6

3.9K 689 179
                                    

"LEE JENO ADALAH JODOHMU?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"LEE JENO ADALAH JODOHMU?!"

"Oh, namanya Lee Jeno?" Tanya Renjun.

"Ya ampun, Kak! Kau bekerja di dunia mode tapi tidak mengenal model yang sedang naik daun seperti Lee Jeno?!" Pekik Chenle.

"Habisnya itu 'kan bukan urusanku. Seungmin lah yang menghandle siapa model yang akan memakai brand kami. Lagipula aku malas bertemu dengan model-model itu, karena pasti akan banyak sekali yang mencari perhatian padaku."

Haechan menggelengkan kepalanya. "Ada ya orang yang mengatur perusahaan sepertimu? Aneh sekali."

"Berisik. Jadi Lee Jeno itu adalah seorang model? Uh, pantas saja style-nya keren sekali. Aku jadi iri."

Yang lainnya hanya menghela napas saja mendengar pujian yang Renjun lontarkan. Anak manis ini hidup dimana sih sampai tidak mengetahui model kondang yang banyak dikagumi para kaum milenial.

"Apa saat kemarin kau ngambek dengan Kak Jungwoo masih ada hubungannya dengan Jeno?" Tanya Haechan dengan otak cerdasnya. Dia dapat mengurutkan kejadian kemarin yang informasinya hanya setengah-setengah.

"Iya."

"Apa yang sepupuku lakukan?" Mark bersuara.

Chenle menoleh dan berteriak. "HAH?! SEJAK KAPAN KAK JENO MENJADI SEPUPU KAK MARK?!"

"Sejak ayah kami lahir dari rahim yang sama?"

"AAAA KENAPA KAK MARK TIDAK BILANG PADAKU?! AKU ITU NGEFANS BANGET SAMA KAK JENO!"

Mark mengendikkan bahunya. "Ya untuk apa juga aku bilang? Tidak penting sekali."

Chenle berjalan ke arah Mark lalu bergelayut pada lengan pria penyuka semangka tersebut. "Bisakah aku bertemu dengan Kak Jeno?" Tanyanya sambil aegyo.

"Bisa saja kalau ia tidak sibuk."

"Benarkah?!" Tanya Chenle dengan mata berbinar.

"Iya. Nanti kusampaikan padanya."

"Hore!!! Bertemu Lee Jeno~" Chenle menggoyang-goyangkan badan dan pantatnya.

Jaemin terkekeh geli. "Sebahagia itu? Padahal Jeno anak yang menyebalkan loh."

"Ini apa lagi maksudnya? Jangan bilang kalau Kak Jaemin adalah sahabatnya Kak Jeno," ucap Chenle asal ceplos.

"Memang benar."

"Kau?! Sahabatnya Jeno?!" Pekik Renjun.

"Iya, kenapa? Tidak cocok, ya? Memang sih, tidak mungkin orang biasa sepertiku berteman dengan model kelas atas seperti dia."

"Bukan, bukan seperti itu," jawab Renjun merasa tak enak. "Maksudku, berarti kau tahu Jeno punya kemampuan khusus?"

Jaemin menganggukkan kepalanya. "Jangan-jangan kau kesal dengannya karena ia tak sengaja mengendus-endus dirimu?"

[✓] Colour and Smell || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang