiks." ruangan itu dipenuhi oleh tangisan Earth, kalau Earth boleh bilang
Sungguh dirinya lelah saat ini, rasa untuk meninggal kan dunia ini semakin meningkat tapi jika ia pergi bagaimana dengan Gun? dirinya bahkan sudah berjanji untuk baik baik saja pada temannya itu.
Tak lama itu Earth mendengar pintu digeser, omong omong tentang Earth saat ini ia sedang berada dikamar mandi Ayahnya yang sudah Ayah jadikan sebagai tempat menghukum dirinya, tapi tidak dengan yang kemarin.
"Sudah merenung nya hm?" tanya Ayah dengan nada mengerikan.
Earth yang mendapat pertanyaan itupun hanya menatap ayah kosong tapi tak lama itu,
"Hiks maafin Earth Ayah hiks."
"GAK AYAH AMPUN HIKS"
" Earth janji engga akan bahas mama lagi"
"hiks Earth janji ayah."
"Maafin Earth hiks."
"Ayah Earth mohon ayah."
"Earth gak mau disini selama dua hari hiks."
"Ayah Ampun"
"Maafin Earth Ayah hiks" ujar Earth menangis.
Ayah yang merasa iba pun tanpa pikir panjang melepaskan rantai yang ia pasangkan di kaki anaknya ini, lalu ia menggendong Earth dengan penuh kasih sayang.
Sungguh sebenarnya ia juga tidak tega menghukum anaknya tapi apa boleh buat ia benar-benar emosi saat Earth menyebut nama wanita sialan itu.
Ya setelah ini ia akan menyuruh Bright menjaga anak kesayangannya ini.
-
"Bright!" panggil ayah saat sudah menidurkan Earth di ranjang miliknya.
Tak lama itu Brigth datang dengan pakaian rapi.
"Kenapa ayah?"
"Bawa Earth bersama mu, Ayah ada tugas diluar kota hari ini begitu juga dengan Alex dia sibuk hari ini" ujar ayah.
"Hmm ku bawa dia" jawab Bright mendekat ke arah Earth.
"Habis kau hukum oh?" Bright sembari mengelus kepala Earth lembut.
"Hmm, dia membahas wanita sialan itu."
Bright yang mendengar itu pun terkekeh.
"Kau membunuhnya di waktu yang salah ayah." jawab Bright santai tetapi dengan tangan yang terkepal.
Makasi yang udah support
Makasih votenya spam komen nya.
Sorry baru up aku banyak tugas hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Fiksi RemajaEarth hanya ingin bebas, tidak ada pikirin di dalam otaknya mengenai hal-hal buruk itu. Tapi apa yang bisa Earth lakukan, ia selalu saja dihukum seperti dirantai dan lainnya tetapi mereka selalu bilang sayang kepada dirinya. Thanks buat vote sama ko...