1.2 MAY - Perhaps Love

3.3K 532 148
                                    

Aing ingatkan sekali lagi untuk tidak terkejut dengan kelakuan karakter di bawah ini 😈😈😈😈😈😈

Semua ini hanyalah fiktif belaka yang tercipta dari si bantat yang tidak berakhlak 😂😂😂😂

Happy reading ~

Happy reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✳️✳️✳️


Ken berjalan bolak-balik di dalam kamar dengan sebatang rokok yang terselip di jarinya. Ini masih terlalu pagi, tapi wajahnya sudah begitu kusut dan terlihat sangat frustrasi, padahal cuaca di luar sana tampak sangat cerah.

“Kenapa menyuruhku datang pagi-pagi begini?” Lisa baru saja datang dan langsung menghempaskan tubuh di tepi kasur. Tangannya dijadikan tumpuan di samping. “Aku bahkan tidak sempat sarapan,” keluhnya dengan wajah menahan kesal.

Ken tidak menjawab dan melemparkan test pack di samping Lisa dengan wajah mengeras. Dia menghisap rokoknya dengan begitu kuat tanpa takut tersedak. Kemarahan terlihat jelas di matanya.

Lisa mengambilnya dengan kerutan kebingungan dan melihat dua garis di sana. “Ini bukan milikku,” katanya mengangkat pandangan. “Aku tidak pernah menggunakan test pack dan kau selalu menggunakan pengaman. Jadi, sudah jelas kalau ini bukan milikku!” Lisa melempar asal test pack-nya di lantai. Entah kenapa dia merasa marah tanpa sebab yang jelas.

Wanita itu pikir Ken baru saja menuduhnya, bahkan jika Lisa hamil pun Ken tidak akan mempermasalahkan sebenarnya. Lalu, apa yang terjadi pada Ken hingga laki-laki itu terlihat begitu marah?

“Itu milik Samantha!” Ken memekik frustrasi dan membuang asal rokoknya, kemudian diinjak untuk dimatikan bara apinya. Laki-laki ikut duduk disamping Lisa dan mengusap wajah berkali-kali. “Aku menemukannya subuh tadi.”

Lisa diam dan menatap test pack di bawah kakinya. “Jadi, kalian ...” Wanita itu menjeda kalimatnya dan menatap sang kekasih di samping. “... masih sering berhubungan?”

Ken berdecak sebal dan menatap malas. “Apa yang kau maksud dengan sering? Bercinta dengan Samantha hanya akan membuatnya besar kepala.”

Lisa mengangguk malas. “Tapi pada akhirnya kalian tetap bercinta, bahkan Samantha sampai hamil,” decihnya dengan wajah yang terlihat begitu cemburu. “Sering atau tidak bukan masalah. Intinya adalah—”

Ken tidak membiarkan Lisa menyelesaikan kalimatnya karena langsung menarik tengkuk wanita itu agar bisa segera membungkam bibir yang terus saja berbicara. Ken melumatnya dengan tidak sabaran seolah tidak ada hari esok.  Mencium kekasihnya pagi ini adalah di luar rencana.

Niat hati hanya ingin membicarakan perihal kehamilan Samantha—yang tidak diinginkan—tapi malah berakhir dengan pergumulan panas di pagi hari saat Lisa lebih dulu mengusap nakal dada kekasihnya.

MAY; Perhaps LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang