24 - The Wrecked Boat

2.2K 168 3
                                    

Perkataan Nora menghantuinya.
Meskipun dia yakin Ashton tidak akan berbohong padanya. Tapi Nora.. jika apa yang dia katakan adalah sebuah kebohongan, untuk apa?

"Kau tidak tidur, hm?" Ashton menarik tubuh Violett mendekat lalu kembali memejamkan matanya.

"Aku belum mengantuk" ujar Violett

"Memikirkan sesuatu?" Ashton menghirup aroma tubuh wanita itu yang terasa memabukkan.

Violett menatap Ashton sekilas, ragu. Haruskah ia menceritakannya? Dia akan lega jika itu hanya omong kosong, tapi bagaimana jika itu benar?

"Apa?" tanya Ashton bingung. Melihat wajah serius Violett membuatnya tegang.

Violett tersenyum, "kau sangat tampan". Ashton tidak mungkin menipunya.
Kenapa dia sempat ragu? Bodoh sekali.

"Tiba-tiba sekali. Kau sedang menggodaku ya?" tanya Ashton tersenyum senang.

"Tidak usah jika kau lelah," ujar Violett berbalik.

"Oh jadi benar! Kau tidak bisa tidur karena hormonmu sedang memuncak. Maafkan kekasihmu yang tidak peka ini" Kali ini Ashton membuka matanya dengan lebar

"Kemarilah aku akan memuaskanmu" Ashton membuka celana tidurnya sementara Violett menatapnya kaget. Pasalnya kejantanan pria itu sudah berdiri tegak. Sejak kapan?

Violett tertawa, rupanya Ashton lah yang sedang menginginkan sex. Ashton menarik celana tidur Violett beserta celana dalamnya.

"Tiba-tiba aku mengantuk" ujar Violett menggodanya.

Ashton menatapnya sebal "kalau begitu tahanlah sebentar. Aku akan membuatnya cepat"

"Aku bercan--AHHHH" Violett memekik, matanya melotot ketika tiba-tiba kejantanan Ashton masuk begitu saja ke dalam vaginanya. Sangat cepat dan mulus sampai dia tidak menyadarinya.

Violett memukul bahu pria itu sembari menggerutu.

"Aku sudah bilang akan membuatnya cepat" Ashton terkekeh tanpa rasa bersalah. Ia mengangkat kedua kaki Violett ke atas bahunya lalu mulai menggerakan pinggulnya.

"Aaahhhh... ahhh"

"Aahhh"

"Ashtonnn!!!!!"

Ashton membuka kancing baju tidur Violett dan meremas payudaranya. Pinggulnya semakin cepat bergerak.

"Ahh ah ahhh"

"Ashtonnnn"

"Bolehkah aku mengeluarkannya di dalam?"

"Lakukanhhh sesukamu"

"Ahhh ahh ahhhh.."

Ashton tersenyum girang, ia mencium bibir Violett yang mendesah seksi. Sex tanpa foreplay membuatnya harus bekerja ekstra membuat wanita itu basah. Dengan tangannya ia mengusap klitoris Violett sembari tetap mengayunkan kejantanannya.

Tubuh Violett semakin menegang begitupun dengan kemaluan mereka yang semakin ketat. Ashton semakin mempercepat gerakannya. Semakin cepat hingga satu hentakan terakhir sebelum Ashton mencapai klimaks dan menyemburkan cairannya di dalam diri Violett.

Hangat dan geli.

"Mmhhh--" Ashton melumat bibirnya lagi. Demi Tuhan apa pria itu tidak pernah lelah?

"Ashtonnn" Violett mendorong pelan dada bidang itu.

"Hmm?"

"Sudah ya?" ucap Violett. "Aku lelah."

Violett menarik selimut dan berbalik. Ashton menatapnya bingung. Sikap Violett sangat tidak biasa malam ini. Ashton mengetahui ada sesuatu yang mengganggu pikiran wanita itu, tapi dia membiarkannya dan dia menyesalinya. Malam itu ia membiarkannya karena berharap pada hari esok, namun hari esok itu tak pernah datang lagi.

Andai saja dia tau malam itu akan menjadi malam terakhir mereka, Ashton mungkin akan memaksa Violett menumpahkan isi pikirannya meskipun wanita itu menolak.

Tetapi andai tetaplah hanya sebuah andai.. dan waktu tidak bisa bergerak mundur. Dia terlanjur pergi.

***
PRANGGG...

BRAKKK...

"AAKKHH!!!"

"AAAHHHHH!"

"AHHHH!!!"

Violett berteriak frustasi sembari membanting benda apapun yang ada di hadapannya. Tangannya bergetar meremas kertas yang menjadi dalang kehancurannya.

Sebuah dokumen yang ia temukan di ruang kerja berdebu rumah Ashton. Tentang dirinya. Violetta Gouldie, cucu tunggal dari Gouldie Harrington pemilik G Enterprise, perusahaan yang ingin dikuasai oleh Ashton Falls.

Violett tau bahwa kakeknya seorang pengusaha, tapi dia tidak tau bahwa perusahaannya sebesar itu hingga menjadi incaran Ashton. Namanya dilingkari dengan pena berwarna merah sebagai pewaris tunggal G Enterprise. Ashton bahkan mengetahui sesuatu yang dirinya sendiri tidak tau.

Data diri, riwayat, keluarga, sahabat, dan foto-foto kegiatannya. Semuanya ada dalam dokumen itu. Pria itu memata-matainya. Violett bergetar memeluk dirinya sendiri, ia menoleh ke seluruh penjuru ruangan. Mencari apakah ada kamera atau seseorang yang selama ini memata-matainya.

Fakta yang paling menyakitkan bagi Violett adalah bahwa sejak awal G Enterprise merupakan alasan Ashton mendekati dirinya. Kalau begitu, apa semua ini tipuan? Adakah satu saja kesungguhan dalam hubungan mereka?

"Melihat cincin sepertinya dia berjanji akan menikahimu ya? Hebat, kau pasti memiliki aset yang besar. Dan dia benar-benar memanfaatkan wajahnya dengan baik"

"Kalau kau mendengar apa yang terjadi di dalam. Sadarlah!"

"Pria itu iblis"

"Kalau sudah, maka bersiaplah untuk dibuang. Dia membutuhkan sesuatu darimu, kau bahkan tak akan sadar"

"Pacarmu, Ashton Falls.. dia mengamati setiap gerak-gerikmu. Pria itu berbahaya. Dia mungkin menginginkan sesuatu darimu"

Semua peringatan itu nyata. Ashton menginginkan sesuatu darinya. Dia hanyalah salah satu dari banyak wanita yang dimanfaatkan pria itu.

Semua yang terjadi selama ini adalah palsu. Hubungan mereka palsu. Pria itu palsu. Kalimat cintanya palsu. Kebahagiaannya palsu.

Semuanya palsu.

"AAHHHHH" Violett memekik menarik rambutnya. Air mata mengalir dengan deras, dadanya terasa sesak dan ia mulai sulit bernafas. Kakinya lemas dan ia terduduk di lantai. 

Sejak awal Ashton tidak pernah tertarik padanya. Makan bersama hanyalah alibinya. Pria itu tidak pernah berubah dan hanya mengejar kekuasaan. Dia yang bodoh karena jatuh dalam perangkap itu. Dia bodoh karena percaya pada pria itu.

"AAKHH--" Violett memukul dadanya yang terasa sesak. Kilasan kenangannya bersama Ashton menyeruak ke dalam ingatannya dan melukainya. Semakin banyak kenangan indah, semakin banyak juga hatinya tergores. Violett tidak mengada-ngada tetapi dadanya benar-benar sesak hingga ia tak mampu menahannya.

Jika semua ini benar, apa yang harus dia lakukan?

"BANGUN! TOLONG BANGUNLAH!"

"AKU TIDAK SUKA MIMPI SEPERTI INI!"

"Tolong bangun..."

Meskipun fakta dan bukti sudah sangat jelas, Violett tetap ingin mendengarkan pembelaan pria itu. Dia menginginkan pria itu membela diri dan berkata bahwa dokumen ini palsu, bahwa seseorang sengaja menghancurkan hubungan mereka. Dia ingin bangun dari mimpi buruk ini dan tenggelam dalam pelukan Ashton yang menenangkannya.

Sebodoh itulah cintanya.

Cinta? Apakah pria itu bahkan pernah mencintainya?

To be continued..

EcstasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang