Daycare [2] : Meet again

7.7K 1.2K 66
                                    

- Seminggu kemudian,

"Sepertinya kita harus membeli mesin kopi yang baru karena akhir-akhir ini pelanggan terlalu banyak sehingga mesin kopi yang tersedia tidak cukup untuk menampung semua pesanan dalam waktu singkat. Bukankah begitu, Jaemin-ah?"

"Ya benar."

"Aku melihat mesin kopi di pusat perbelanjaan kemarin sore. Harganya terjangkau dan kualitas mesinnya cukup baik. Bagimana?"

Jeno nampak menimbang untuk sesaat sambil mengusap dagunya, pemuda berkacamata itu pun menganggung setuju. Benar, kafenya membutuhkan satu mesin kopi yang baru, "baiklah aku akan membelinya nanti."

Mereka sedang beristirahat sejenak di kantor milik Jeno. Jeno adalah pemilik dari kafe bernama J's Cafe ini, ia baru memulai bisnisnya tahun lalu. Ia bekerja bersama teman-teman semasa SMA-nya untuk mengelola kafe tersebut. Ada yang namanya Jaemin, Haechan, dan Jisung serta pekerja lain yang kini sedang menggantikan tugas mereka untuk melayani pelanggan.

Hari ini Haechan mengusulkan sebuah ide kepada Jeno untuk membeli mesin kopi yang baru karena akhir-akhir ini banyak pelanggan yang berdatangan untuk membeli kopi terutama anak-anak SMA atau para pelajaran Universitas. Kafe itu hanya memiliki dua mesin kopi sehingga masih terbilang kurang. Alhasil Jeno berencana akan membeli satu mesin kopi baru atas rekomendasi dari temannya tersebut.

"Ayo kembali bekerja." Jaemin memasang kembali apronnya sambil berucap. Ia dan Jisung berjalan keluar dari ruang istirahat.

Baru saja Jeno ingin berjalan keluar, ponselnya berdering kencang pertanda ada sebuah panggilan masuk. Haechan yang mendengarnya pun ikut menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang.

"Ada apa bu?" Tanya Jeno setelah menerima panggilan tersebut.

'Jeno, bisakah kamu menjemput Sungchan?'

Jeno menaikkan kedua alisnya antusias, "tentu saja bisa."

'syukurlah. Seperti biasa, jam tiga sore. Mengerti?'

"Aku tahu kok. Baiklah sampai jumpa lagi."

'terima kasih anakku, sampai jumpa.'

.
.
.
.
.

"Permisi, aku ingin menjemput adikku Lee Sungchan dari kelas anak monyeㅡ maksudku kelas anak rusa." Jeno berucap saat ia bertemu dengan salah satu pengasuh yang lewat. Pengasuh itu menunjukkan jalan menuju kelas anak rusa dan Jeno langsung berjalan masuk. Ia memandangi sekitar, ada banyak ruangan di tempat ini terutama ruang kelas belajar. Meskipun tempat ini adalah tempat penitipan anak, para pengasuh di sini bisa menjadi tenaga pengajar juga dalam waktu bersamaan. Mereka akan mengajari anak-anak sesuai usia mereka, terutama anak-anak di bawah usia empat tahun atau belum masuk ke taman kanak-kanak.

Sungchan juga sudah bisa mengerti jenis-jenis warna serta buah-buahan. Anak itu adalah anak pendiam yang cenderung cerdas dalam mengingat sesuatu. Bahkan ia masih bisa mengingat Jeno pernah mencuri biskuit pisangnya seminggu yang lalu.

Jeno berhenti pada kelas anak rusa tetapi seisi kelas tampak kosong, barang-barang di dalam juga sudah disusun rapih seperti semula. Pemuda bersurai hitam itupun menoleh ke sekitar. Kemana adiknya itu? Jeno pun kembali melangkahkan kakinya menyusuri lorong tersebut hingga akhirnya ia berhenti pada ruangan berisi kamar tidur khusus untuk anak-anak kelas anak rusa. Di dalam sana terdapat tiga anak yang baru bangun dan tengah bersiap untuk pulang ke rumah, Jeno bisa melihat adiknya masih tertidur lelap di kasur barisan kedua.

Daycare Love | JenoRenjun✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang