Holaaaaa, kembali lagi di lapak yang penuh dengan keabsurdan pasangan mantan satu ini.
Mental kalian baja banget sih kalau sampe masih nunjukin eksistensi kalian di sini. Karena kan ini cerita sungguh menguji kesabaran dalam perihal update bab baru 🤣🤣🤣
Btw, ini tepat tahun kedua Perhaps Love lahir 🎊🎊🎊🎊 Yeay, angkanya juga cantik banget. Hehehe 22/08/22 😍
Adakah angkatan 2020 yang masih baca chapter ini?
TAPI TOLONG JANGAN TANYA KENAPA ISI CHAPTERNYA DIKIT! KARENA KUJUGA TIDAK TAU, GAES 😔
Happy reading~
**********
Ketika Lisa memutuskan untuk berpisah dengan Sehun saat keduanya masih duduk di bangku SMA, dia memiliki alasan kuat kenapa hubungan mereka harus berakhir. Hal yang sama pun berlaku untuk saat ini. Terlebih lagi, dia memiliki kekasih—yang sayangnya masih berstatus sebagai suami orang—cukup menjadi alasan kenapa dia ingin berpisah dari Sehun.Namun, ketika pertanyaan itu Sehun lontarkan—lagi—Lisa tidak bisa mengatakan hal yang sama seperti dulu. Dia ingin mengatakannya, tapi seperti ada yang menahannya untuk tidak mengatakan hal itu.
"Saat kau cemburu, kau selalu mengatakan hal ini." Sehun menambahkan ketika Lisa menatapnya dalam diam, tampak larut dalam kenangan masa lalu yang masih sedikit tersimpan dalam ingatannya.
"Selalu mengatakannya saat aku cemburu?" Lisa mengulang pernyataan Sehun dengan penuh ketidakpercayaan. "Memang seberapa sering aku mengatakannya di masa lalu, hah?"
"Terlalu sering sampai aku bahkan tidak bisa menghitungnya."
"Omong kosong!" Lisa melemparkan tangannya ke udara, tidak terima dengan apa yang baru saja dikatakan Sehun. "Memangnya kapan aku cemburu padamu?"
Sehun tersenyum dengan sudut bibirnya. Wanita di depannya memang tidak berubah sedikit pun karena masih saja dipenuhi dengan gengsi.
"Kalau begitu ikutlah denganku hari ini," kata Sehun menawarkan hal yang sama. "Kau masih suka melihat matahari terbit, 'kan?"
"Tidak! Aku benci matahari terbit sekarang karena selalu mengingatkanku pada seorang bajingan yang paling kubenci di dunia ini." Lisa menjawab dengan penuh penekanan untuk mengingatkan posisi laki-laki di depannya.
"Akui saja kalau masih mencintaiku, Stupid Dayne," ejek Sehun dengan senyum di sudut bibirnya. "Kau membenciku karena tidak bisa melupakanku, kan?"
Lisa menatap laki-laki di depannya dengan takjub. Kalau dirinya disebut memiliki gengsi yang tinggi, maka Sehun pantas dijuluki sebagai laki-laki yang tidak tahu malu.
"Berkacalah dan tanyakan itu pada dirimu sendiri, Bastard!" Lisa menekankan suaranya, tapi membuatnya terlihat seperti wanita pendendam. "Siapa yang tidak bisa melupakan siapa di sini, hah? Aku jelas-jelas memiliki kekasih, sementara kau? Cih, kau hanya bergaul dengan William, William, William dan William yang menjadi bukti kalau kau tidak bisa melupakanku!"
"Bagaimana jika aku mengatakan kalau William adalah alasan aku melupakanmu?" Sehun menantang wanita di depannya. Dia ingin melihat sejauh apa reaksi Lisa atas ucapannya.
"Wow~" Lisa bergumam takjub seakan-akan dia sungguh terkesan dengan apa yang didengarnya pagi ini. "Tapi aku tidak akan heran karena dia jugalah alasan kita berpisah."
Sehun hampir kehabisan kata untuk menghadapi wanita keras kepala di depannya. Namun, dia tidak akan mengalah lagi kali ini.
"Kalau begitu ikutlah denganku hari ini agar kau tahu seperti apa caraku melupakanmu." Sehun menawarkannya untuk kali ketiga dan sungguh keterlaluan kalau Lisa sampai menolaknya!
![](https://img.wattpad.com/cover/237909951-288-k529122.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAY; Perhaps Love
FanfictionAda yang lebih gila dari sekadar dipaksa menikah dengan sosok yang paling menyebalkan, yaitu menjalin kasih dengan seorang laki-laki beristri. Namun, Lisa pikir tidak ada yang lebih gila daripada dipaksa menikah dengan Sehun, yang notabenenya adala...