LIMA

345 76 11
                                    

tekan vote juseyoo. enjoy...

Happy Reading 💜

•••

"Jadi, kau sudah memiliki rumah selama ini tanpa sepengetahuan Ibu? Dan kamu bisa-bisanya memasukkan gadis lain ke sini. Dan apa ini? Foto kalian terpajang di mana-mana! Kau gila, ya? Jika Jennie melihatnya bagaimana?"

Cerocosan Doona membuat Taehyung pening di tempatnya, "Dia memang sudah melihatnya."

Doona menoleh cepat, "MWOO?!!! YAA! JUGULEE?!! MICHYOSOO! MICHYOS__EH! , uhm... Jennie? Kau hendak pergi ke kampus, ya?" Doona berubah lemah lembut saat Jennie tiba di ruang tengah membuat Taehyung mendengus.

Jennie tersenyum mendapati kehadiran Doona.

"Ibu, kapan Ibu tiba?"

"Sepuluh menit yang lalu."

Jennie mengangguk dan bergabung di sana.

Doona melihat interaksi pasangan itu yang nampak canggung membuatnya tanpa sadar berdecak.

"Kalian ini suami istri tapi nampak seperti orang asing!"

"Kita kan mulanya memang orang asing."

"CK! YAA! Kau ini selalu saja membalas ucapan Ibu! Lebih baik kau antarkan Jennie ke kampus. Ibu yang akan mengatur kepindahanmu ke sini."

"Kita akan pindah ke sini?" Jennie nampak bertanya-tanya pada Taehyung.

Doona tersenyum pada sang menantu, "Ibu mengizinkan kalian tinggal berdua, lagipula Taehyung ternyata sudah memiliki rumah," Doona menatap putranya dengan penuh selidik, "Kau sudah melunasi apartemen ini kan?"

Taehyung menghembuskan napas, "Sudah. Astaga... Kenapa Ibu bertanya seperti itu, sih? Ibu masih meragukan gajiku, huh?"

Doona cengengesan, "Tidak... Ibu hanya cemas jika ternyata kau memiliki utang."

"Sudahlah, kita pergi saja. Ayo!" Taehyung beranjak sembari melirik Jennie.

Doona ikut bangkit dan mengantar kedua sejoli itu sampai pintu apartemen, "Belajar yang betul Jennie-ya, agar kau cepat lulus! Ibu ingin segera menimang cucu dari kalian!"

Taehyung yang sejak tadi berdiri di ambang pintu sontak membelalak saat mendengar penuturan ibunya. Sedangkan Jennie? Gadis itu senyum-senyum tidak jelas seolah senang dengan ucapan ibu mertuanya.

Jennie dan Taehyung sampai di basement dan segera memasuki mobil yang terparkir rapi di sana.

"Jangan hiraukan ucapan Ibu. Dia memang suka berkata konyol," Taehyung membuka suara sembari memasang sabuk pengaman.

Jennie menoleh dengan mata kucingnya, "Aku malah menganggap serius ucapannya. Aku jadi semangat untuk belajar agar kita bisa memberikan cuc__"

"Ya! Ya! Sudah hentikan. Kepalaku mendadak pening karena pembicaraan ini," keluh Taehyung sembari mulai memutar kemudi.

Sepanjang perjalanan, Jennie nampak menikmati dengan binar bahagia. Berbeda dengan Taehyung yang nampak tertekan dibalik kemudi.

"Hari ini kau pulang pukul berapa?" Taehyung bertanya tanpa menoleh.

"Mmm... Seingatku pukul 2 siang. Kenapa? Kau akan menjemputku, ya?" Jennie tersenyum lebar.

"Justru itu. Kau bisa kan pulang sendiri nanti? Tapi, ingat! Jangan pergi kemana-mana dan langsung pulang, paham? Jangan lagi membuatku pusing karena hari ini jadwalku sampai malam. Dan setelah pulang kerja aku ada rencana makan malam bersama para rekanku," tutur Taehyung panjang lebar membuat tanpa sadar senyuman Jennie sirna kala itu juga.

OUR DESTINY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang