2. For Me?

147 25 7
                                    

Sudah lima kali Yoojung menghela napas seraya menopang dagu. Yeri hanya menatap Yoojung bingung dan meminum banana milk yang ia beli di kantin. Saat ini keduanya berada di bangku taman dekat lapangan. Angin yang berhembus kencang membuat keduanya memilih tempat ini untuk menghabiskan sisa jam istrahat.

"Yoo," gumam Yeri membuat Yoojung menatapnya enggan, "ada masalah?"

Lagi Yoojung hanya menghela napas dan mememilih merebahkan kepala di atas meja. Ingatannya kembali kebeberapa saat lalu. Kejadian yang begitu memalukan menurutnya.

Flashback on.

"Hei, Nona."

Yoojung mengerjap. Ia menatap pemuda di bawahnya dan bergegas bangkit, "Maaf, maaf." ucapnya penuh penyesalan.

Pemuda itu menatapnya datar dan ikut bangkit, kini posisi mereka yang saling berhadapan membuat Yoojung canggung.

"Aku tahu kamu sengaja biar bisa menikmati pelukanku bukan?" cibirnya.

Yoojung mendelik, "Siapa bilang aku sengaja? Aku benar-benar tidak sengaja! Kakiku tersangkut akar dan jatuh. Aku tidak tahu kamu berada di bawah sana." jelas Yoojung tidak terima.

"Ck, alasanmu klise, Nona. Tapi, karena kamu cantik aku akan membiarkannya. Siapa namamu?" goda pemuda berambut biru di depan Yoojung.

"Dasar gila."

"Apa? Hei kamu tidak tahu siapa aku?"

Yoojung menggedikkan bahu, "Tidak. Siapa pun kamu terimakasih sudah menyelamatkanku dan maaf karena kecerobohanku. Tapi, aku benar-benar tidak sengaja. Jadi, permisi."

Yoojung memilih pergi ia kembali mengedarkan pandangan mencari objek yang sejak tadi ia kejar.

"Ahh sial!!" Gumam Yoojung mengacak rambutnya.

Di tempat tadi pemuda berambut biru itu masih senantiasa menatap punggung Yoojung, ia tersenyum melihat tingkah Yoojung yang menggemaskan.

"Ah, menarik." gumamnya seraya memasukkan tangan ke saku celana.

Flashback end.

Braak.

"Arghh, gara-gara pemuda narsis itu aku kehilangan jejak dia." kesal Yoojung.

Yeri yang terkejut hanya bisa menatap Yoojung takut. Temannya ini sudah gila pikirnya. Ia melirik ke kanan dan kiri benar saja hanya mereka berdua di tempat ini. Yeri semakin meringsut ia takut jika Yoojung kemasukan setan penunggu pohon.

"Yoo," cicit Yeri hampir menangis.

"Kenapa?" Yoojung bingung melihat Yeri yang terlihat takut. Apa ada yang mengganggunya pikir Yoojung.

"Kamu Yoojungkan? Kamu benar Yoojungkan?"

Heh?!

Yoojung mengedipkan mata bingung, "Apa maksudmu, Yeri?"

Yeri dengan takut-takut bangkit dari duduknya, ia menunjuk-nunjuk pipi Yoojung, "Katakan kamu Yoojung atau bukan? Kami hanya duduk tidak berniat mengganggu jangan marah dan keluar dari tubuh Yoojung."

Yoojung mendelik, "Yya, Kim Yeri!"

Yeri tertawa akhirnya Yoojung yang ia tahu kembali. Keduanya saling mendengus dan tertawa bersama ditemani angin yang kian kencang. Jam pelajaran telah berbunyi membuat keduanya bergegas lari, habis sudah jika mereka terlambat. Sekarang jam pelajaran Pak Choi, guru yang terkenal tegas dan tak kenal ampun.

Sementara itu di ruang megah di sekolah yang sama Taehyung yang baru datang tersenyum mengingat kejadian beberapa saat lalu.

"Kamu gila?" tanya Ji Hyun bergidik ngeri melihat senyum Taehyung. Taehyung hanya menggeleng dan merebahkan dirinya di sofa.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang