006|| Tempe

16 4 2
                                    

《HAPPY READING》

Seorang gadis berjalan dengan membawa setumpuk buku di tangannya. Mulutnya tak henti mendumel, tapi di sisi lain dia juga bahagia karna tidak ikut plajaran untuk beberapa menit. Tujuannya sekarang adalah perpus.

Setelah sampai di perpus dia mengedarkan pandangannya. Merasa seperti di awasi.

"Mungkin prasaan gue doang." Kata gadis itu. Sebelum kembali ke kelas dia sempatkan untuk ke toilet untuk mencuci muka supaya tidak suntup.

Brakk

"Astaghfirullah." Kagetnya.

Gadis itu menoleh ke belakan dia melihat ada tiga gadis yang errr-

Cantik tapi kayak badut.

"Permisi." Gadis itu hendak keluar namun di cegat oleh tiga gadis cantik tadi.

"Mau kemana dek?" Tanya salah satu dari mereka. Di lihat dari nametag dia bermana Rere.

Oh dia baru ingat pasti ini tiga cewe yang hobi membully itu. Rere, Styfa, dan Gina.

"Lo tau kita siapa?" Tanya Gina. Gadis yang di tanya menggeleng malas.

"Defana Anak Ips yang pintar di akademik dan sering menyumbangkan piala untuk sekolah Tunas bangsa, tapi sayang." Styfa maju selangkah dan membisikkan sesuatu. "Salah cari lawan," Selepas membisikan sesuatu. Styfa langsung melenggang pergi

Gadis yang di sebut dengan nama Defa tadi terheran.

"Prasaan, mama namain gue Aldira deh. Bukan Defana."

Dira sampai di dalam kelas. Nampak guru sudah tidak ada lagi. Tandanya mata plajaran guru itu telah usai.

"Kamana aja lo?" Tanya teman sebangku Dira, yaitu Laskar.

"Kepo lo kayak juminten."

"Anjay."

Sherly berjalan menghampiri Dira dengan senyum. Ah pasti ada mau. Gak percaya? Mari kita lihat.

"Dira Pr gue di jam Miss Tara belom. Boleh nyontek? Dira kan baik." Rayu nya.

Kan. Sudah di dugong.

Dira menyerahkan bukunya namun. "Eitts, imbalan Es capcin Mr. Paul. Gimana beb? Mau kan?" Tanpa pikir panjang dia mengangguk dan mengambil buku Dira.

"Jangan terusin."

Dira menoleh ke arah temannya sembari menaikkan satu alisnya.

"Jangan mau di manfaatin atau manfaatin. Gue liat lo sering kasih contekan ke temen lo. Kalo gitu terus, kapan dia mau belajar sendiri. Baik boleh, tapi jangan mau di bodoh in." Nasehat Nasrul yang memang lagi berada di bangku dekat Aldira, setelah itu dia beranjak ke meja guru untuk bersantai di sana

"Gue di bodoh in ya? Tapi bener juga. Kalo gue contekin mereka terus. Kapan mereka maju. Ah pinter juga tuh si Nasruldin"

"Zur." Sapa Ajil, musuh bacot Nazura

"Hm?"

"Minta duit dong."

"Lo pikir gue mak lo."

"Ya, iya lah. Kan lo lagi pdkt sama bapak angkat gue, si anak voli itu. Dan gue angkat lo jadi emak angkat gue."

"Di og-

"Emang Faris mau jadi bapak lo?. Lo kan bau, dekil, jelek, narsis, alay, dih." Ujar seseorang yang mucul tiba tiba, Jordi.

"PAKET KOMPLIT HAHAHA." Ejek Bagas yang duduk di belakang meja Jordi.

"Oh, iya yang ikut lomba. Siap-siap buat besok." Ingat Dika

***

"Oke adik-adik yang cantik, ganteng tapi masih gantengan gue. Sekarang waktunya sholat bagi yang islam." Peringat Vlaren dengan kenarsisan yang terikut dan semua murid yang dikelas mengangguk.

Setelah selesai Sholat semua anak ips kembali ke kelas, dapat dia lihat Zuwa yang duduk dengan bermain hp. Di depannya terdapat Tempe Crispy.

"Akh banyak banget. Mauuuuu." Dira dengan gesit mengambil duluan tenpe itu, menjauhkan dari Nazura.

"Diraaa kok gitu si?" Tanya Zura

"Di bagi Amor." Balas Dira.

"Aduh bwabwang. Kok akoh yang baper loh," sahut Sandy, sedangkan Dira merotasi matanya.

Saat ingin di bagi, tiba-tiba ada tangan tak kasat mata mengambil tempe mereka.

"Woi si canis familiaris lo. Asal ambil aja." Kata Dira.

"Ketahuilah Berbagi itu indah, seindah hari ini." Balas Andre, sang pelaku.

"Anjir lo, udah mintak Nama Papa sama Mama gue lo sangkutin." Defa menjitak kepala Andre, Andre meringis kesakitan.

"Etdah, jahat bener lo kayak tuh singa betina."

Nazura yang merasa di hina, dia menoleh. Dia menatap tajam Andre.

"Ribut mulu jadian kagak." Kata Bagas tiba-tiba.

"Witsss, kalo gue jadiannya sama Defa lo cemburu ngga?." Ujar Andre. Andre pergi dengan membawa tiga tempe crispy.

"Anjing, kenapa gue di bawa-bawa."

"Minta dong Dir." Jordi tiba-tiba sudah ada di depan Dira. Dira melotot tajam.

"Minta? Beli dong." Dira menggiring mereka Defa, Sandy, Nazura, Sherly, Nazuwa kebelakang.

***

Haloo. Banyak typo ya? Maap

Jangan lupa vomen...

...

Tempe crispy bilek: yey ku di rebutin cecan...

Spoiler next capt

"Semangat lombanya."

.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StarlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang