"Jadi, silahkan beritahu semua padaku," ucap Renjun dari balik meja kerjanya. Dengan gestur tubuh yang sangat terlihat seperti seorang bos berhasil membuat Jeno menjadi gugup sendiri.
Kenapa sekarang Jeno malah terlihat seperti seorang bawahan yang telah melakukan kesalahan fatal dan hendak dievaluasi.
"Um, bisakah kita mengobrol dengan lebih santai? Aku jadi takut sendiri melihatmu," jawab Jeno.
Renjun yang tengah menatap tajam Jeno segera merubah tatapannya menjadi lebih lembut. Dia tiba-tiba tertawa melihat wajah Jeno yang sepertinya memang terlihat takut.
Sementara itu, Jeno malah terpana melihat Renjun yang sedang tertawa bebas. Padahal sebelumnya lelaki manis itu terlihat seperti pembunuh berdarah dingin, kenapa sekarang malah terlihat seperti bidadara.
Dia sungguh seorang manusia? Benar kata orang-orang, dia sangat cantik dan tampan di saat yang bersamaan.
Renjun yang melihat Jeno malah melongo langsung menghentikan tawanya.
"Hei! Apa yang kau lihat?!" Bentaknya.
"Huh? Tak ada."
Astaga, sekarang dia malah terlihat seperti senior yang sedang mengospek juniornya.
"Cepatlah bercerita. Aku tidak ingin berlama-lama melihatmu," ucap Renjun.
"Kenapa?"
"Kau itu tampan! Dan hal itu membuatku iri!" Jawab Renjun blak-blakan. Ya lagipula untuk apa juga dia menutupi fakta ini.
Jeno tertawa karena mendengar pernyataan mengejutkan dari Renjun. "Hahaha apa hal yang membuatmu iri padaku?"
"Kau itu itu benar-benar terlihat manly dan rahangmu juga terlihat sangat tegas, tidak seperti diriku yang memiliki tubuh mungil dan wajah yang kadang terlihat cantik," jawab Renjun tanpa sadar mengerucutkan bibirnya.
"Tak apa, aku malah suka. Bukankah kita akan terlihat serasi jika bersama?" Jeno tersenyum dan memperlihatkan eyes smilenya.
"Maksudmu?" Tanya Renjun sambil memiringkan kepalanya. Di mata Jeno, Huang Renjun sekarang menjadi beribu kali lipat menggemaskan.
"Tidak, lupakan saja. Oh iya, jadi begini, aku itu memang memiliki kemampuan khusus. Kemampuan ini sudah turun temurun di keluargaku. Dan ya, sepertinya kau sudah bisa menebak jika kemampuan ini berhubungan dengan indera penciuman."
Renjun menganggukkan kepala. "Lalu? Kenapa kau dekat-dekat padaku waktu itu?"
Jeno mengatupkan tangannya seperti sedang memohon dan menatap Renjun. "Hal itu sungguh di luar kendaliku. Aku benar-benar minta maaf membuatmu tak nyaman. Habisnya aku heran, kenapa kau tidak 'berbau' seperti orang-orang," ucapnya sambil mengutipkan jari.
"Memangnya orang-orang berbau seperti apa?"
"Macam-macam, mereka memiliki perpaduan bau yang unik dan menarik."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Colour and Smell || NoRen
FanficHuang Renjun dan Lee Jeno adalah dua orang yang memiliki ketenaran di bidangnya masing-masing. Dibalik nama keduanya yang terkenal, mereka mempunyai rahasia yang tidak banyak diketahui orang lain. Renjun, memiliki fakta bahwa dirinya hanya bisa meli...