Dia pergi

3.2K 196 3
                                    

Bukan. dia bukan bastian.. dia..... karel!

"Hai ra" dia menyapa gue hangat.

Gue langsung pergi tp dia nahan gue. gue berusaha melepaskan tp dia makin genggam tangan gue erat. sakit bgt gila tabgan gue.

"Au sakit!!! Bisa gak sih lo lepasin!! Sakit bgt!! Auu" ge meringis kesakitam. tp karel trtep megang tangan gue erat.

"Maafin aku dulu baru aku mau lepasin"

"Apaansih lo!" Gue kesel. benci sm org yg ada didepan gue. menatapnya dgn tatapan jijik. gue melepas tangan ge dengan membantingnya.

Akhirnya terlepas. gue pergi. sambil memegang tangan gue yg memar karna ulah nya. Tepat saat gue ingin keluar, seseorg mendorong gue ketembok dan menguncinya dengan menaruh lebgannya di atara kepala gue. dia tinggi.

Karel. elah. mau dia apaan sih. benxi bgt gue.

"Mau lo apaan sih?! Ganggu hidup gue aja! Sana lo ke aussie lagi. udh bagus lo disana gausah balik baliik" ucap gue rmosi. dia malah tersenyum senang.

"Kamu masih lucu kayak dulu ya?" Ucapnya sambil mencubit pipi gue. gue menepisnya kasar. mendorongnya. tp dia kuat. ga goyang sedikit pun.

Gue gabisa kemana mana. ditahan sm dia. gue kesal. gue menamparnya.

"Au.. hebat jg kamu.... itu ngebuat km malah makin cantik" ia mengambil tangan gue. menguncinya diatas kepala gue.

Woy ini sekolah. dia memperlakukan gue seperti preman waktu itu. dia udh gila.

Dia mulai mendekatkan wajahnya. yaampun. gue degdegan. gue takut. Gue merem. menutup mulut gue rapat. tbtb ada yg dorong dia.

"Woy! Ngapain lo ganggu cewe gua!" Iqbaal. dia menghajar karel. tp karel gak membalas. dia meminta pertolongan gue.

Gue mau nolong. tp apa yg td dia perbuat? Jahat. gaakan gue tologin. gue udh benci sm dia! Benci.

Dimata gue dia udh kayak iblis. jahat. gatau sopan santun. dia bukan karel yg gue kenal dulu. bukan karel yg baik. yg takut sm cewe. yg gaberani sentuh cewe lain selain gue. gaberani ngapa ngapain cewe.

Dia berubah.

Gue memberhentikan iqbaal. membawanya ke taman sekolah. sementara karel, gue tinggal begitu aja di dalam kelas dengan wajah memar.

Gue menarik iqbaal. makin mencengkram tangannya. gue... kenapa? Kenapa gue jadi kesel gini? Kenapa?

"Aduh ra km kenapa sih?" Ucapnya sambil mengikuti jalan cepat gue.

kita sampe. gue melepas pegangan. tangan iqbaal sedikit merah.

"Ra kamu kenapa sih?" Ucapnya bingung dan khawatir.

"Aku... aku... gatau... aku... aku...aku minta maaf.. aku masih kebawa emosi" ucap gue sedikit gugup.

Gue duduk dibangku taman sekolah. iqbaal mengikuti. dia masih sedikt meringis.

"Maaf bal" ucap gue sambil memegang lengannya yg merah. gue masih merunduk.

"Gapapa ra.. aku ngerti kok..." ucapnya tenang. dia melepaskan pegangan gue. memegang wajah gue. mengarahkan ke mukanya. sekarang kita berhadapan. gue menatap matanya. adem. degdeg.

Gue menepis pelan tangan iqbaal. dan kembali merunduk.

"Maafin akuuu...." gue langsung memeluknya erat. awalnya dia kaget. tp gak lama dia balik memeluk gue.

"Iya gapapa... maaf ya aku datengnya lama..." ucapnya tenang.

"Eh iya.. km kok bisa ada disini pagipagi gini?" Ucap gue bingung. gue melepaskan pelukan. menatapnya lekat.

DREAM WITH IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang