Puasa Pertamaku

1 0 0
                                    

Oleh: Kintan Aulia

"Sahur, sahur, sahur". Suara bedug membangunkan seluruh orang orang di desa. Hari ini hari pertama puasanya Sarah.

Sarah dibangunkan oleh Umi Alia. "Sarah, bangun ayo kita sahur. Kak Akmal sama Abi sudah ada di meja makan loh." Bujuk Umi. Tapi Sarah mengeluh. "Tapi, Umi Sarah masih mengantuk. Lain kali saja ya Umi". "Tidak bisa Sarah, kan hari ini puasa pertamanya Sarah. Ayo, anak Umi tidak boleh malas" Lanjut Umi.

Akhirnya Sarah pun bangun dan langsung ke meja makan. "Assalamualaikum, anak Abi" kata Abi. "Waalaikum salam Abi." Sarah menjawab dengan lesu. Keluarga Sarah mulai makan. Setelah makan, "Ayo, anak anak gosok Gigi." perintah Umi Alia. Setelah Akmal dan Sarah gosok Gigi, mereka menunggu waktu imsak. Akhirnya Imsak pun tiba. "Ayo, anak-anak Abi, semuanya baca niat ya.." Kata Abi.

Setelah sholat Subuh, Sarah dan Akmal mandi dan bersiap untuk sekolah. Setelah mandi, Akmal dan Sarah pun pergi berangkat ke sekolah dengan diantar Abi.

Sesampainya di sekolah, Sarah masih lesu dan keliatan mengantuk. Di kelas Sarah ditanya Bu guru, "Sarah kamu kenapa. Kamu lemas ya karena hari ini hari pertama puasanya Sarah?". Lalu Sarah? menjawab "Iya Bu guru." "Anak-anak, kalo puasa tidak boleh lesu atau malas. Kita harus tetap semangat meskipun puasa. Untuk menghilangkan lesu, sebaiknya kita beribadah. Kita boleh bermain tetapi, yang ringan-ringan saja, seperti main congklak" kata Bu guru. Sarah pun mengerti dan tak lesu lagi. Ia kembali semangat.

Setelah pulang sekolah, ia menunaikan ibadah shalat Dzuhur bersama Akmal lalu tidur siang. Di dalam tidur Sarah ia bermimpi, ada seorang pengemis yang sangat kelihatan sehat sehat saja. Akhirnya Sarah pun bertanya "Pak, mengapa bapak kelihatan sangat semangat meskipun bapak ini puasa?". "Dik, bukan puasa alasan mengapa kita lesu dan malas. Biarpun bapak kerja, bapak pun harus semangat. Karena, itu adalah cara ikhlas menjalani puasa." Jawab bapak itu. Dan tiba-tiba saja Sarah terbangun. "Oh berarti kita harus semangat meskipun puasa ya.." kata Sarah.

Di sore hari, setelah menunaikan ibadah shalat Ashar, Sarah mengajak temannya, Jarang untuk bermain congklak, "Jara, ayo kita main congklak." "Ayo, Sar" jawab Jara.
Tiba-tiba Umi datang menghampiri Sarah yang sedang asyik bermain congklak dan bertanya, "Loh kok tiba-tiba Sarah jadi semangat puasa?". "Iya Umi, kan puasa bukan alasan kita untuk malas" jawab Sarah. "bagus anak Umi." Lanjut Umi.

10 menit lagi saatnya buka Puasa. "Bagaimana anak anak Abi puasanya?" Tanya Abi. Lalu Akmal dan Sarah menjawab, "Alhamdulillah Abi." Sarah lalu melanjutkan kata-katanya, "Abi, Sarah senang menjalankan ibadah puasa. Doakan Sarah ya Abi, Umi agar Sarah bisa menuntaskan puasanya sampai Idul Fitri." "Iya, nak" jawab Abi dan Umi.

Setelah berbuka, Sarah Dan keluarganya menunaikan ibadah shalat Maghrib. Lalu setelah itu, "Abi, Umi, Akmal berangkat Tarawih dulu ya." Kata Akmal. "Iya nak" kata Umi. "Sarah juga mau ikut dong kak Akmal, boleh kan?." Tanya Sarah. "Iya boleh Sar". "Ya sudah sana pergi nanti telat loh." Kata Ummi.

Selesai tarawih, Sarah menulis cerita di buku diary, judulnya "Puasa Pertamaku". Setelah itu Sarah menjalankan puasa seterusnya dengan riang hingga Idul Fitri.

Kumpulan Cerpen RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang