Valentine's Day

1 1 0
                                    

Alternative Universe Boruto Normal
Karakter tambahan, Sugawara Koushi dari Haikyuu

•••

Selamat membaca.

•••

Embusan angin membuat ranting pohon bergoyang perlahan. Di pucuknya sudah ada bakal daun dan bunga yang merintis. Setelah berminggu-minggu diterpa angin dingin, pagi ini menyajikan angin yang lebih bersahabat. Meski begitu, Chie tetap mengenakan seragam lengan panjang dan hoodie favoritnya. Selain untuk meningkatkan kepercayaan diri, hoodie itu juga menjaga tubuhnya tetap hangat.

Setiap langkah yang ia tapaki membuatnya menimbang-nimbang, apakah akan memberikan hadiah di tangannya pada senior itu. Malu, tapi mungkin ini kesempatan terakhir sebelum ia lulus pada bulan depan.

"Chie? Kok sendiri aja?" suara seorang gadis menyapanya.

"Oh, iya nih. Kamu mau temenin aku?" jawabnya sambil tersenyum lebar.

Ternyata yang menyapa adalah sahabat baiknya, salah satu dari putri keluarga Uchiha. "Tentu!" Selery balas tersenyum.

"Inojin berangkat duluan karena ada kegiatan pagi di klubnya. Selery juga tumben sendirian, Sarada kemana?"

"Dengan alasan yang sama."

"Ah..., begitu."

"Omong-omong, besok Valentine Day, lho! Kamu ingat?"

Chie tersenyum getir, "Ingat."

"Kamu ada rencana kasih hadiah untuk seseorang?"

Alisnya mengerut, iris hitamnya mengarah kiri atas, berlawanan dengan Selery di sebelah kanannya. "Yaa, mungkin begitu."

"Bagaimana denga--,"

"Selery pasti sudah berencana memberikan hadiah pada kakakku, ya?" sergah Chie sebelum Selery menyelesaikan kalimatnya.

"Eh, ssssttt!" telunjuk itu cepat-cepat menempel pada bibirnya sendiri, "Nanti didengar orang lain."

"Ups!" Chie segera menutup mulutnya.

Mereka melanjutkan perjalanan menuju ruang kelas, hingga di tangga ada suara yang membuat jantung mereka berdetak lebih cepat.

"Chie, kau bawa bekalku?" Inojin terburu-buru turun tangga dan tiba-tiba berhenti saat berpapasan dengan mereka, "Oh, selamat pagi, Selery!"

Satu kotak bekal dikeluarkan dari ransel Chie, sementara Selery memegang handle tangga lebih erat, mengatur detak jantungnya. "Habisin, lho! Aku yang masak itu."

"Iya, iya. Kalo gitu, sampai nanti!" lambaian tangan itu makin membuat wajah Selery memerah.

Menoleh, Chie menyipitkan mata sambil menatap Selery. Tatapan yang memiliki arti, "Ghaaa, ada yang lagi kasmaran nih! Cihuy."

"Selamat pagi, Yamanaka-san. Ayo, jalan lagi. Jangan diam saja di tangga," suara yang berbeda menyapa mereka. Membuat sadar bahwa mereka membuat orang lain terhambat.

"Oh, maaf." Selery dan Chie lanjut melangkah lebih cepat agar tidak menghalangi orang lain lagi.

"Aku duluan, ya," langkahnya lebih cepat, mendahului mereka dengan melambaikan tangan sambil tersenyum. Ia adalah Sugawara Koushi, senpai tahun ketiga yang ditemui Chie di awal tahun pelajaran.

Chie balas tersenyum, "Silakan, Senpai." Pikiran mengenai Sugawara-senpai kembali berseliweran, menimbang-nimbang apakah ia akan menghampirinya dan memberikan hadiah perpisahan, atau tetap memandang kagum dari kejauhan.

Dari situ, Chie dan Selery tak saling meledek. Mereka sibuk dengan hati dan pikiran masing-masing. Haniko yang menatap terheran dua sahabatnya yang datang bersamaan dengan wajah memerah. "Kalian baik-baik aja? Kalian nggak demam barengan, kan?"

"Kami baik-baik aja, kok."

"Eh, aku berencana membuat cokelat sore ini, kalian mau ikut?" Haniko menatap Selery dan Chie bergantian.

"Mau. Tapi--" lagi, ucapan Selery terpotong oleh seseorang.

"Tapi kita lanjutkan nanti obrolannya. Sebentar lagi Sensei akan datang." Shikadai, ketua kelas mereka yang memotong.

Benar saja, beberapa saat setelahnya Shino-sensei tiba dengan beberapa alat demonstrasi.

Obrolan baru dilanjutkan saat jam pelajaran usai. Sebagian besar siswa menghambur dari kelas menuju kantin sekolah. Chie dan Haniko sebenarnya membawa bekal masing-masing, tapi mereka ikut ke kantin menemani Selery membeli makan. "Sekalian mau beli susu," ucap Chie.

Trio Kwek-kwekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang