"Kau-"
Lensa xiao terbelalak melihat seorang yang selalu dirindukan imam crepus setelah bertahun-tahun lamanya meninggalkan kampung teyvat.
"Albedo?"
Pria berlensa biru langit itu tersenyum pada Xiao.
Tepat dibelakangnya, Diluc dan Imam Crepus muncul.Diluc : "Assalamualaikum, Xiao. Sepertinya kau sedang sibuk mengajar anak-anak."
Xiao : "Ya... hanya sebentar."
Xiao : "Juga, jadi Imam daritadu tidak muncul-"
Crepus : "Benar, saya sedang menjemput Albedo dari bandara."
Crepus : "Dia baru terlfon saya tadi pagi untuk dijemput setelah ashar."
Xiao : "Begitu ya."
Albedo berjalan ke arah salah satu anak kecil yang tampak sedikit bingung membaca iqro'.
Albedo : "Yang ini Syafaa a'tun. Bukan Safaa atun."
Anak itu mengangguk-angguk, kemudian mencobanya sekali lagi dan berhasil.
Albedo : "Bagus, sekarang lanjut ke sebelahnya. Ghofuu ron."
Anak B : "Ghofuu ron."
Albedo : "Hm, seperti itu, lanjutkan."
Kemudian dia beralih ke anak sebelahnya lagi, yang sudah memegang al-qur'an lebih dahulu daripada teman-temannya.
Anak itu tampak kebingungan dengan tajwid. Dia berusaha sebaik mungkin untuk membacanya, tapi tak juga benar.
Albedo : "Bukan, bukan, bukan Layunbazana. Tapi, Layumbazana. Disini terdapat tajwid iqlab, karena ba' bertemu nun sukun, maka pembacaannya menjadi mim."
Albedo : "Coba baca lagi, dengan Iqlab."
Anak C : "Iqlab, ya? Kalau begitu, Layumbazana."
Albedo : "Bagus, lanjutkan sebelahnya, Idgham."
Anak C : "Idgham... berarti berdengung?"
Albedo : "Lalu bagaimana bacanya?"
Anak C : "Uhh, Lahabiw watab."
Albedo tersenyum, tangannya mengusap lembut kepala anak itu.
Albedo : "Anak pandai. Lanjutkan bacanya, kakak akan perhatikan tajwidnya."
Lensa anak itu berkilau, anggukan mantap dia tampakkan. Dengan senang hati melanjutkan bacaan al-qur'an nya.
=================
Usai juga jam mengaji mereka, tak terasa adzan maghrib terdengar.
Tak lain Venti yang selalu menjadi muadzin. Suaranya yang merdu selalu mendinginkan hati tiap orang yang mendengarnya.Albedo : "Shadaqallahul adzim. Alhamdulillah sudah maghrib. Kita lanjut mengajinya setelah tarawih, ya? Sekarang kita berbuka dulu."
Anak-anak : "Baik, kak!!"
Anak-anak itu kemudian berlari ke arah lemari, tempat dimana alqur'an dan Iqro' ditata rapi.
Xiao kagum melihat Albedo yang mengajar anak-anak mengaji dengan begitu fasih.
Xiao : "Subhanallah, Albedo hebat sekali."
Albedo : "Ahaha, saya hanya membantu saja disini. Alhamdulillah, allah swt memberi kemudahan untuk mengajar anak-anak."
Xiao mengangguk-angguk.
Tiba-tiba seorang gadis manis berkerudung putih dengan renda biru muda muncul diantara mereka, itu Barbara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramadhan Mubarak with Genshin Impact
Fanfiction#2 rank in #zhongli : [05/08/2021] [Belum selesai] Bulan mulia sudah berada di depan mata. Para kaum muslimin begitu berbahagia dalam menyambut bulan yang penuh keberkahan ini. Sama halnya dengan Kampung Teyvat, dimana setiap insan yang menghela naf...