Tolong!

7K 456 87
                                    

Earth menangis keras di dalam kamar, Bright benar-benar psikopat gila yang bahkan tak memiliki rasa kasihan sedikit pun kepada adiknya.

"K-ak sa-sakit hiks" tangis Earth sambil memegang rantai di lehernya yang tertarik kencang.

Bright yang emosi pun tak mengadahkan ucapan Earth, ia menarik  sambungan dari rantai Earth dengan keras, membuat Earth tercekik jika tidak mengikuti kemana kakaknya ini menariknya.

"Ikut kakak, kamu harus di hukum!" ujar Bright dengar datar,

Bright benar-benar emosi saat adiknya ini ternyata bersembunyi di dalam lemari dengan alasan takut kepada dirinya.

Dalam pikiran Bright dia merasa sangat marah, dirinya sudah hadir dan menghilangkan Kenzo begitu jauh di dalam sana tetapi mengapa anak ini semakin membangkang dan seenak jidat dalam melakukan sebuah aktivitas.

"Hiks GAK MAU!" jerit Earth keras, Earth bahkan harus merangkak seperti seekor anjing hanya karena tidak bisa mengimbangi tarikan Bright sambungan rantainya.

Plak

"Menjadi pembangkang oh?!"

"Bright tahan emosi mu, kasian Earth!" ujar Raka menenangkan Bright yang menarik sambungan rantai itu begitu kencang.

Satya dan Dimas yang sudah berada di sana pun berusaha melepaskan sambungan rantai itu dari tangan Earth, dan akhirnya Bright melepaskan genggaman itu.

Sejenak dia menatap Earth tajam lalu pergi bersama Raka untuk menenangkan diri.

Sedangkan sekarang Earth menangis dengan kencang digendongan Satya.

Sebenarnya Satya dan Dimas ingin sekali melepaskan rantai dan borgol yang berada ditangan Earth tetapi mereka tidak memiliki kuncinya.

"Ssttt tenang oke, kak Satya disini."Satya menenangkan Earth sesekali mengelus rambut Earth.

"Ta-takut ma-mau sa-ma Kak Tama hiks." lirih Earth.

"Hmm tunggu ya Kak Satya panggil kak Tama dulu." yang diangguki oleh Earth.

Sebenarnya Tama memiliki sifat yang mirip dengan Bright tetapi dia masih bisa mengendalikan emosinya.

Akhirnya setelah di telepon oleh Dimas, Tama langsung naik kelantai atas untuk melihat keadaan Earth, Tama juga memiliki Seorang Adik ah lebih tepat adik sepupu yang ia sangat sayangi sama seperti ia menyayangi Earth.

"Baru sampai eoh?" tanya Dimas kepada Tama yang hanya dibalas dengan deheman oleh sang empu.

Tama yang melihat Hecan menangis pun langsung mengambil alih Earth dari gendongan Satya, dan mengelus rambut Earth lembut.

Sedangkan Satya dan Dimas yang melihat itu hanya menatap Tama malas.

Sifatnya benar-benar seperti Bright pikir mereka dalam hati.






-

"Dia siapa kak?" ujar anak remaja semuran Earth.

Earth yang malu ditatap itupun langsung menyembungikan wajahnya di ceruk leher Tama.

"Di-dia siapa kak?" tanya Earth lirih.

"Hecan kenalin ini Earth dan Earth kenalin ini Hecan Adik kakak." ujar Tama lembut.

"Adik?"

"Hmm, adik sepupu kakak yang kakak anggap adik kakak sendiri." Earth mengangguk lucu mendengar penjelasan dari Tama, teman kakaknya itu.

Hecan yang duduk diruang itu pun menatap Earth heran.

"Kak,"

"Dia kenapa dirantai kayak anjing?" tanya Hecan dengan polos yang membuat Earth kembali menangis dengan sesunggukan.

"Hiks Earth buk-kan An-jing!" jawab Earth kencang.

Ketiga orang yang melihat kejadian ini pun meringis mendengarkan ucapan asal Hecan.











Btw kalo kalian baca Hecan's Brother pasti tau siapa Tama sama Hecan

Makasi yang udah support

Makasih votenya spam komen nya.

Kalo banyak yang vote sama komen ku lanjut up ya

ini aku hrus next ga?


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang