"Renjun, lihat ini."
"Hm?"
Tubuh terbalut pakaian milik Jeno itu berbalik. Renjun melukiskan senyuman cerah di wajahnya seiring meremas sapu tangan di kedua tangannya. Jeno datang membawa satu buket bunga lily putih bersampul kertas berwarna putih gading. Tanpa basa-basi Renjun langsung menerima bunga cantik tersebut.
"Aku membelinya saat kembali dari supermarket, apa kau menyukainya?" Tanya Jeno sambil meletakkan dua tas jinjing berisi bahan makanan serta kebutuhan gizi adiknya seperti susu, biskuit, popok, bubur, dan cemilan lain.
"Aku menyukainya! Terima kasih."
"Kau bisa membawanya pulang dan meletakkannya di dalam vas berisi air."
Renjun tersenyum semakin lebar membuat Jeno terkekeh kecil sebelum memeluk tubuh mungil itu. Hari ini adalah hari ketiga dimana Renjun akan pulang ke rumah setelah menginap selama kurang lebih tiga hari. Ia menghabiskan waktu bersama Jeno dan Sungchan bahkan ia sampai mengambil cuti. Untungnya Kun mengizinkan Renjun untuk cuti karena Renjun sudah terlalu sering bekerja sebelumnya bahkan ketika jadwal liburnya.
Orang tua Jeno akan kembali hari ini juga mungkin tengah malam nanti.
Melihat kakaknya dan gurunya berpelukan mesra seperti itu membuat Sungchan bersusah payah merah botol susunya di atas meja makan. Bayi gembul itu melemparkan botol susu tersebut hingga jatuh ke lantai. Suara tawa antara Jeno dan Renjun berhenti seketika.
"Sungchan? Ada apa?" Tanya Renjun, ia melirik ke arah Jeno kemudian kembali melihat ke arah Sungchan.
"Njun! Jangan dekat Nono!" Ujar Sungchan marah, meski penuturan katanya masih cadel tetapi Renjun dapat mengerti apa yang Sungchan katakan.
Jeno memutar bola matanya malas kemudian melepaskan kedua tangannya dari pinggang Renjun. Ia berkacak pinggang begitu melihat mata Sungchan berkaca-kaca. Sungchan merasa iri karena Renjun memeluk Jeno, bukan dirinya.
"Sungchan-ie marah? Huhu seonsaeng-nim minta maaf ya?"
Renjun meletakkan sebuket bunga lily itu di atas meja makan kemudian menggendong tubuh gembul Sungchan. Ia terkekeh kecil melihat wajah bayi itu memerah seperti buah persik. Tapi ada satu bayi juga yang tampak kesal sedang menatap malas ke arah adiknya sendiri, siapa lagi jika bukan Lee Jeno.
"Jeno juga marah? Kemari biar seonsaeng-nim peluk juga." Alhasil kini tubuh Renjun dan Sungchan berada di dalam tubuh besar Jeno. Jeno merengkuh mereka dengan hangat sambil menempelkan kepalanya ke kepala Renjun. Sebenarnya ia hanya ingin memeluk Renjun tetapi Sungchan malah ikut-ikutan.
Renjun dan Jeno saling melempar tatapan sebelum Jeno mengecup keningnya lembut. Mirip seperti seorang suami yang memberikan cinta pada istirnya. Yang diperlakukan seperti itu menunduk malu mencoba menyamarkan rona merah di pipinya serta senyuman malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daycare Love | JenoRenjun✔️
Fiksi PenggemarDengan malas-malasan Jeno menjemput adiknya di tempat penitipan anak. Jeno pikir hari itu akan selalu dirinya ingat sampai kapanpun karena dia melihat sesosok mirip malaikat baik hati yang nyata yaitu pengasuh dari adiknya sendiri. Malaikat itu berh...