"Begini cara menghitungnya" Violett sibuk menuliskan contoh pada selembar kertas "Masukkan harga-harga disini lalu kalikan dengan ini"
"Jadi apakah ada kemajuan dalam hubunganmu dan pria itu?" tanya Nora yang tampaknya lebih tertarik dengan kehidupan percintaan Violett dibandingkan pelajaran.
"Aku akan pulang saja jika kau tidak serius" ujar Violett kesal
"Eiii.. jangan begitu. Kita sudah belajar selama 2 jam, apa kau tidak lelah? Santai sedikit" Nora terkekeh
Violett mendengus lalu meletakkan bolpoinnya "Baiklah. Apa yang ingin kau ketahui?"
"Hubunganmu dan dia"
"Dia siapa?" Violett berpura-pura tidak tahu meskipun dia tahu siapa yang dimaksud oleh Nora.
"Jangan berpura-pura bodoh. Haruskah aku meneriakan namanya?"
"Tidak ada apa-apa" ucap Violett acuh
"Tidak mungkin" Nora terdengar yakin "Aku yakin sudah ada sesuatu di antara kalian."
"Seperti?" tanya Violett
Nora tampak berpikir "Mungkin saja kalian berhubungan gelap?"
"Hapus imajinasimu"
tidak ada yang namanya hubungan gelap, hanya ciuman dan sedikit... terapi payudara mungkin?"Uh.." Nora melanjutkan "jadi apakah berita tentang dirinya yang suka bermain dengan wanita kaya itu hanyalah hoax?"
Violett bahkan lupa tentang hal itu. Nora pernah memberitahunya saat pertama kali dirinya hendak menyelinap ke rumah pria itu. Tapi setelah waktu berlalu dan hubungannya dengan Ashton semakin akrab. Dia bahkan tidak ingat lagi.
"Aku tidak tahu" ujarnya. Hal itu mungkin saja karena Ashton memang memiliki sifat brengsek yang alami.
"Kau harus mencari tau. Bagaimana kalau dia pria yang berbahaya? Kita tidak tau bisnis seperti apa yang dia lakukan."
Jika memang benar.. Violett sepertinya tidak akan terlalu terkejut.
***
"Kau masih kuat makan ice cream satu bucket setelah menghabiskan makanan tadi?" tanya Ashton, kaget. Matanya membulat heran."Di perutku selalu ada ruangan untuk dessert" Violett sibuk menyantap ice creamnya
"Baiklah. Jadi sekarang kita mau kemana? Ada hal lain yang ingin kau beli?" Ashton memasang seatbelt dan menghidupkan mobilnya.
Violett melihat jam tangannya "bukankah kau harus kembali ke perusahaan?"
"Masih ada 30 menit. Aku masih ingin bersamamu" ucap Ashton spontan
"Hah? Kenapa?"
"Jangan berpura-pura tidak tau. Apa perlu aku mengingatkanmu kejadian malam itu? Aku melakukannya bukan tanpa alasan"
Kejadian malam itu.. wajah Violett tiba-tiba merona "Ehmm" dia memalingkan wajahnya pada kaca mobil. Bayangan Ashton yang bermain pada payudaranya... ia benci pikiran kotornya!
"Jadi apa yang bisa kita lakukan dalam waktu 30 menit?" tanya Violett
"Setelah kupikir-pikir, banyak sekali hal yang bisa dilakukan dalam waktu 30 menit" Ashton berkata sembari melepas seatbeltnya.
"Apa?" tanya Violett
"Salah satunya menyeka sisa es krim di bibirmu" jawab Ashton menggunakan ibu jarinya untuk mengusap ujung bibir wanita itu. Tak berselang lama setelahnya, sang pria mengganti ibu jarinya dengan bibirnya.
Violett membelalakan matanya dengan kaget. Ashton menciumnya! Lagi! Pria itu menjilat bibirnya dan menikmati sisa-sisa es krim yang menempel.
Jantungnya bekerja lebih keras dibanding biasanya. Ashton memang sangat paham cara meningkatkan denyut jatungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ecstasy
RomanceWARNING: MATURE CONTENT!!! (17+) Keseluruhan cerita ini mengandung konten dewasa. Sangat diharapkan kebijakan para pembaca dalam memilih konten bacaan. Terima kasih. *** Violetta Gouldie rela melakukan apa saja demi mencapai sesuatu yang dia inginka...