Sexy & Comfy - Four

97 11 0
                                    

Multimedia: First date (Pokimane and Lilypichu)

^o^

Cat Café

               Baru saja memasuki Café, Lily sudah disuguhi oleh berbagai macam warna dan ras kucing yang berbeda. Dari mulai ukuran kecil, sedang, besar, berbulu ataupun tidak semuanya ada. Lily hampir saja menjerit karena terlalu bersemangat melihat kucing-kucing itu berlarian kesana-kemari sebelum akhirnya ia ingat bahwa Imane tengah bersamanya dan ia tidak ingin bertingkah seperti itu di depan gadis yang ia sukai.

Bicara soal Imane, gadis itu ternyata lebih menyenangkan dibanding yang ia ingat sejak pertama kali ia mengenalnya. Dari semenjak pertama kali kenal di sosial media, Imane memang selalu saja menyenangkan untuk diajak bicara. Selain suaranya yang selalu saja terdengar bersemangat, gadis cantik itu tidak pernah kehabisan topik jika sedang berbicara sehingga membuat si lawan bicara pun jadi betah berlama-lama berbicara dengannya.

Sebut saja barusan. Sepanjang perjalanan, Lily dan Imane tidak berhenti bicara tentang ini-itu. Dari topik games popular yang sering dimainkan mereka berdua, lalu kemudian ke setiap kegiatan streamer mereka, bahkan sampai saling gombal satu sama lain entah karena alasan apa. Lily terkekeh saat ia melihat Imane menggenggam kucing kecil sambil terus-terusan menciuminya "Awwww, she's so lucky" ujar gadis berkacamata itu sambil mendekat pada Imane yang langsung saja terkekeh karena ucapannya.

"Beruntung karena apa?" tanya Imane sambil menaruh anak kucing itu kembali ke atas kursi tempat dimana ia bermain tadi "Karena ia mendapatkan ciuman dari gadis cantik sepertimu" dan Imane langsung saja menutup wajahnya karena malu dengan gombalan Lily yang sedari tadi tidak berhenti.

Lily bisa melihat bahwa pipi berisi milik Imane sedikit memerah karena kelakuannya dan gadis berkacamata itu senang karenanya "Apa aku harus jadi anak kucing supaya dapat ciuman gratis darimu?" dan karena itu, Imane semakin memerah karenanya "Can you stoop?" rengek Imane tanpa ingin melepaskan tangan dari pipinya yang semerah tomat.

"Kamu terlihat lucu saat sedang malu seperti itu"

"Lily!! Stoop" dan dengan itu, Lily terkekeh puas karena ia bisa melihat Imane semakin menyembunyikan wajahnya yang tidak berhenti memerah.

Saat Lily melihat bahwa rona kemerahan di pipi berisi milik Imane sudah mulai menghilang dan gadis itu sudah mulai menampakkan wajah cantiknya lagi, gadis berkacamata itu kemudian mengambil satu ekor anak kucing berbulu hitam dengan mata yang berbeda warna. Jika saja mata sebelah kiri kucing itu berwarna kuning, maka mata sebelah kanannya berwarna biru dan Lily sangat tertarik kepadanya.

"Lihat ini! Apa kamu tidak ingin mencium yang satu ini?" ujar Lily sambil lalu mengangkat anak kucing itu tinggi-tinggi sampai setara dengan wajahnya. Imane mendekat dan mengusap bulu halus anak kucing itu dan kemudian mencium pipi milik Lily sehingga membuat gadis yang diciumnya tersentak kaget "You just kissed me" bisik Lily sambil memegang pipinya yang hangat karena bekas ciuman Imane di sana.

"Kamu lebih lucu dibanding semua kucing yang ada di sini. Jadi aku lebih memilih untuk menciummu dibanding kucingnya" dan dengan itu, Lily menyembunyikan pipinya yang memerah karena tingkah Imane barusan.



^ Sexy&Comfy 2021 by Riska Pramita Tobing ^



               Setelah sekitar satu jam lamanya Imane dan Lily bermain dengan kucing dan menikmati setiap hidangan lucu yang dijajakan di Café tersebut, akhirnya Imane dan Lily kembali ke jalanan untuk berbelanja malam ini. Meskipun malam sudah mulai larut, baik Lily maupun Imane belum merasa kelelahan sama sekali sehingga membuat keduanya berlarian menuju parkiran sebelum akhirnya mereka berangkat menuju tempat perbelanjaan.

Di sepanjang perjalanan menuju tempat perbelanjaan, keduanya menanyikan lagu yang diputar Imane lewat speaker mobil. Tanpa merasa malu atau canggung dengan pengendara yang lain, mereka berteriak dalam mobil, mengikuti setiap nada dan lirik yang keluar dari sana. Semuanya terasa menyenangkan sampai akhirnya mereka sampai di pusat pembelanjaan dan mereka berdua berhenti seketika saat keduanya sudah berhenti di parkiran.

"Suaraku habis" ujar Lily saat mereka akhirnya keluar dari dalam mobil. Benar saja, suara gadis cantik berkacamata itu memang terdengar serak karena sepanjang jalan tidak berhenti berteriak "Aku juga" jawab Imane disertai kekehan yang sedikit menghilang karena suara seraknya. Keduanya kembali tertawa sebelum kemudian berjalan dengan tangan saling bergandengan untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan.

Sambil tetap memasang senyum, Imane mengambil satu troli besar tanpa ingin melepaskan genggamannya dari tangan Lily yang lembut meskipun kini ia tengah mendorong trolinya menuju ke tempat penganan. "Apa saja yang kamu butuhkan?" ujar gadis cantik yang tengah menengok kesana-sini guna mencari beberapa snack yang ia inginkan "Kurasa hanya beberapa sereal. Tadi pagi aku hanya makan buah karena serealku habis semua" jawab Lily yang langsung saja membuat Imane melirik tidak yakin pada gadis berdarah Korea itu.

"Kamu belum makan semenjak pagi tadi?" dan Lily mengangguk karenanya "Astaga!" Imane mengangkat kedua tangannya tidak percaya "Ini sudah hampir jam Sembilan malam, Lily! Kenapa kamu nggak ngasih tahu kalau kamu belum makan?" lanjut gadis cantik berrambut blonde itu dengan nada panik tak terkira "Kalau aku tahu kamu belum makan, aku pasti bawa kamu ke restoran lebih dulu" ia masih saja bertingkah dramatis karenanya.

"Kan tadi kita makan di Cat Café" balas Lily "Kita cuma makan makanan ringan. Bagaimana kalau setelah belanja kita makan malam bersama?" dan karena itu, Lily mengangguk cepat sebagai jawaban.

"Kalau gitu, sekarang kita percepat belanjanya" Lily mengangguk saja pada gadis cantik itu sebelum akhirnya ia mengambil beberapa sereal yang ia butuhkan disertai beberapa snack yang ia inginkan.

Sebenarnya, hanya ini yang dibutuhkan Lily. Tapi melihat Imane masih melirik kesana-kemari untuk mencari beberapa hal yang dibutuhkan membuat Lily juga ikut memilih-milih makanan lain.

Setelah menghabiskan sekitar satu jam untuk berbelanja dan mengantri di kasir, akhirnya kini mereka kembali ke dalam mobil untuk segera berangkat ke salah satu Restoran terdekat dari daerah pusat perbelanjaan. Beruntunglah mereka berdua karena ada Restoran Jepang yang menarik perhatian keduanya yang hanya berjarak sekitar lima belas menit dari tempat mereka sekarang.

Pada akhirnya, mereka berdua sampai di Restoran Jepang itu lantas segera memesan berbagai macam menu. Sambil menunggu, Imane menyerahkan tangannya pada tangan Lily yang ada di atas meja. Kelakuan aneh gadis cantik itu tentu saja membuat Lily jadi mengangkat alis tidak mengerti "Kenapa?" ujar Lily sambil menggenggam tangan Imane dan mengusapnya secara perlahan "Terimakasih" balas Imane membuat Lily semakin kebingungan karenanya.

Dengan kening berkerut, Lily menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Imane "Terimakasih untuk apa, hmm?" ujar gadis cantik berkacamata itu sambil lalu mengusap rambut Imane yang jatuh ke kelopak matanya "Karena kamu sudah menemaniku seharian ini. Semuanya terasa sangat menyenangkan saat kita bersama" dan karena itu, Lily tersenyum sumringah dari telinga ke telinga.

Gadis berkacamata itu semakin mendekat pada Imane lantas mengecup pipi gadis cantik itu sebelum akhirnya ia berbisik "Mungkin kita memang harus terus bersama"

^o^

Riska Pramita Tobing.

Sexy & Comfy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang