Oleh: Restu Pamuji
U
gh, aku tak tahan lagi, bagaimana bisa mereka melakukan hal tersebut kepadaku? Dasar sial aku benar-benar tak tahan. Aku ingin menyingkirkan mereka secepat mungkin tapi disini terlalu banyak saksi mata. Ku benci mereka, ku ingin membunuh mereka sampai tak tersisa satupun dari mereka.
Sial! Mengapa sulit sekali untuk mengambil langkah untuk menyingkirkan mereka, padahal harusnya hal ini sangat mudah dan praktis. Mereka tetap melakukan kegiatan dengan sewajarnya tanpa mengetahui aku akan menghabisi kawanannya. Ah, lebih baik aku sabar tetapi itu sangatlah sulit dengan penampilan mereka yang kurang ajar seolah mempermainkan aku!
Cih! Apa-apaan? Aku disini namun mereka hanya diam dan terlihat nyaman saja. Coba saja ada celah, akan kusingkirkan mereka yang terlihat menjengkelkan, akan kuhabiskan mereka yang terlihat sok menawan! Harus berapa lama lagi sih! Sial, hal ini sudah membuatku geram tak kepalang! Yah mungkin aku bisa menunggu, tapi itu akan membuatku lengah terhadap kesempatan! Tetaplah menatap mereka, tetaplah!Aku benar-benar muak jika ini cara mereka memperlakukanku, tapi mengapa disini harus ada saksi mata, cih! Ahh, Aku benar-benar ingin menggapai pisau dan mulai memotong mereka dari atas ke bawah! Aku ingin mengambil potongan tersebut dan menjadikannya milikku! Sial, harusnya sudah dari tadi aku bisa melakukannya.
Apa benar ini akan menjadi hal yang benar? Ahh, tak peduli akan kebenaran aku akan terus menunggu kesempatan itu! Tapi mungkin dengan kesabaran akan berbuah hasil yang lebih baik kah? Namun itu masih mungkin, aku ingin sekarang mereka menjadi korbanku!
Hah, wanita itu..., dia..., sial wanita itu malah menjadikan mereka lebih buruk lagi bagiku! Kalau begini caranya aku akan membunuh mereka dibelakang wanita itu! Yak, benar, dibelakangnya sehingga aku tak perlu mendapat lebih banyak nafsu membunuh ini karena nafsuku sudah mencapai batasnya. Yak, aku akan menyingkirkan mereka, dengan cepat tentunya tanpa adanya jejak.
Kuambil pisau dan sebuah alat panjang yang cukup membuat mereka kehabisan isi mereka. Dengan cepat aku melaju untuk menghabisi mereka!
"Ah, Andra ini masih belum buka puasa!"
"Tapi Andra udah laper banget, Ma."
"Yah, percuma dong udah puasa sampe jam segini."
"Iya deh, Ma. Tapi es blewahnya barusan keliatan enak sih."
"Hush, kita minumnya buat buka puasa itu. Ingat masih ada yang ngawasin dari atas lho."
"Iya, Ma, maaf. Andra tahan lagi deh."
"Nah gitu dong, itu baru anak sholeh Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Ramadhan
Short StorySesampai di masjid, ayah segera memarkirkan motornya begitu juga dengan Rendy, Kira dan Oliv turun dari motor dan segera masuk ke dalam masjid lewat pintu khusus wanita, sedangkan ayah dan Rendy masuk lewat pintu khusus pria. "kak, untung saja kita...