9

1.1K 104 1
                                    

Vomentnya ya gaiss~~~

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya Wonwoo menyelesaikan pemeriksaan untuk kedua matanya. Sekarang hanya tinggal menunggu hasilnya keluar dan Wonwoo berharap besar jika matanya bisa didonorkan untuk Mingyu.

Lalu bagaimana keluarga Mingyu?? Wonwoo sengaja untuk merahasiakannya dan untung saja orang tua Mingyu berada di luar negeri karena suatu kepentingan.





















"Kuharap hasilnya seperti yang kuinginkan" kata Wonwoo dengan Jihoon di sampingnya.

"Lalu bagaimana jika Mingyu tau kalau kau mendonorkan matamu untuknya??" tanya Jihoon

"Dia sangat membenciku Jihoon-ah tapi kuharap dia menyukai barang pemberianku yang terakhir kali" jawab Wonwoo dengan nada tulus nan lembutnya.

"Seandainya Mingyu tak membencimu seperti yang kau pikirkan??"

"Aku bahkan tak berani membayangkan Mingyu tak membenciku Jihoon-ah. Aku merasa jika Mingyu tak membenciku maka itu adalah hal yang mustahil"

"Tidak Wonwoo!! Kau salah!! Besarnya rasa benci Mingyu padamu semakin kecil tiap harinya. Aku bisa merasakannya dari cara Mingyu menatapmu akhir akhir ini"

"Lalu setelah kau mendonorkan matamu,kau akan kemana?? Kembali ke keluargamu??" Jihoon bertanya lagi pada Wonwoo

"Sejujurnya aku juga tak tau aku harus kemana. Tapi yang pasti aku akan menghilang dari semua orang yang kukenal saat ini termasuk keluargaku sendiri"

"Dengar Wonwoo!!! Aku minta maaf karena aku pernah membencimu dulu dan karenaku juga kau jadi menderita" ucap Jihoon sambil menghadap ke Wonwoo.

"Aniya Jihoon-ah kau tak salah. Kau adalah orang yang baik,dan aku bisa mengerti kenapa kau membenciku dulu. Mana ada orang yang bahagia jika kekasih yang sangat kita cintai  tiba tiba harus menikah dengan orang lain bukan"

"Tapi percayalah sekarang aku sudah tak membencimu Wonu. Kupikir kau dulu menjadi istri Mingyu hanya untuk mendapatkan hartanya namun aku tau aku salah besar" jelas Jihoon dengan kepala yang tertunduk ke bawah.

"Angkat kepalamu dan jadilah Lee Jihoon yang biasanya. Karena sebentar lagi aku mau kau menjaga Mingyu dengan sepenuh hati" ujar Wonwoo menunjukkan senyuman manisnya dengan tangan yang mengangkat kepala Jihoon dengan pelan.

"Kenapa harus aku?? Aku bahkan merasa jika aku sudah tak pantas menjadi kekasih Mingyu" jawab Jihoon.

"Kau menawan,kau baik hati dan penyayang,keluargamu juga cukup terpandang dan kau juga mencintai Mingyu. Lalu dari segi apa kau menilai jika dirimu tak pantas Jihoon??" tanya Wonwoo tak mengerti.

"Lalu bagaimana dengan kau sendiri ha?!! Kau mencintai Mingyu dengan tulus hingga kau rela memberikan salah satu karunia Tuhan padamu untuknya yang selalu menyakiti hatimu. Sedangkan aku?? Aku bahkan tak pernah berpikir jika aku harus mengorbankan sesuatu untuknya karena aku merasa rasa cintaku padanya sedikit demi sedikit berkurang Wonu!!" Jihoon menyuarakan seluruh isi hatinya saat ini pada wonwoo.

Wonwoo terdiam setelah mendengar perkataan lelaki mungil itu. Tak lama kemudian ternyata hasil tes pemeriksaan Wonwoo keluar dan mata Wonwoo dinyatakan bisa didonorkan pada Mingyu.
Wonwoo yang mendengar hal itu sangat bahagia karena sebentar lagi suaminya akan melihat kembali tapi ia juga sedih karena tak bisa menunggu kepulangan Mingyu di rumah lagi seperti biasanya.






































Operasi akan dilakukan besoknya karena harus memberikan Wonwoo jam istirahat untuk melakukan operasi mata. Dengan begitu Wonwoo harus tidur di salah satu ruangan dan ditemani oleh Jihoon. Keduanya belum berbicara lagi setelah Jihoon mengungkapkan jika rasa cintanya pada Mingyu sudah berbeda.

Tapi situasi seperti ini tak bisa terus dibiarkan berlangsung bukan?? Apalagi mereka tengah berada di ruangan yang sama tanpa penghalang apapun. Maka dari itu Jihoon memberanikan diri untuk memulai percakapan kembali dengan Wonwoo yang terbaring di kasurnya.









"Mmmm Wonu..." panggil Jihoon

"Ne??"

"Mianhae~~aku tak bermaksud seperti itu" kata Jihoon

"Apa yang kau bicarakan Jihoon-ah??" tanya Wonwoo balik

"Soal perasaanku pada Mingyu" cicit Jihoon yang sebenarnya sesikit ragu saat mengatakannya.

"Ahh gwaenchana Jihoon-ah~~ jika kau sudah tak lagi mencintai Mingyu itu hakmu. Tapi maukah kau membantuku??" kata Wonwoo sambil mendudukkan tubuhnya

"Mwoya??"

"Meskipun kau tak lagi mencintai Mingyu,tapi kumohon padamu untuk tetap menemani Mingyu.....dia pasti sangat kesepian jika langsung kau tinggalkan"

Jihoon mempertimbangkan kembali permintaan Wonwoo sebelum ia mengambil keputusan dan menjawab permintaan Wonwoo padanya.

"Hahh baiklah Wonu-ya. Aku akan menemani Mingyu"

"Jinjja??? Gomawo Jihoon-ie" jawab Wonwoo dengab senyum yang merekah di kedua sudut bibirnya.

"Tapi tak akan selamanya juga aku menemani Mingyu. Perlahan aku akan memberikan pengertian padanya"

"Ne Jihoon itu terserahmu saja yang penting untuk beberapa waktu ke depan kau masih bersama Mingyu"






"Kau lihat Mingyu?? Kau telah menyia nyiakan satu permata indah sepertinya. Tak pernah sekalipun aku bertemu orang yang begitu tulus seperti Wonwoo"












Tbc...
Sorry for typo
Voment juseyo~~~
|\/| × \/\/

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang