Pagi itu Earth menerjapkan matanya, suara rantai pun terdengar ditelingamya saat ia ingin menggerakkan kaki serta tangannya.
"Ayahhh" tangis Earth.
"Hiks, Ayahh"
"AYAHHH" jeritnya tak terima tangan serta kakinya dirantai.
ia berusaha melepaskan rantai itu tanpa memperdulikan tangannya yang terluka.
brak
Suara pintu terbuka dengan keras melihatkan ayah serta kakaknya Alex.
Raut wajah panik terlihat pada mereka berdua, melihat Earth menangis sambil berusaha melepas rantai ditangan serta kakinya.
"Tenang sayang." ujar sang ayah sambil memeluk tubuh Earth.
"Ayah lepasin Ayah" mohon Earth dengan tngisan yang masih berlanjut.
Tak lama itu wajah Ayah dan kakak earth menjadi dingin dan datar.
"Kamu mau ayah bukain rantainya hmm?" tanya ayah dengan wajah datar.
Earth yang melihat itupun ketakutan, ia menundukkan kepalanya sambil mengangguk.
"Tapi kamu harus jelasin sama Ayah maksud dari semua ini" ujar ayah dengan muka yang menahan amarah.
Ayah langsung menyibak lengan kaos panjang milih Earth yang terdapat banyak sayatan.
"INI APA MAKSUDNYA EARTH?" bentak ayah.
"JAWAB AYAH SEKARANG!"
"Hiks, maafin Earth Ayah hiks"
Earth menangis dengan posisi yang masih saja menundukkan kepalanya.
"Apa maksud kamu seperti itu baby?" tanya kak Alex yang dari tadi hanya memperhatikan dengan muka datarnya.
"Hiks, i-ini E-earth hanya hiks"
"HANYA APA?" tanya ayah dengan tegas sambil menarik rambut Earth agar mendongak menatap dirinya.
Tangis Earth makin keras merasa kan sakit dikepalanya karena dijambak oleh sang ayah.
"Hiks maafin Earth Ayah"
"S- sakit Ayah hiks" tangis Earth.
Ayah yang sadar dengan apa yang ia lakukan langsung saja melepaskan cengkramanmya dirambut Earth.
Tanpa rasa menyesal sedikit pun Ayah dengan kemarahannya langsung pergi keluar kamar Earth untuk menenangkan diri.
"Hiks kak Alex m-maafin Earth hiks"
"Tunggu hukuman mu baby, tetap di kamar ini sampa kakak membawa kan makan untuk mu"
"Jangan mencoba kabur atau teman mu yang bernama Gun akan kakak bunuh detik itu juga." ujar kak Alex dengan muka datar dan tegas.
Tak lama itu kak Alex meninggalkan kamar dengan Earth yang menangis memikirkan apa hukuman yang ia akan dapatkan dari Ayah dan kedua kakaknya.
Makasih banget yang udah mau vote dan komen♡
Maaf banget gak update lama banget.
kayaknya aku bakal jarang up karna lagi sibuk banget.Jangan lupa vote + komen yaa
semoga suka♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionEarth hanya ingin bebas, tidak ada pikirin di dalam otaknya mengenai hal-hal buruk itu. Tapi apa yang bisa Earth lakukan, ia selalu saja dihukum seperti dirantai dan lainnya tetapi mereka selalu bilang sayang kepada dirinya. Thanks buat vote sama ko...