EMPAT

319 76 21
                                    

serius mau nanya, di kalian ini mulmednya ada fotonya ga??

votenya jangan lupa guyss. enjoyy...

Happy Reading 💜

•••

Pagi harinya, Doona menelepon Taehyung habis-habisan. Ibu mana yang tak cemas anak serta menantunya belum pulang. Apalagi semalam Jennie tak pulang membuat Doona semakin cemas, wanita paruh baya itu menunggu dua sejoli itu hingga jam 3 pagi, sedangkan Seyong tidur tampan di atas sofa dengan selimut yang menghangatkan tubuhnya.

"Astaga, anak ini! Kenapa tak menjawab teleponku? Apa terjadi sesuatu dengan mereka? Dia tak menjawab teleponku dari semalam, Yeobo!" Doona mengajak ngobrol Seyong yang masih pulas tertidur.

Doona menoleh kala tak mendapat jawaban dari sang suami, lantas wanita itu memukul kencang perut Seyong dengan sebal.

"Aduhhh! Yeobo... Perutku sakit! Kau apakan aku!"

"Aku hanya memukulmu agar sadar! Aku cemas memikirkan Taehyung dan Jennie, kau malah pulas tertidur!"

"Aku juga sedang memikirkan mereka, namun dengan mata tertutup," bela Seyong sembari mengusap perutnya yang terasa perih akibat pukulan istrinya yang tidak main-main. Doona melirik sebal suaminya yang selalu saja beralasan.

Tiba-tiba sebuah pikiran negatif menyerang pikiran Doona membuat wanita itu menoleh menatap suaminya dengan mata membelalak, Seyong yang melihat itu hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Yeobo... Bagaimana jika ternyata Jennie di culik dan Taehyung terluka akibat berusaha menyelamatkan Jennie? Putraku hanya seorang petugas damkar bukan seorang polisi yang jago berkelahi, astaga... Aku harus bagaimana, Yeobo?" Doona mengguncang bahu Seyong meminta bantuan apa yang harus ia lakukan. Bukannya menyahuti ucapan sang istri, Seyong malah menguap lebar dan menoleh.

"Kali ini kau sedang menonton drama apa?"

Doona nampak berpikir, "The Worst of Evil."

Seyong menghela napas, "Pantas saja pikiranmu penuh dengan drama," cibir Seyong membuat Doona berdecak.

Seyong hendak pergi namun segera ditarik oleh Doona sehingga lelaki itu kembali duduk, "Ya! Pikirkan sesuatu! Bagaimana jika pikiranku benar?"

"Tidak terjadi apa-apa pada mereka, Yeobo. Tolong percaya padaku, ya? Jika masih tak percaya juga, lihat ponselku, semalam Taehyung mengirimkan pesan bahwa dia sudah menemukan Jennie dan mereka baik-baik saja dan tak perlu mengkhawatirkan mereka."

Doona lantas meraih ponsel sang suami dan ia periksa, benar saja Taehyung mengirimkan pesan itu pukul 10 malam.

"Kenapa dia tidak meneleponku? Aku sudah menunggunya semalaman!"

"Sudah jelas. Jika kau menelepon, kau akan menyerangnya dengan berbagai pertanyaan. Sudahlah Yeobo, biarkan saja mereka. Kita tidak perlu ikut campur, bisa saja saat ini mereka sedang berada di hotel," ucap Seyong berusaha menenangkan istrinya.

Tiba-tiba Doona menatap Seyong tajam, "Kau sendiri kenapa tidak memberitahuku bahwa Taehyung semalam mengirimkan pesan padamu? Aku jadi tidak tidur malam tadi!"

"Sudah aku bilang, jika kau tahu, kau pasti akan langsung meneleponnya dan mengomelinya. Sudahlah, Taehyung bukan anak kecil lagi, dia pasti tahu apa yang terbaik untuk pernikahannya___"

"Tapi, dia belum menyukai Jennie. Dia masih memiliki kekasih! Bukankah itu tidak pantas untuk seorang lelaki yang telah memiliki seorang istri? Anakmu itu tidak ingin melepaskan pacarnya bahkan setelah menikah!"

OUR DESTINY [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang