00. Cast + Prolog

294 24 0
                                    

"Aku tidak mau!!"

"Ini sudah keputusan Papa, Yoo!"

"Kenapa? Kenapa Papa selalu seperti ini?! Yoojung gak bisa, Pa?"

Tatapan tajam itu seolah tidak membuat gadis berkuncir kuda di depannya takut. Air mata gadis itu kembali luruh membasahi pipi gembilnya. Tatapan kecewa terpancar jelas membuat lelaki paruh baya itu menghela napas dan kembali mengeraskan hati.

"Kamu tidak ada hak untuk menolak. Kamu tahu posisi kamu di keluarga ini bukan?"

Deg.

Gadis bernama Yoojung itu terdiam. Ia tahu, bahkan ia paham lelaki paruh baya di depannya ini sangat membenci kehadirannya. Ia tidak pernah tahu apa alasan lelaki yang ia sebut papa  begitu membencinya. Lelaki itu selalu bilang karena kelahirannya membuat wanita yang dicintai lelaki itu meninggal.

Ini tidak masuk akal. Bukan hanya dia yang terlahir di hari yang sama tapi kenapa? Kenapa hanya dia yang dibenci?

"Aku tahu, aku akan berusaha sebaik mungkin. Aku akan memutuskan pertunangan ini secepatnya dengan atau tanpa izin, Papa."

"KIM YOOJUNG!!"

Gadis itu tidak peduli. Ia berbalik dan memilih pergi dari rumah besar yang ia kunjungi. Benar. Yoojung tidak tinggal di rumah keluarga Kim. Ia yang terbuang hanya bisa mengasingkan diri di sebuah villa bersama beberapa pelayan keluarganya. Sejak kecil ia selalu dikucilkan, tidak pernah dianggap dan selalu menjadi noda meski ia selalu bersikap baik dan patuh. Papanya tidak akan pernah sudi mengakui keberadaannya.

"Ma, kalau memang aku ini noda kenapa Mama bertaruh melahirkanku?"

Yoojung memasuki mobil, meminta sang supir untuk pergi. Tepat disaat mobilnya meninggalkan perkarangan rumah, sebuah mobil yang sangat ia kenal memasuki kediaman keluarga Kim.

"Maaf, Ka. Aku sedang ingin sendiri." gumam Yoojung pilu. Sang supir hanya bisa melirik dari kaca dan menghela napas prihatin.

"Non, mau ke tempat lain dulu?"

Yoojung menggeleng, "Langsung ke rumah saja, Paman."

"Baik, Non."

Brakkkk

Pintu ruangan terbuka paksa menampilkan seorang gadis cantik yang terlihat begitu marah.

"Kemana Yoojung?" tanyanya emosi.

"Dia sudah pergi." jawab pria paruh baya tadi yang tidak lain adalah Tuan Kim.

"Papa mengusirnya lagi?" terdengar jelas suaranya yang bergetar menahan emosi yang bercampur.

"Tidak, dia memang tidak pernah tinggal di sini."

"PAPA!"

"Kali ini Papa memaafkanmu, So. Lain kali jika kamu bertingkah keras kepala aku akan mengirimnya ke antartika."

Sohyun menatap tidak percaya Tuan Kim, "Apa benar kamu Papa kami? Kenapa? Kenapa kamu memisahkan aku dengan Yoojung? Yoojung anakmu, dia adikku!!!"

"Keluar, So! Papa tidak ingin membicarakan ini. Papa tahu kamu anak penurut jangan buat Papa benar-benar memisahkan kalian."

"Aku benar-benar membencimu." ucap Sohyun pilu. Bibirnya bergetar menahan tangis yang siap pecah.

Kim Sohyun. Gadis anggung dengan wajah yang begitu cantik. Hati yang lembut membuat semua orang mencintainya. Di rumah ini hanya Sohyun yang sangat mencintai Yoojung. Mereka terlahir di hari yang sama. Sohyun yang terlahir pertama begitu dicintai Tuan Kim berbeda dengan Yoojung yang lahir lima menit setelah Sohyun. Tuan Kim berkata seandainya Yoojung tidak lahir Nyonya Kim pasti terselamatkan.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang