Running

248 23 0
                                    

Part II

***

Shang QingHua membuka portal dengan sihirnya, ia melangkah masuk ke dalam portal itu dan tiba di Puncak An Ding, Sekte Gunung Cang Qiong.

Karena sekarang adalah waktunya pembelajaran, tempat itu sepi. Hanya ada beberapa orang murid yang berlalu lalang. Shang QingHua berjalan ke rumah kecil--gubuk--yang tak terlalu terawat, tempatnya tinggal selama di Puncak An Ding.

Tidak seperti para Tuan Puncak lain yang memiliki rumah yang indah atau mewah, Puncak An Ding hanya dapat menyediakan sebuah gubuk tua peninggalan dari masa ke masa untuk menjadi tempat tinggal Tuan Puncak mereka. Sebenarnya tidak begitu mengherankan mengingat semua uang pemasukan Puncak An Ding tersalurkan untuk menyediakan bahan serta perbaikan untuk puncak-puncak lain hingga tak menyisakan ruang bagi mereka untuk korupsi bahwa satu perak pun.

Shang QingHua menutup pintu rumahnya dan menguncinya kemudian berjalan ke meja kerjanya dan mengeluarkan sebuah peta dari lengan bajunya. Ia merentangkannya kemudian menelitinya selama beberapa saat, sesudahnya Shang QingHua melipatnya dan memasukkannya ke bajunya kembali.

Tidak seperti yang dipikirkan Shen QingQiu, Puncak Cang Qiong masih ada. Berdiri tegak di bawah kepemimpinan, yah, bisa dibilang, Liu MingYan. Setahun yang lalu Luo BingHe memang sudah membakar tempat ini demi menangkap mantan gurunya itu, namun Liu MingYan memohon agar sektenya dibangun kembali dan berjanji akan menjadikan semua orang sebagai pengikut Luo BingHe.

Sebagai suami yang baik, Luo BingHe menuruti permintaan istrinya dan membangun kembali Puncak Cang Qiong. Murid-murid yang masih hidup dibawa kembali, para Tuan Puncak--yang masih hidup dan tunduk kepada sang Penguasa Dua Dunia--dikembalikan ke jabatan mereka masing-masing. Shang QingHua tentu saja ikut dalam permainan kecil istri Luo BingHe itu. Mengurus kembali Puncak An Ding bukanlah apa-apa dibandingkan mengurus strategi peperangan dan politik istana yang rumit. Posisi Tuan Puncak An Ding hanyalah sebuah pion untuk pertunjukkan kecil, dan Shang QingHua berbaik hati menjalankannya.

Tentu saja tujuan Shang QingHua tidak hanya sekadar turut serta dalam permainan anak-anak Luo BingHe dan MoBei-Jun. Shang QingHua memiliki motif lain, yaitu mendapatkan kembali kehidupannya yang diambil secara paksa oleh iblis-iblis ini. Shang QingHua akan mundur secara megah ketika semuanya mencapai puncak, menghilang tanpa jejak seperti ditelan bumi. Tidak akan ada yang mengetahui keberadaannya dan ia tidak akan pernah muncul kembali.

Seutas senyum dingin muncul di bibir Shang QingHua. Untuk mencapai puncak permainan, maka diperlukan tokoh lain yang bisa menjadi sorot utama. Tokoh lain yang akan membuatnya tak kasat mata, dan sosok itu tak lain tak bukan adalah Shen QingQiu. Mantan kakak seperguruannya adalah orang yang tepat untuk posisi ini. Luo BingHe terobsesi kepadanya, menguncinya dalam sudut paling terpencil di istana. Yue QingYuan mencintainya dan masih berusaha menyelamatkannya. Seluruh dunia kultivasi membencinya sedangkan para iblis menginginkannya mati.

Shang QingHua mengambil beberapa botol obat. Setelah memeriksa barang-barang dan memastikan tak ada yang tertinggal, ia membuka portal menuju ke Penjara Air Istana Huan Hua.

Tak ada banyak orang di bawah sini. Shang QingHua sudah membaca denah istana dan memperhitungkan jadwal ganti penjaga. Ia memiliki waktu beberapa menit untuk berbicara dengan Shen QingQiu sebelum penjaga-penjaga itu kembali. Dengan langkah tenang dia bergerak dari satu sel ke sel lainnya hingga berhenti di depan sel penjara Shen QingQiu.

Shixiongnya tidak banyak berubah. Selain lebih kumuh dan kurusan, wajahnya masih menampilkan ekspresi jijik yang merendahkan bercampur dengan ketidakpercayaan. Shang QingHua tidak banyak berbicara, hanya mengatakan kalimat yang cukup untuk menggoyahkan hati Shen QingQiu beserta peta yang sudah ditelitinya. Shen QingQiu bukan orang bodoh, oleh karena itu Shang QingHua benar-benar memberikannya peta dengan jalan keluar asli. Apabila Shen QingQiu berhasil kabur, maka bisa dianggap itu adalah hadiahnya. Dan jika dia gagal, setidaknya Shang QingHua tidak membohonginya. Shen QingQiu hanya bisa menyalahkan keberutungannya yang buruk.

Bamboo LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang