HOLAAAAAA, selamat datang kembali.
Terima kasih karena masih betah di lapak absurd ini meski updatenya tiga bulan sekali 🙏🙏🙏🙏Mengandung sedikit kegosongan. Jadi, diharapkan untuk membacanya setelah bedug. Oke?
🎲🎲🎲
Lisa merasa sedikit bersalah setelah melakukan percintaan panas dengan suaminya sendiri. Wanita itu terlihat melamun dengan pikiran yang berkeliaran entah ke mana, mengabaikan sosok tampan yang saat ini menjadi lawan bicaranya.
"Sayang, ada apa?" Ken menyentuh tangan Lisa di atas meja, menarik sang empunya untuk kembali dalam fananya dunia. "Kenapa melamun terus sejak tadi?"
Lisa menggeleng gugup dan berusaha mengumpulkan sisa akal sehatnya. "Tidak ada. Hanya sedang memikirkan pekerjaan."
Berbeda dengan Sehun yang langsung pergi ke studio pemotretan untuk bekerja, Lisa memilih untuk mengambil cuti dua hari dan waktu makan malamnya dihabiskan bersama Ken.
Ken menatap kekasihnya dengan intens. "Ada yang kau sembunyikan dariku," celetuknya, "Apa ini tentang Sehun?"
Sial! Lisa tersedak salivanya karena pertanyaan Ken terlalu tepat sasaran. Bagaimana kekasihnya ini tahu kalau Lisa sedang memikirkan Sehun? Apa tertulis jelas di keningnya?
Lisa tertawa kering untuk mencairkan suasana. "Untuk apa aku memikirkan Sehun," kilahnya seraya mengaduk makan malamnya tanpa minat. "Dia bukan siapa-siapaku lagi."
Ken tidak menanggapi dengan kata, tapi tatapannya mengawasi Lisa dengan ketat, bahkan menyadari perubahan sikap kekasihnya itu, tapi Ken mencoba untuk tidak menggalinya lebih dalam.
"Tinggallah bersamaku malam ini," pinta Ken dengan rengekannya. Laki-laki itu nemeluk Lisa dari belakang dan mencium leher wanitanya. "Aku ingin bersamamu."
Lisa mengusap tangan Ken di perutnya dan menoleh untuk melihat wajah kekasihnya. "Aku juga ingin bersamamu malam ini, tapi aku akan tinggal sementara waktu di rumah ibu mertuaku. Jadi, aku harus pulang," sesalnya dengan penuh rasa bersalah.
"Setidaknya tinggallah di sini satu jam lagi." Ken masih berusaha membujuk Lisa. Tampaknya laki-laki itu tidak ingin melepaskan sang kekasih begitu saja.
Tangan yang tadinya berada di perut Lisa kini mulai bergerak naik dan memijat lembut dada wanita itu dari luar pakaiannya.
Lisa mendesah pelan dan mendorong dadanya maju untuk mendapatkan sentuhan yang lebih banyak. Wanita itu juga ingin tinggal, tapi tidak bisa.
BENAR-BENAR TIDAK BISA.
Leher Lisa mulai mendapatkan serangan dari bibir Ken, membuat setengah akalnya berlarian. Wanita itu menekan kepala belakang Ken agar mengeksplorasi lehernya lebih dalam lagi.
Hisapan yang keras di lehernya menyadarkan Lisa akan sesuatu. Buru-buru dia menarik kesadaran dirinya dan menghentikan semua kegiatan Ken yang memanjakannya.
"Ken, aku harus pulang," katanya saat berbalik menghadap Ken. "Ibu mertuaku akan mengoceh panjang jika aku terlambat pulang hari ini."
Ken mendesah dengan wajah ditekuk kesal. Laki-laki itu jelas masih ingin menghabiskan waktunya bersama Lisa, tapi status pernikahan wanita itu membuat mereka tidak lagi sebebas dulu.
Lisa membungkus kedua pipi Ken dan mengusapnya lembut. "Kita akan menghabiskan waktu bersama lagi setelah aku dan Sehun pindah ke rumah kami," katanya menenangkan, "Setidaknya bertahanlah dengan situasi ini sampai minggu depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAY; Perhaps Love
FanfictionAda yang lebih gila dari sekadar dipaksa menikah dengan sosok yang paling menyebalkan, yaitu menjalin kasih dengan seorang laki-laki beristri. Namun, Lisa pikir tidak ada yang lebih gila daripada dipaksa menikah dengan Sehun, yang notabenenya adala...