Part I
***
Shen Jiu belari sejauh mungkin. Tak sekalipun ia menoleh ke belakang. Kakinya yang telanjang seakan menjadi kebas kala menginjak ranting-ranting tajam, batu-batu krikil yang berhamburan di sepanjang jalannya. Shen Jiu tidak sekalipun berhenti atau mengenyit kesakitan.
"Tangkap Shen QingQiu apapun yang terjadi! Hidup atau mati!"
Suara keras Luo BingHe terdengar begitu jelas di telinga kultivator Shen Jiu, mengirimkan getaran ke tulang belakangnya. Shen Jiu semakin mempercepat larinya, setengah mati berusaha tidak mempedulikan salakan dan gonggongan anjing iblis yang mengejarnya di belakang.
Hutan gelap serta jalan setapak rahasia yang diberikan oleh Shang QingHua itu seperti tidak memiliki akhir, sama sekali tidak ada tanda-tanda ia akan mencapai ujung atau persimpangan atau apapun itu. Shen Jiu mulai kelelahan, namun ia tahu tidak mungkin baginya berhenti. Sama saja menyerahkan diri hidup hidup ke Luo BingHe si keturunan iblis hina itu. Jangan harap Shen Jiu akan menyerahkan dirinya, langkahi dulu mayatnya!
"Itu dia! Tangkap!"
Kaki Shen Jiu lemas sesaat. Suara derap kaki kuda dan gonggongan anjing semakin mendekat. Cahaya dari obor menerangi jalan setapak itu. Shen Jiu putus asa. Ia tidak mau tertangkap.
Tepat di saat Shen Jiu akan menyerah, ujung jalan muncul. Namun bukan persimpangan seperti yang Shen Jiu kira, melainkan sebuah tebing yang entah seberapa curamnya. Shen Jiu berlari hingga ke pinggir, kemudian berbalik.
Panasnya obor membuat wajah Shen Jiu terasa terbakar. Tetapi ia tidak mengernyitkan keningnya, terus mempertahankan ekspresi keras. Puluhan prajurit iblis itu mengepungnya. Siap untuk menangkapnya.
"Masih ingin bermain-main?"
Kerumunan itu membelah, memberikan jalan untuk Luo BingHe si iblis buas. Shen Jiu meludah, seakan melihatnya saja sudah membuatnya terkotori. Jubah compang campingnya yang rombeng bahkan lebih baik dibandingkan anak haram itu.
"Siapa yang bermain-main huh?" Shen Jiu membalas. Tatapannya tajam, menusuk. Luo BingHe membalasnya. Untuk sesaat, manik merah dan hijau itu saling terpaku. Yang satu dipenuhi kedinginan dan kemarahan sedangkan yang satu lagi hanya berisi ejekan murni.
"Shen QingQiu, kau benar-benar berusaha mencari perhatianku 'kan? Kalau begitu bersyukurlah karena kau berhasil."
Lelaki berjubah hijau yang berada di ujung itu menggertakkan gigi. Luo BingHe merasa diatas angin dan menurunkan penjagaan padanya.
"Aku memberimu kesempatan, kembali sekarang dan aku akan melupakan semuanya atau akan kubawa kau secara paksa. Opsi kedua memungkinkan kau mengalami cedera yang lebih dari pada sekarang."
Angin berhembus kencang dari tebing curam itu. Shen Jiu menengadah, melihat ke langit malam di dunia iblis yang kemerahan, amat berbeda dari dunia manusia. Si Pedang Xiu Ya mengangkat sudut bibirnya, membentuk senyum miring mengejek yang berhasil membuat darah Luo BingHe berdesir.
"Kalau begitu aku memilih opsi ketiga."
Tanpa berkedip, Shen Jiu menjatuhkan dirinya. Matanya menatap lurus ke Luo BingHe, setengah senyuman itu masih ada di sana. Mata Luo BingHe melebar, secepat kilat ia mengeluarkan Xin Mo dan mencoba menyelamatkan gurunya itu.
Entah mantra apa yang digunakan si bajingan Shen QingQiu, gerakan jatuhnya amat cepat. Seperti batu yang dilemparkan dari atas langit. Luo BingHe mencoba meraihnya, tangannya terulur namun Shen QingQiu tidak menjangkaunya.
"Shen--"
Tubuh itu menghantam permukaan air. Menimbulkan suara kecipak yang amat keras. Sosok hijau itu menghilang di balik air sungai yang mengalir deras. Seakan tak pernah ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bamboo Leaves
FanfictionKumpulan fanfic Scum Villain Self Saving System. Warning: Non Con/Rape, Gore, Major Character Death, Underage. Pair: BingJiu, BingQiu, and others. Genre: Drama, fantasi, modern AU, Xianxia, cultivation, and others.