ch. 40

771 112 9
                                    

Hari demi hari berlalu Sana sudah mulai terbiasa untuk berangkat maupun pulang sekolah sendiri. Sering kali Dahyun mengantarnya namun karena hari ini urusan kuliah masih ada Dahyun harus pulang kerumah untuk mengurus keperluan kampus. Sana sebagai kekasih tak bisa mengganggu kesibukan Dahyun hanya untuk menjemput dan mengantarnya ke sekolah.

Jam pulang sekolah sudah berbunyi sebagian anak sudah pulang dan sebagian juga masih ada di sekolah untuk melakukan ekskul. Sementara Momo, Nayeon dan Sana masih berada di kelas Sana menunggu Sana selesai piket kelas

"San kita balik ya..." Ucap teman kelasnya

"Iya guys hati-hati ya.."

Sana pun menurunkan kursi yang sudah di angkat ke atas meja untuk ikut duduk bergabung bersama Nayeon dan Momo di pojok kelas

"Duh hari ini cape banget deh.." Ucap Sana sambil meregangkan badannya

"Capek hati apa capek apa lo.." Tanya Nayeon

"Capek aja gak pake hati atau apa..."

"Tau lo Nay... Gak capek emang sekolah dari jam 7 pagi sampe jam 3 sore?" Tambah Momo

"Lo masih pacaran sama Dahyun kan San..?"

"Masih lah gila... Kemarin kan dia jemput gue.."

"Nay pertanyaan lo sungguh membangongkan..." Tambah Momo

"Iya tiba-tiba banget.."

"Liat mata gue San.." Perintah Nayeon

"Apa eyelash lo baru??" Jawab Sana sambil memperhatikan bulu mata Nayeon

"Lo suka kan sama Chuwy..??"

Mata Sana langsung terbelalak mendengar pernyataan Nayeon

"Apa deh Nay..."

"Jujur San sama kita..."

"Hmm.. Tbh gue juga ngerasanya lo ada perasaan sih San sama Chuwy not as a neighbor or sister.."

"Lah terus as apa..??" Tanya Sana

"Girlfriend" Jawab Momo polos

"Engga gila perasaan kalian aja itu.."

"San please deh...! Kalo lo gak jujur ke Chuwy minimal jujur ke diri lo.."

"Gue tanya sekali lagi... Lo suka kan sama Chuwy..?"

"Nay... kita udah pernah bahas ini dulu right..??"

"I know... but time flies.. Gue mau mastiin perasaan lo aja San..."

"Cukup gue aja Nay yang tahu perasaan gue ke Chuwy gimana... gue gak mau ngerusak persahabatan gue sama dia.."

"Nay.... Ngaku juga dia..." Bisik Momo

"Gak kasihan sama Dahyun..?"

"Kasihan kenapa..?"

"Lo pacaran sama dia.. tapi hati sama pikiran lo selalu di Chuwy.."

"No..! Gue sayang banget sama Dahyun. Dia selalu ada buat gue, dia selalu support gue, bahkan bantuin gue belajar supaya paham matematika.."

"She such a sweet girl.. but...."

"Tapi apa..?" Tanya Momo

"Rasa sayang dan cinta gue belum sebesar ke Chuwy..."

"Nahkan..." Ucap Nay dan Momo bersamaan

"Lo pernah confess ke Chuwy belum..?"

"GAK AKAN!!! Kan kata lo yang penting jujur ke diri sendiri dulu.."

"Sekarang udah jujur ke diri lo kan..? Selanjutnya...?" Tanya Momo

"Yauda gak ada kelanjutan..."

"Kalian itu sama-sama munafik tahu.. Kalo gue perhatiin Chuwy juga sayang banget sama lo.."

"Of course she did.." Jawab Sana

"Gue sahabatan sama lo dari SMP, Momo dari SD... tapi perhatian kita gak sebesar Chuwy San.." Jelas Nayeon

"Bener!! Lo gak ngerasa gitu San...?" Tanya Momo

"Hmm... ngerasa sebenernya tapi ya udah kita masing-masing udah punya pacar juga kan bisa apa..?"

"Kemarin-kemarin waktu kalian sendiri kemana aja anjirrr...!!"

"Aduh gue gemes banget jadinya. Gue comblangin ya..."

"Jangan Nay.. She looks happy with Mina."

"SANAA!! GUE TAU GUE AGAK LEMOT. TAPI GUE TAU CHUWY PACARAN SAMA MINA CUMA BERUSAHA NGE-DISTRACT PERASAAN DIA KE LO..."

"Yauda kalo emang kemauan dia kaya gitu gue bisa apa..?"

"BISA BANYAK SANA...!!!" Ucap Momo kesal

"Nay please lo aja yang ngomong sama dia. Lama-lama hipertensi gue.."

"Kita gak mau maksa lo jadian sama Chuwy San.. Cuma kita sebagai temen bisa lihat bahagia lo ada di Chuwy bukan Dahyun.."

"Senyum lo beda kalo sama Chuwy lo gak pernah jaim ngelakuin apapun di depan Chuwy.."

"Manja lo juga lebih natural ke Chuwy di banding Dahyun.."

"Kita gak ada niat buat ikut campur hubungan lo apa lagi tentang perasaan.. Cuma lo yang tau rasanya.."

"Itu lo paham..." Jawab Sana

Sambil memegang tangan Sana Nayeon melanjutkan pembicaraannya

"Tapi lo berhak bahagia atas apa yang lo suka dan lo mau..."

"Gue gak tahu udah berapa lama lo pendam perasaan lo ke Chuwy San.."

"We just want you to be happy. Lo berhak dapetin kebahagiaan.."

Air mata Sana mulai menetes mengingat momem kelam hidupnya sedari kecil yang terus mendengar orangtuanya bertengkar hanya Tzuyu yang ada disisinya saat itu. Hingga saat ini Sana selalu tergantung kepada Tzuyu setiap ada masalah Tzuyu selalu menenangkannya

"Semua udah telat Nay... Percuma..."

"It's okay setidaknya lo udah jujur sama kita. Jangan pendem apa-apa sendiri lagi ya.."

"Lo punya kita kalo Dahyun dan Chuwy lagi gak ada..."

Momo dan Nayeon pun mendekatkan kursi mereka dan memeluk Sana yang sudah berurai air mata

Seketika air mata Tzuyu menetes mendegar percakapan mereka bertiga dengan cepat Ia menghapus air matanya dengan hodie yang Ia kenakan. Sedari tadi Ia berdiri di luar kelas tak jauh dari tempat duduk mereka bertiga

"Sayang ayo..." Ucap Mina keluar dari lab bahasa

"Udah?"

"Udah absen doang ekskulnya. Mata kamu kenapa kok berair.."

"Ah ini kena angin tadi.. kelilipan debu kayanya.."

"Mau diobatin dulu ga..?"

"Gak perlu udah gak sakit ko.."

Mereka berdua pun pergi menuju lapangan parkir dengan menuruni anak tangga

"Maaf San... tekat gue udah bulat..."

"Gue akan berusaha sebisa mungkin mencintai Mina sebagaimana gue mencintai lo.."

"I love you but I'm letting you go..."

Rectoverso [⏳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang