3

3.1K 371 91
                                    

Selamat Membaca...
.
.
.

Sunyi, tenang, dari angin yang semilir mampu membuat tenang seorang Namikaze Naruto. Di atap inilah, dirinya membuat kamar pribadi yang hanya diketahui oleh dirinya dan Hinata. Kamar pribadinya layaknya ruangan tak tersentuh jika dilihat dari luar, memang sengaja Naruto membuatnya seperti itu.

Termenung sendiri menatap langit yang sudah mulai mengurangi panasnya. Matahari mulai bersiap untuk berganti peran dengan sang bulan. Naruto... Sedang sibuk menerka hatinya yang masih belum ia pahami. Tentang perasaan yang selalu berbeda jika ia berdekatan dengan wanitanya, Hinata. Seulas senyum tipis yang selalu tersembunyi itu terpatri saat Naruto ingat jika ialah yang pertama bagi Hinata. Perasaan yang berbeda ketika bersama Hinata belum ia kenal namanya. Tetapi yang jelas, ia sangat menyukai perasaan berbeda itu, serasa layaknya ia menemukan tempat pulang ternyaman. Bertemu Hinata beberapa bulan lalu adalah hal yang ia sengaja. Sudah dari awal masuk KHS dirinya memperhatikan Hyuga Hinata. Gadis yang selalu menjadi bahan bullyan namun tidak pernah terpuruk untuk tidak bersekolah. Entah apa yang menarik dari Hinata tetapi yang Naruto tahu, hatinya selalu berbeda jika melihat wanita itu, rasanya hangat. Sampai pada suatu hari, hal yang tak terduga terjadi. Sepeda Hinata tidak sengaja menggores mobil mewah nan mahal milik Naruto. Sepeda yang harusnya tidak diparkir ditempat mobil Naruto berada nyatanya saat itu ada disamping mobil Naruto dan lebih parahnya, ujung dari stang itu menempel pada body samping mobil Naruto. Hinata yakin, ini perbuatan orang-orang yang selalu membullynya. Seingatnya ia sudah memarkirkan sepedanya tepat ditempatnya Mungkin saja, mereka ingin Hinata berurusan dengan Naruto yang terkenal dengan kejam dan tak punya hati, dan ya...tujuan mereka tercapai. Mulai saat itu, Hinata berurusan dengan Namikaze Naruto dan entah sampai kapan.

Naruto akui, ia senang dengan perilaku orang-orang yang membully Hinata, karena tanpa harus bersusah payah membawa Hinata dalam hidupnya. Ya, walau dengan cara yang salah tapi, Naruto janji tidak akan membuat kesalahan lagi. Disekolah Naruto masih sering melihat Hinata dibully oleh siswa lain namun, jangan kalian anggap remeh Naruto. Setiap siswa yang membully Hinata, sudah masuk kedalam daftar hitam Naruto. Pria kuning ini membalasnya tanpa diketahui oleh siswa itu sendiri, membalasnya berlipat-lipat kali apa yang siswa itu lakukan pada Hinata.

Pintu roof top terbuka, kepala Naruto menoleh dan ia mendapati Sasuke yang berjalan mendekatinya.

"Naruto..." Sapa Sasuke yang berdiri sejajar dengan Naruto yang menatap langit yang mulai teduh.

"Hm..." Hanya menjawab dengan gumaman.

"Kau bolos? Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

"Tidak ada."

Sasuke menghela nafas, "Naruto, mengapa kau seperti ini?"

Naruto memandang Sasuke sebentar lalu, kembali ke posisi semula. "Seperti ini bagaimana maksudmu?" Tanya Naruto balik.

"Kau yang pendiam, mengapa menjadi semakin dingin?"

"..."

"Apa ada sesuatu? Bisakah kau berbagi denganku?"

"Tidak ada."

"Benarkah?"

"Setelah kematian Nenek Mito, kau berubah." Naruto menatap Sasuke serius dan itu membuat Sasuke sedikit merasa terintimidasi.

"Sejak kapan kau perhatian padaku?"

"Ck... Naruto, aku selalu memperhatikanmu. Setiap perubahanmu aku tau."

"Benarkah?"

"Sepertinya..." Jawab Sasuke dengan sedikit ragu. Karena yang ia ketahui hanya sedikit saja. Naruto terkekeh dan itu mengejutkan Sasuke. Sudah lama sekali ia tidak mendengar kekehan Naruto.

LOVE DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang