↬ sembilan ↫

271 46 8
                                    

ೃ࿐⋆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.ೃ࿐⋆.ೃ࿔*˘͈ᵕ˘͈:・ೄྀ࿐ ˊˎ-



Give your partner a massage

Akhir-akhir ini Jeongin mengeluh badannya pegal. Seluruh bagian tubuhnya dimulai dari bagian pundak hingga ujung kaki terasa kaku serta linu. Pekerjaannya menjadi guru TK bisa dibilang santai dan juga capek di saat yang bersamaan. Jadwalnya yang padat belakangan ini, sehingga membuatnya memutuskan untuk mengambil jatah libur selama dua hari. Mengembalikan staminanya kembali yang sedang jatuh.

Sekarang sudah hari kedua Jeongin mengambil cuti. Beruntung, besoknya hari Sabtu. Jadinya Jeongin masih punya kesempatan waktu istirahat bebas untuk dua hari lagi.

Saat ini Jeongin masih rebahan di atas kasur. Manik hitamnya terpejam. Dia nggak tidur, hanya lagi menikmati kesunyian di pagi hari yang membuatnya rileks. Tidak ada suara apapun yang mengganggu ketenangannya.

Namun, ketika mendengar suara pintu kamarnya yang berdecit terbuka, ia langsung segera membuka matanya. Jeongin mendapati Chan yang berjalan menghampirinya, lalu pria itu ikut merebahkan tubuhnya juga di atas kasur.

"Kakak nggak kerja?" 

Chan memiringkan tubuhnya menghadap Jeongin yang kini masih mengarahkan pandangannya ke langit-langit kamar. 

"Skip dulu. Nemenin kamu," balasnya santai.

"Dih?" Jeongin mengernyitkan dahinya. "Tanggung banget... Kan ini hari Jumat, mending masuk aja nggak sih kak?"

"Nonono~" Chan menggelengkan kepalanya berulang kali seraya menampilkan wajahnya yang menggemaskan, tapi malah membuat Jeongin ingin rasanya melempar wajah kekasihnya itu dengan bantal.

"Aku pengen banget lempar bantal ini ke wajah kakak, tapi aku lagi males. Jadi kakak selamat."

Padahal Jeongin bukannya malas, tapi pemuda itu saja yang memang lagi kehilangan tenaganya. Jadi Chan mendapatkan nasib beruntung karena tidak terkena 'lemparan cinta' dari Jeongin itu di pagi hari.

"Halah, bilang aja gak punya tenaga," ledek Chan. Tangannya kini mencubit lengan Jeongin dengan jahil. Hanya cubitan pelan kok. Chan juga tidak benar-benar menggunakan kekuatannya.

"Mending pergi kerja aja deh sana kalau ujung-ujungnya malah jahilin aku!" Jeongin merengut sebal.

"Bercanda sayang." Chan terkekeh pelan. Tubuhnya kini semakin mendekati Jeongin, lalu membawa sang kekasih masuk ke dalam pelukan erat.

Asmaraloka [chanjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang