3. Feel Me

162 24 9
                                    

"Tidak. Kamu harus tahu dimana posisimu, Koo Junhoe."

Rahang Junhoe mengeras ia menarik leher belakang Yoojung agar mendekat ke arahnya. Ia marah, bahkan luka yang Yoojung buat kembali terbuka. Bayangan kepedihan itu menari bagaikan film di benaknya.

"Kamu yang membuat posisiku sulit, Yoo. Keegoisanmu membuat semua berantakan. Kenapa kamu melakukan itu? Meninggalkanku dan lebih memilih Daniel?!"

"KOO JUNHOE!"

"Apa sekarang kamu membelanya, Adik Ipar?"

Yoojung tertegu, ia merapatkan bibir dan menatap Junhoe sedih. Ucapan dingin Junhoe menyayat hatinya terlebih panggilan itu membuatnya semakin bersalah. Semua memang karena dirinya. Junhoe, Sohyun, dan dirinya harus menderita.

"Kenapa, Yoo? Kenapa kamu melepasku dan membuatku bertunangan dengan Sohyun?" tanya Junhoe parau.

"Bukannya kamu lebih tahu mengapa aku melepaskanmu? Ini tidak semudah yang kamu pikir, Junhoe." jujur Yoojung.

"Kamu tidak mempercayaiku? Aku akan mengurus semuanya, dan meninggalkan mereka untuk bersamamu."

Yoojung melepas cengkraman Junhoe, ia menggeleng tidak menyetujui ucapan Junhoe.

"Kamu tidak pernah tahu apa yang terjadi. Sekarang statusmu tunangan Kak Sohyun. Aku harap kamu tidak pernah melukainya atau kamu tahu apa yang akan aku lakukan. Memilih Daniel mungkin hal yang terbaik kala itu dan aku rasa kamu sudah mendengar berita tentangku saat ini. Aku tidak mau kalian terlibat. Aku hanya butuh pengakuan, Junhoe-ah."

Junhoe mengepal tangannya erat, ia masih tidak percaya dengan semua ucapan Yoojung. Apa dirinya tidak berarti? Apa pertemanan mereka serapuh ini?

"Yoo,"

"Cukup. Aku tidak akan menjelaskan apa pun lagi. Kamu tahu melepasmu bukan hal yang mudah tapi melihatmu memperlakukan Kak Sohyun dengan kejam itu semakin membuatku marah. Aku mohon, Kak Sohyun sudah banyak menderita."

"Lalu aku?"

Yoojung menundukkan kepala, ia tidak tahu harus berbicara apa lagi. Semua begitu rumit untuknya.

Greeep.

Junhoe mencengkram kedua bahu Yoojung, ia benar-benar terluka, "Kamu selalu memikirkan Sohyun. Lalu apa kamu tidak pernah memikirkanku? Apa kamu tidak pernah berpikir untuk menggapai kebahagiaanmu sendiri?"

Yoojung tersenyum kecut, "Kamu tahu, di dunia ini hanya Kak Sohyun yang menerimaku. Kamu paling tahu semua itu. Aku, -" Yoojung tercekat, ia mencoba menahan air mata yang mulai menggenang di pelupuk, "meski aku terlahir di keluarga Kim. Aku bagaikan orang asing. Papa membuangku, ia sengaja menjauhkanku dari keluarganya dan kamu tahu? Saat aku mulai menyadari Papa tidak menginginkanku hanya Kak Sohyun yang mengulurkan tangan dan menjagaku."

Junhoe melepas cengkramannya. Ia menatap wajah sendu Yoojung. Sejak kecil gadis di depannya ini sudah menderita dan bodohnya dia tidak pernah menyadari semua itu.

"Aku tahu baik kamu maupun Kak Sohyun enggan menerima perjodohan ini. Tapi, demi Papa aku rela melakukan apa pun termaksud menjauhi kamu. Aku hanya butuh pengakuan dari Papa, tidak peduli jika nantinya kamu akan sangat membenciku. Jadi, Junhoe-ah maafkan keegoisanku."

Setelah mengatakan itu Yoojung memilih pergi meninggalkan Junhoe yang masih diam membatu. Junhoe tahu penderitaan Yoojung, kesepian gadis itu bahkan luka yang terus Tuan Kim berikan. Ia sangat tahu. Tapi, mengapa selama ini ia bersikap bodoh dan tidak peduli. Junhoe menyesali semua itu, bahkan perjodohan dengan Sohyun merupakan keinginan keluarganya. Mereka berdua pernah menolak bahkan berencana menggagalkan pertunangan itu. Tapi nyatanya sampai saat ini tidak pernah berhasil. Baik dirinya mau pun Sohyun sangat menderita melihat Yoojung yang semakin terpuruk dan menjauh dari hidup mereka.

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang