votenya jangan lupa. enjoyy...
Happy Reading 💜
•••
"Ck! Kenapa menarikku ke sini, sih?" Jennie menepis tangan Taehyung saat lelaki itu berhasil membawanya jauh dari tempat kejadian kebakaran.
"Kenapa kau ada di sini? Ibu bilang kau pergi ke kampus tadi pagi."
Jennie bersedekap dan mendelik, "Tadi aku sudah jelaskan. Aku tak mau bicara dua kali."
"Ya! Aku tak bisa fokus mendengarkanmu tadi! Ada banyak asap di dalam sana tahu!" Taehyung menunjuk-nunjuk wajah Jennie dengan telunjuknya.
"Ck! Aku bolos karena lapar."
"Kenapa tidak sarapan dulu sebelum berangkat?"
"Kau tahu aku bangun kesiangan."
Taehyung menghela napas pelan, "Ya sudah, sekarang kau kembali lagi ke kampus. Urusanku masih belum selesai di sini."
"Aku tak bisa ke kampus dengan keadaanku seperti ini. Bajuku kotor dan bau!"
Taehyung menatap penampilan Jennie dari atas hingga bawah dan sebaliknya.
"Ya sudah, kau pulang saja sana. Asal jangan bilang bahwa kau terjebak dari api pada Ibu, paham?"
"Ya! Kau pikir Ibumu bodoh tak bisa lihat kondisi tubuhku? Pakaianku kotor dan rambutku bau gosong! Ibumu pasti cemas melihat keadaanku sekarang dan kau yang pasti akan di salahkan!" Jennie menunjuk wajah Taehyung dengan telunjuknya, persis seperti apa yang Taehyung lakukan tadi.
"Berani sekali kau berteriak dan menunjuk wajahku! Berapa usiamu sekarang? Anak kampus jaman sekarang tak tahu sopan santun!"
"Kau pun sama! Petugas damkar sama sekali tak bisa mengayomi masyarakat!"
Taehyung membelalak melihat istrinya yang begitu berani, "Ya! Apa yang kau tahu tentang mengayomi? Sana kembali ke rumah!"
"Tidak mau!"
Taehyung sama sekali tak manyangka jika istrinya ini tipe gadis pembangkang.
"Jadi maumu apa?"
"Ikut dengamu."
"Ck! Ya! Kau tak lihat? Aku masih bekerja dan urusanku belum selesai!"
"Kalau begitu beri aku uang. Dompetku tertinggal di kelas dan___"
"Jangan banyak alasan. Kau datang ke restoran ayam tanpa membawa dompet, huh?"
Jennie kicep di tanya seperti itu oleh Taehyung. Saat ini Jennie terlihat seperti sedang di marahi oleh ayahnya alih-alih suaminya.
"Uangku kurang untuk naik taksi...." Jennie berubah sedih agar Taehyung merasa iba. Tidak mungkin kan lelaki itu membiarkan Jennie naik bus dalam keadaan seperti sekarang?
Taehyung menutup matanya sejenak sebelum merogoh saku celana untuk mengambil dompet. Kemudian lelaki itu memberi beberapa lembar uang membuat Jennie melebarkan maniknya.
"Astaga! Nafkah pertamamu banyak sekali..." gumam Jennie dengan gurat bahagia yang tak bisa disembunyikan.
"Cepat pulang dan istirahat. Katakan pada Ibu aku pulang seperti biasa."
"Baiklah! Aku akan menuruti ucapanmu. Terima kasih atas uangnya! Semoga harimu menyenangkan!" Jennie berlari menjauh sembari melambaikan tangan membuat Taehyung geleng-geleng kepala melihat tingkah gadis itu.
"Menyenangkan apanya. Tiap hari aku disuguhkan pemandangan api," gumam Taehyung sebelum pergi untuk menghampiri para rekannya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DESTINY [ON GOING]
FanfictionIni salah Taehyung yang mementingkan hadir di acara pernikahan anak teman ibunya alih-alih bekerja untuk mencari kesibukan. Akibatnya, ia dipaksa menggantikan mempelai lelaki yang dikabarkan kabur diacara pernikahannya, membuat teman ibunya nyaris...