7. Don't Like

130 21 2
                                    


Yoojung berjalan di koridor menuju kelasnya. Pagi ini Daniel membiarkannya bersekolah. Meski melewati perdebatan yang rumit akhirnya Yoojung dapat bernapas sedikit. Awalnya Daniel bersikeras mengantar Yoojung ke kelas namun, keberuntungan menghampiri Yoojung. Perusahaan Daniel menghubungi pemuda itu dan memintanya untuk datang menghadiri rapat saham.

"Jika aku mendengar laporan tidak menyenangkan. Kamu tahu apa yang akan terjadi bukan?"

"Aku akan mematahkan kakimu, Yoo. Jika perlu aku akan membuatmu tidak bisa bangun dari tempat tidurmu!"

Yoojung bergidik ngeri. Bagaimana bisa Daniel mengatakan hal mengerikan seperti itu dengan wajah datarnya. Ia tahu Daniel memang kejam, tapi apa harus sampai sejauh itu? Mengerikan.

"Yya, Kim Yoojung!"

Teriakan Yeri membuatnya menoleh mencari sumber suara dan mendapati Yeri tengah berlari ke arahnya.

Greep.

Yeri memeluk Yoojung erat membuatnya sedikit limbung.

"Kamu kemana saja? Aku mengkhawatirkanmu, Bodoh!"

Yoojung tertegu.

"Yya! Katakan kamu kemana saja seminggu ini?!"

Lagi, Yeri menuntut penjelasan kepada Yoojung. Yoojung menatap dalam mata Yeri, mencari kebohongan di sana. Namun nihil. Ia hanya menemukan kecemasan juga kejujuran di mata indah Yeri.

"Aku sakit da-"

"Apa?! Benar ternyata kamu sakit. Kenapa tidak menghubungiku? Ah aku lupa, kemarikan ponselmu!"

Dengan berat hati Yoojung menyerahkan ponselnya. Yeri menerimanya dengan senang hati dan membuka kunci ponsel Yoojung.

"WHAT??!!"

Yeri berteriak. Ia menatap tidak percaya wallpaper di ponsel Yoojung. Yoojung yang melihat reaksi Yeri hanya menghela napas pasrah. Salahkan Daniel, pemuda itu yang memasang foto tak senonoh di ponselnya.

"Yoo," gumam Yeri seraya menatap Yoojung dan ponsel di tangannya bergantian.

"Benar."

"Tidak mungkin!!" seru Yeri tidak percaya. Tanpa izin Yoojung ia membuka galeri dan semakin terbelalak melihat isi di dalamnya.

"Hahaha, aku sudah gila. Haha, Yoojungku, haha bagaimana mungkin? Yoo, aku bermimpikan?"

Yoojung memgambil ponsel di tangan Yeri dan menepuk pundaknya pelan.

"Semua benar. Yang kamu lihat di ponselku juga benar. Daniel, kamu pasti tahu siapa dia."

Yeri mengangguk, ia melirik kanan kiri memastikan keadaan aman, "Tapi bagaimana mungkin? Kau dan Daniel? Tunggu, tunggu!" Yeri mengeluarkan ponsel miliknya, mencari artikel mengenai Daniel.

"Yoo jangan bilang," Yeri menggantung ucapannya, ia menatap sendu Yoojung. Seolah tahu Yoojung mengangguk membenarkannya.

"Aku Kim Yoojung, putri kedua dari keluarga Kim. Tunangan Kang Daniel. Apa itu yang kamu pikirkan?"

Yeri mengangguk. Ia masih dengan wajah bodohnya. Menatap Yoojung menelisik, ia tidak pernah bertemu putri kedua keluarga Kim. Yang ia dengar putri kedua keluarga Kim memiliki paras yang begitu mengerikan. Bahkan ia mendengar desas desus jika putri kedua keluarga Kim memiliki cacat di wajah sehingga membuatnya menjadi putri yang buruk rupa. Tapi, apa yang ia lihat sekarang semua rumor itu seakan bualan belaka. Dibagian mana wajah Yoojung yang cacat? Dibagian mana dari gadis di depannya ini yang mengerikan?

"Wahh, rumor itu benar-benar keterlaluan!"

Yoojung menyunggingkan senyuman. Ia tahu rumor yang beredar. Semua rumor yang sengaja dibuat untuk menjauhkan Yoojung dari publik. Siapa lagi dalang dibelakang rumor jika bukan Tuan Kim sendiri.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang