2

1.6K 129 2
                                    

Mingyu telah sampai di kantornya. Segera ia masuk ke ruangannya yang berada di lantai paling atas.


Ceklekk





"Eoh appa?? Apakah appa ada urusan penting sehingga appa datang ke kantorku??"
"Aniya Mingyu... appa hanya kebetulan mampir saja karena melewati kantormu"
"Ahh geurae appa~~"
"Bagaimana menantu appa sekarang?? Dia baik baik saja kan??"

"Ne appa. Dia baik baik saja di rumah bahkan sangat baik appa"
"Baguslah kalau begitu. Dia adalah namja yang sangat baik....appa senang kau mau menikah dengannya"

"Apa bagusnya namja itu. Yang ada dia malah membuatku emosi setiap hari. Melihat wajahnya saja aku sudah muak"







"Mingyu appa akan pulang sekarang. Eommamu menyuruh appa untuk segera pulang karena ada teman appa berkunjung"
"Ne appa. Hati hati di jalan dan jaga kesehatanmu"
"Gomawo Mingyu-ya"





























Wonwoo yang bosan berada di rumah akhirnya menghubungi temannya waktu jaman sekolah dulu yang sampai sekarang mereka masih tetap berteman baik.

"Annyeong Soonyoung-ah~~kau sibuk hari ini??"

"Ahh ne. Aku akan menemuimu di sana sebentar lagi"

"Ne~~annyeong"

Tuttt



Wonwoo segera bersiap untuk berangkat menemui sahabatnya itu. Meskipun Wonwoo sekarang telah menyandang gelar Ny. Kim namun tak merubah penampilan Wonwoo sebelum dia menikah dengan Mingyu. Ia hanya mengenakan kaos putih polosnya dengan bawahan jeans hitam dan sepatu putihnya. Ia segera keluar rumah dan menaiki taksi yang telah ia pesan sebelumnya.
Tak lupa juga ia untuk mengirim pesan singkat untuk Mingyu jika ia mencari Wonwoo meskipun itu tak akan mungkin juga.






Tlinggg

Mingyu melihat ponselnya yang berbunyi pertanda ada pesan masuk. Segera ia mengambilnya dan tertera sebuah kontak dengan nama "Idiot" di ponselnya. Segera ia buka untuk mengetahui apa isi pesan tersebut.



"Mingyu-ssi aku akan pergi keluar sebentar menemui temanku"




"Untuk apa juga ia melapor padaku jika ingin pergi. Aku saja berharap ia tak pulang dan menghilang saja. Memang namja bodoh tak tau diri"









































Sesampainya di cafe,Wonwoo segera mengedarkan pandanganya guna mencari sahabatnya.

"Wonu-ya!!!" teriak seorang namja bermata sipit di pojok ruangan cafe.

Wonwoo segera menghampiri temannya itu dan duduk berhadapan

"Apakah kau menunggu lama Soonyoung-ah??"
"Ani.... aku baru sampai 2 jam yang lalu"
"Yak!! Apakah aku selama itu?? Mianhae kau sudah menunggu selama itu"
"Kekekekekeke kau itu tetap saja seperti dulu. Mana ada aku menunggu selama 2 jam jika kau menghubungi aku saja masih 1 jam yang lalu"
"Ahh jinjja?? Aku bodoh sekali"
"Sudahlah~~ lebih baik kau segera memesan sesuatu dan mulai bercerita kehidupanmu sekaran Ny. Kim"




"Tolong 1 teh tawar hangatnya dan 2 bakwan goreng" pesan Wonwoo
"Itu saja??" tanya pelayan cafe
"Ne itu saja" jawab Wonwoo









"Bagaimana kehidupanmu setelah menikah dengan tuan Mingyu pengusaha ternama itu??" tanya Soonyoung yang terlihat sangat antusias.
"Biasa saja Soonyoung-ah. Tak ada yang berubah" jawab Wonwoo seadanya.
"Apakah dia memperlakukanmu dengan baik?? Maaf jika aku bertanya seperti itu. Karena kalian kan awalnya tak saling mengenal"
"Ahh Mingyu sangat baik padaku. Dia adalah orang yang penyabar dan sangat perhatian dengan sesama. Meskipun saat pertama kali melihatnya,aku merasa dia adalah orang yang dingin namun aku salah besar setelah kami menikah"
"Wahh kau beruntung sekali kalau begitu Wonu-ya" kata Soonyoung dengan senyum lebar karena mendengar kehidupan rumah tangga sahabatnya.

"Ne aku beruntung sekali" kata Wonwoo lirih yang pasti tak bisa di dengar oleh Soonyoung yang asik meminum es jeruk nipisnya itu.

"Lalu bagaimana denganmu dan Jihoon??" tanya Wonwoo balik.
"Kami baik baik saja. Hanya terkadang aku sedikit kewalahan dengan sikap Jihoon saat marah seperti banteng melihat warna merah saja"
"Kekekkee~~~ dia itu sebenarnya sangat menyenangkan. Hanya saja mungkin dia ingin menguji seberapa sabar kau menghadapi sifat buruknya"
"Hmmm aku akan selalu sabar demi singa masai kecilku itu"












Wonwoo sangat iri kepada Jihoon,kekasih sahabatnya itu. Jihoon beruntung bisa mendapatkan namja baik seperti Soonyoung. Bukannya dia menilai jika Mingyu bukan pemuda yang baik. Mingyu adalah pemuda yang baik,mungkin saja keadaan yang memaksanya berlaku seperti ini padanya.
Dan Wonwoo juga tak mau memberitahu kebenaran atas sikap Mingyu padanya. Bagaimanapun juga Wonwoo telah menjadi istri dari Mingyu dan tugas istri adalah menjaga nama baik sang suami.























Tbc......
Sorry for typo
Voment plis~~

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang